Lead Time: Arti, Jenis, Fungsi, Rumus, Komponen, dan Tips Mengurangi
Isi Artikel
Ingin tingkatkan kepuasan pelanggan? Lead time adalah salah satu kuncinya.
Kira-kira, apa arti dari istilah yang satu ini? Bagaimana cara menghitungnya, serta apa hubungannya dengan customer satisfaction?
Glints sudah menjelaskan semuanya dalam artikel ini. Yuk, disimak!
Definisi dan Jenis Lead Time
Menurut Investopedia, lead time adalah durasi antara dimulainya sebuah proses hingga proses tersebut berakhir. Dalam bahasa Indonesia, lead time kerap disebut dengan waktu tunggu.
Waktu tunggu sering dipakai sebagai metrik atau pengukuran kesuksesan proses. Biasanya, industri yang menggunakannya adalah manufaktur, supply chain management, hingga manajemen proyek.
Berikut penjelasan penggunaan waktu tunggu di masing-masing sektor tersebut:
1. Supply chain management
Waktu tunggu di supply chain management berarti durasi antara pemesanan stok ke pemasok sampai stok tersebut siap dikirim. Definisi ini dituliskan oleh Monday.com.
2. Manufaktur
Di industri manufaktur, lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk sampai produk itu sampai ke tangan pelanggan.
Itu berarti, seperti dituliskan Investopedia, durasi pengiriman juga termasuk di dalamnya.
3. Order lead time
Order lead time adalah durasi antara pemesanan produk oleh pelanggan hingga produk tersebut sampai ke tangan mereka.
4. Manajemen proyek
Waktu tunggu juga kerap dijumpai di manajemen proyek. Dalam konteks tersebut, waktu tunggu adalah durasi penyelesaian suatu pekerjaan.
Fungsi Lead Time
Sekarang, kita bahas manfaat dari waktu tunggu di dunia kerja.
1. Indikator pembanding dengan kompetitor
Misalnya, kamu ingin membeli barang X. Barang tersebut dijual oleh penjual A dan B.
Dengan harga dan ongkos kirim sama persis, penjual A bisa mengirim barang X lebih cepat. Kamu tentu memilih penjual A alih-alih B.
Itulah mengapa waktu tunggu penting. Kalau waktu tunggumu singkat, kamu bisa tampil unggul jika dibandingkan dengan kompetitor.
2. Meningkatkan kepuasan pelanggan
Tak sekadar lebih mungkin dipilih, waktu tunggu singkat adalah salah satu peningkat kepuasan pelanggan.
Saat kamu bisa mengirimkan pesanan dengan cepat, pembeli tentu lebih puas. Kepuasan itu bisa membuat mereka setia, bahkan sampai bisa meningkatkan revenue-mu di masa depan.
3. Dependency proyek
Fungsi lead time selanjutnya adalah dependency proyek. Ini berlaku di dunia project management.
Misalnya, proyekmu adalah sebuah post media sosial. Tahapan proyeknya yakni:
- pembuatan konsep → desain konsep → penulisan caption → QC → post tayang
Sebelum didesain, konsep post tentu harus dibuat dulu. Itulah yang dimaksud dengan dependency. Sebuah tahap tak mungkin bisa dimulai kalau tahap sebelumnya belum selesai.
Itulah mengapa waktu tunggu jadi penting. Kalau durasi pembuatan konsep singkat, desainnya bisa segera dimulai. Akhirnya, post lebih cepat tayang.
Rumus dan Komponen Perhitungan Lead Time
Misalnya, kamu ingin menghitung order lead time. Melansir ClickUp, berikut rumusnya:
- waktu tunggu = durasi sebelum pemrosesan + durasi pemrosesan + durasi penyimpanan + durasi pengecekan atau quality control + durasi pengiriman
Arti dari masing-masing komponen lead time itu adalah:
- durasi sebelum pemrosesan, waktu yang dibutuhkan untuk menerima pemesanan, mengecek detail informasi pelanggan, serta membuat purchase order
- durasi pemrosesan, waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi pesanan
- durasi penyimpanan, waktu penyimpanan produk di gudang
- durasi quality control, waktu yang dibutuhkan untuk memastikan kualitas produk
- durasi pengiriman, waktu yang dibutuhkan untuk mengirim pesanan dari penjual ke pembeli
Tips Mengurangi Lead Time
Seperti yang sudah Glints singgung, waktu tunggu yang pendek bisa menguntungkan perusahaan. Beberapa tips untuk kurangi lead time itu adalah:
1. Pilih supplier yang bisa diandalkan
Coba evaluasi layanan supplier-mu secara rutin. Kalau ada pihak yang sering terlambat mengirim barang, coba cari supplier pengganti.
Cara ini sudah terbukti berdampak baik untuk perusahaan secara keseluruhan, lho. NC State University pernah menelitinya pada 2011 silam.
2. Pilih supplier yang dekat denganmu
Salah satu komponen lead time adalah durasi pengiriman. Oleh karena itu, kalau ingin memperkecil waktu tunggu, pilihlah supplier yang dekat.
Tentu saja, kamu tak boleh asal pilih. Menurut Corporate Financial Institute, tetap pertimbangkan kualitas bahan bakumu, ya.
Kalau bahan baku memang harus dikirim dari jauh, coba pertimbangkan metode pengiriman yang lebih cepat.
Metode tersebut mungkin lebih mahal, namun bisa mendatangkan lebih banyak untung karena kecepatannya. Jadi, timbang-timbanglah plus minusnya sebelum mengambil keputusan.
3. Sampaikan demand forecast-mu kepada supplier
Misalnya, kamu adalah pengusaha sambal. Biasanya, menjelang Ramadan, pesananmu membludak karena konsumenmu ingin menyimpan stok.
Melansir IntelliChief, sampaikanlah demand forecast ini kepada supplier-mu. Dengan begitu, mereka bisa menyiapkan pesanan yang mendadak banyak. Waktu tunggu pun bisa dipersingkat.
Demikian penjelasan Glints soal waktu tunggu. Intinya, lead time adalah metrik penting untuk bisnis. Jadi, kurangi sebisa mungkin, ya.
Glints punya lebih banyak tips dan strategi agar bisnis makin sukses. Kamu bisa membaca semuanya secara gratis tanpa syarat apa pun, lho.
Langsung saja, klik tombol di bawah ini untuk membaca semuanya: