Kenali Influencer yang Punya Followers Palsu dengan 5 Cara Ampuh Ini
Isi Artikel
Seiring berkembangnya penerapan strategi influencer marketing, marketer perlu hati-hati akan keberadaan influencer dengan beragam followers palsu.
Mengapa demikian? Sebab, akun yang dipenuhi oleh followers palsu takkan menerima hasil engagement yang baik. Bahkan, tak jarang hasil yang diraih akan nihil.
Menurut survei yang diadakan Influencer Marketing Hub tahun 2017 silam, sekitar 25% marketer di Amerika Serikat mengalami kerugian besar karena influencer mereka memiliki followers palsu.
Maka dari itu, sebagai langkah antisipatif, marketer yang hendak menggunakan jasa influencer kini sebaiknya memeriksa terlebih dahulu keaslian followers mereka.
Akan tetapi, bagaimana, sih, caranya untuk melihat keaslian followers influencer? Seperti apa cara terbaik untuk mengetahui bahwa sebuah akun itu palsu?
Tenang saja. Supaya strategi pemasaranmu bisa berjalan lancar, berikut Glints paparkan lima tips untuk menemukan influencer dengan followers palsu untukmu.
1. Periksa kualitas engagement mereka
Secara sekilas, influencer yang memiliki ratusan ribu followers mungkin akan terlihat menggugah.
Namun, jangan sampai kamu tertipu dengan nominal yang banyak tersebut. Siapa tahu, followers-nya merupakan kumpulan dari akun-akun fiktif.
Nah, kamu bisa mengetahui influencer dengan followers palsu dengan memeriksa kualitas engagement mereka.
Menurut Upfluence, influencer dengan tingkat engagement yang rendah atau terlalu tinggi dijamin memiliki followers palsu.
Ya, bahkan influencer dengan rasio engagement yang terlalu tinggi juga perlu dicurigai memiliki followers palsu.
Cara menganalisisnya juga mudah. Bila tingkat engagement dinilai terlalu besar untuk jumlah followers influencer, marketer bisa memeriksa likes atau komentar berulang di setiap posting-an mereka.
2. Lonjakan mendadak pada jumlah followers
Ciri yang paling dominan dari influencer dengan followers palsu adalah lonjakan mendadak pada jumlah followers mereka.
Pasalnya, lonjakan ini bisa hadir dari akun-akun bot yang mulai mengikuti influencer setelah ia membeli followers, sesuai kata Sprout Social.
Namun, bagaimana caranya untuk membedakan lonjakan yang datang karena sebuah konten viral?
Nah, lonjakan yang disebabkan oleh konten viral takkan berhenti dalam waktu yang singkat. Sedangkan, ledakan jumlah followers yang hanya berlaku dalam waktu ringkas dapat dipastikan hadir karena akun-akun bot.
3. Lacak kualitas audiens mereka
Kualitas audiens seorang influencer dapat menggambarkan banyak hal terkait pengaruh konten mereka.
Itulah mengapa analisis kualitas audiens merupakan salah satu langkah penting untuk menemukan influencer dengan followers palsu.
Untuk proses pelacakannya marketer tak perlu repot-repot menganalisis secara manual.
Kini, sudah tersedia banyak tools untuk cek followers palsu yang bisa memberikan analisis kualitas audiens influencer.
4. Tidak memiliki profil bisnis
Seiring berkembangnya strategi influencer marketing, para influencer ternama kini memiliki profil bisnisnya masing-masing.
Profil ini memungkinkan brand untuk memahami metrik kinerja mereka, mulai dari rata-rata jumlah engagement hingga standar kesuksesan.
Oleh karena itu, menurut ujaran SocialBakers, influencer yang tidak memiliki profil bisnis khususnya di tahun 2021 ini merupakan suatu hal yang patut dicurigai.
Mengapa demikian? Sebab, ada dua kemungkinan buruk yang menunggu marketer. Yakni kinerja influencer tersebut memang buruk, atau selama ini ia bekerja dengan followers palsu.
5. Jumlah followers lokal yang terbatas
Ciri-ciri terakhir dari seorang influencer yang hadir dengan followers palsu adalah jumlah pengikut lokal yang terbatas.
Tak jarang, marketer akan menemukan influencer dengan basis followers yang menetap di luar negeri.
Melansir riset Starngage, hal seperti ini merupakan ciri seorang influencer yang membeli followers.
Bila perusahaan tetap menggunakan jasa influencer seperti ini, kemungkinan besar kampanye pemasarannya takkan berhasil.
Sebab, pesan yang ingin disampaikan takkan tertuju pada target audiens, akan tetapi, pada basis pengikut yang tidak memiliki relevansi dengan konten perusahaan.
Contoh kasusnya seperti ini. Agar bisa menerima engagement yang tinggi, konten influencer kuliner Indonesia sebaiknya ditujukan bagi followers lokal yang terbiasa dengan ragam santapan dalam negeri.
Nah, jika kontennya dinikmati oleh followers palsu yang berasal dari luar negeri, pesan yang ingin disebarkan takkan berarti dan angka engagement sudah pasti akan kecil.
Itu lah kelima cara terbaik untuk mengidentifikasi influencer dengan followers palsu.
Intinya, sebelum kamu memulai kampanye pemasaran, jangan lupa untuk periksa kembali keaslian followers dari influencer yang akan kamu gunakan jasanya.
Hal ini sangat penting, karena followers palsu takkan memberikan angka engagement yang baik. Justru, yang akan dihasilkan hanyalah kerugian besar bagi perusahaan.
Meskipun melacak followers palsu itu penting, masih ada, lho, hal lainnya yang dapat tingkatkan kualitas strategi pemasaranmu.
Penasaran dengan hal-hal tersebut? Tenang saja. Dipandu secara langsung oleh pakar bidang pemasaran, yuk, langsung daftar kelas kategori marketing agar kamu bisa jadi marketer yang andal!