Johari Window: Apa Itu, Sejarah, Kuadran, Manfaat, dan Contohnya

Tayang 26 Mei 2022 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Ingin lebih sukses kolaborasi, public speaking, atau meningkatkan self-awareness? Johari Window adalah satu konsep yang bisa kamu pakai untuk ketiganya.

    Memangnya, apa itu Johari Window? Seperti apa perannya untuk tiga kegiatan di atas?

    Yuk, intip jawaban lengkapnya dalam artikel ini!

    Apa Itu Teori Johari Window?

    Kita mulai pembahasan dengan definisi. Mengutip Upskill Coach, Johari Window adalah teori yang bisa membantumu memahami hubunganmu dengan orang lain atau diri sendiri.

    Teori Johari sendiri berbentuk diagram dengan empat kuadran seperti berikut:

    1. teori atau konsep johari window adalah

    © Glints

    Sejarah Johari Window

    Harappa Education menuliskan, konsep Johari Window ditemukan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham. Keduanya merupakan psikolog dari bekerja di University of Colifornia.

    Pada 1955, Luft dan Ingham meneliti tingkat pengetahuan manusia saat mereka berkomunikasi. Akhirnya, lahirlah konsep Johari Window.

    Istilah “Johari” sendiri diambil dari nama depan kedua psikolog tersebut, yakni Joseph dan Harry.

    Nama “Window”, bahasa Inggris dari jendela, muncul karena bentuk konsep yang satu ini. Diagram dengan empat kuadran memang tampak seperti jendela.

    Baca Juga: 17 Karakteristik Seorang Profesional yang jadi Kunci Sukses Kariermu

    Kuadran Johari Window

    Seperti yang sudah Glints singgung, konsep Johari merupakan diagram dengan empat kuadran. Detail dari keempat kuadran dalam Johari Window itu adalah:

    1. teori atau konsep johari window adalah

    © Glints

    1. Area terbuka

    Pertama-tama, ada area terbuka. Mengutip Concept Board, informasi yang ada di wilayah ini dipahami olehmu dan orang lain.

    Misalnya, kamu sudah berkenalan dengan si A. Dapat disimpulkan, saat kamu dan A berinteraksi, namamu dan nama si A ada di area terbuka.

    2. Area tertutup

    Wilayah Johari Window selanjutnya adalah area tertutup. Kadang kala, wilayah ini disebut dengan facade.

    Kamu tahu informasi dalam area tertutup, namun orang lain tidak. Salah satu contohnya adalah PIN ATM-mu. Kode rahasia tersebut tentu hanya kamu ketahui.

    Baca Juga: 6 Cara Mengatur Mindset agar Sukses dalam Karier

    3. Blind spot

    Ketiga, ada blind spot. Informasi di dalamnya tidak kamu ketahui, namun dipahami oleh orang lain.

    Salah satu contohnya adalah kekurangan diri. Kadang kala, orang lain tahu kekurangan yang tak kamu sadari.

    4. Unknown

    Terakhir, ada unknown. Mengutip Marketing91, kamu dan orang lain sama-sama tak tahu isi area yang satu ini. Supaya lebih jelas, Glints akan memberikan contoh.

    Misalnya, kamu belum pernah mengerjakan tugas X. Otomatis, kamu dan orang lain sama-sama tak tahu tingkat kemahiranmu dalam mengerjakan tugas tersebut. 

    Baca Juga: 6 Cara agar Punya Winning Mentality Demi Capai Kesuksesan

    Manfaat dan Contoh Penggunaan Johari Window

    manfaat teori Joseph Luft dan Harry Ingham

    © Freepik.com

    Beberapa manfaat dan contoh penggunaan Johari Window adalah:

    1. Meningkatkan self-awareness

    Pertama-tama, konsep Johari bisa meningkatkan self-awareness alias kesadaran atas dirimu.

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, di konsep Johari, ada blind spot. Di dalamnya, ada informasi yang orang lain ketahui namun tidak kamu ketahui.

    Informasi tersebut bisa kamu pelajari dengan mempersempit blind spot. Tanyakan pendapat orang lain soal dirimu. Dengan begitu, self-awareness-mu meningkat.

    Supaya lebih jelas, intip contoh penggunaannya di bawah ini:

    Contoh penggunaan teori Johari Window untuk self-awareness

    Misalnya, Ratna meminta masukan alias feedback kepada atasannya. Informasi yang Ratna terima akan memperluas area terbuka dan mempersempit blind spot.

    2. teori atau konsep johari window adalah

    © Glints

    Dengan begitu, ada lebih banyak informasi yang sama-sama dipahami Ratna dan atasannya. 

    Self-awareness Ratna juga meningkat. Tak hanya itu, Ratna juga bisa memperbaiki kekurangannya.

    Selain lewat konsep Johari Window, masih ada trik lain yang bisa kamu pakai untuk meningkatkan self-awareness. Kira-kira, apa sajakah itu?

    Yuk, ketahui jawabannya dalam artikel Glints! Klik tombol di bawah ini, ya:

    BACA DI SINI

    2. Membantu public speaking

    Konsep Johari juga bisa dipakai untuk membantu public speaking. Penggunaan yang satu ini dituliskan oleh Upskill Coach.

    Saat berbicara di depan banyak orang asing, kamu tentu harus menarik perhatian mereka. Untuk mendapat perhatian itu, coba buat audiensmu tertarik denganmu.

    Lantas, bagaimana cara tampil lebih menarik? Mempersempit area tertutup dan melebarkan area terbuka adalah salah satu jawabannya. Berikut gambarannya:

    Contoh penggunaan teori Johari Window untuk membantu public speaking

    Misalnya, kamu diminta mengisi seminar di pagi hari. Saat naik ke atas panggung, banyak peserta yang masih mengantuk.

    Untuk menarik audiens, kamu pun menceritakan pengalaman pribadimu yang tak biasa. Kamu melebarkan area terbuka sambil mempersempit area tertutup.

    3. teori atau konsep johari window adalah

    © Glints

    Audiens pun merasa lebih mengenalmu. Tak hanya itu, cerita soal pengalaman pribadi membuatmu lebih menarik. Akhirnya, kamu bisa mengisi seminar dengan baik.

    Untuk melengkapi penggunaan Johari Window, yuk, maksimalkan public speaking-mu dengan trik-trik dari Glints! Klik tombol di bawah untuk membacanya:

    KLIK DI SINI

    3. Memaksimalkan kolaborasi

    Kalau kenal dengan rekan kolaborasimu, kamu akan cenderung lebih percaya pada mereka. Itulah mengapa, saling mengenal penting saat harus bekerja sama.

    Di situlah Johari Window berperan. Mengutip The Decision Lab, konsep tersebut bisa membuatmu lebih kenal orang lain, baik dari mata dirimu sendiri maupun di mata orang lain terkait.

    Supaya lebih jelas, berikut contoh penggunaan Johari Window untuk kolaborasi:

    Contoh penggunaan teori Johari Window untuk memperkuat kolaborasi

    Satu tim yang terdiri dari Tina, Tono, dan Tika sedang mencoba mengenal satu sama lain. Ketiganya pun bertemu dengan membawa kertas.

    Setelah itu, ketiganya sama-sama menulis:

    • deskripsi diri sendiri menggunakan 3 kata sifat
    • deskripsi masing-masing rekan setim menggunakan 3 kata sifat

    Setelah itu, mereka bergantian mempresentasikan tulisan mereka masing-masing. Semuanya pun bisa makin saling mengenal.

    4. teori atau konsep Joseph Luft dan Harry Ingham

    © Glints

    Tina bisa tahu kelebihan dan kekurangan dirinya, baik dari kacamata Tina sendiri maupun kacamata Tono dan Tika. Itu juga berlaku sebaliknya untuk Tono dan Tika.

    Kolaborasi pun menjadi lebih maksimal. Sebab, mereka sudah lebih mengenal satu sama lain. Sehingga, kepercayaan sudah terbangun.

    Nah, selain kepercayaan, masih ada tantangan kolaborasi lain yang kerap muncul. Kira-kira, apa sajakah itu?

    Baca selengkapnya dalam artikel di bawah ini, ya. Tak hanya tantangan kolaborasi, ada juga solusi yang bisa kamu terapkan untuk menghadapinya.

    BACA SEKARANG

    Demikian penjelasan Glints soal Johari Window. Intinya, teori hubungan manusia tersebut bisa kamu gunakan untuk meningkatkan self-awareness, public speaking, hingga kolaborasi.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 57

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait