Procurement vs Sourcing: Mana yang Lebih Penting untuk Supply Chain Management?

Diperbarui 24 Nov 2022 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Dalam dunia business development, procurement vs sourcing kerap menjadi bahan perbincangan yang hangat.

    Mengapa demikian? Sebab, kedua elemen ini saling berkaitan dan memiliki peran penting dalam supply chain management perusahaan.

    Meskipun demikian, mereka tidaklah serupa dan harus digunakan dengan cara yang berbeda untuk memastikan kesuksesan bisnis dalam organisasi.

    Nah, memangnya apa yang dimaksud dengan procurement dan sourcing? Apa saja aspek-aspek yang membedakan kedua hal ini?

    Yuk, baca pemaparan lengkapnya dalam rangkuman di bawah ini!

    Baca Juga: Bantu Inventari Bisnis Terencana dengan Baik, Ketahui Apa Itu Inventory Management

    Pengertian Procurement dan Sourcing

    procurement vs sourcing

    © Freepik.com

    Sebelum membahas perbedaan procurement vs sourcing, kita harus pahami dulu pengertian dari masing-masing elemen.

    Melansir laman Select Hub, procurement adalah sebuah proses bisnis yang melibatkan 3 tahap khusus.

    Pertama adalah meletakkan purchase order pada masing-masing pemasok hingga mendapatkan konfirmasi pesanan.

    Lalu, perusahaan menindaklanjuti pemasok sampai bahan dikirim dan kemudian memastikan semua pesanan sudah dibayar. 

    Secara internal, proses ini juga dapat mencakup permintaan pembelian yang berjalan melalui proses persetujuan sebelum diubah menjadi purchase order.

    Nah, sistem procurement ini bisa memulai supply secara keseluruhan. 

    Pasalnya, begitu bahan yang dibutuhkan untuk manufaktur sudah tersedia, perusahaan dapat mulai membuat produk untuk konsumen.

    Di sisi lain, sourcing adalah proses pemeriksaan, pemilihan, dan pengelolaan pemasok.

    Kegiatan ini dapat memberikan organisasi berbagai SDA yang mereka perlukan untuk kegiatan sehari-hari. 

    Dalam prosesnya, karyawan perlu melakukan penelitian, membuat strategi, menentukan metrik kualitas dan kuantitas bahan, serta memilih pemasok yang memenuhi kriteria bisnis.

    Dengan demikian, sourcing dapat mempertahankan supply chain organisasi dan menjamin bahwa perusahaan selalu memiliki akses ke bahan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan sales.

    Baca Juga: Procurement dan Purchasing Ternyata Berbeda, lho! Ini Penjelasannya

    Perbedaan Procurement vs Sourcing

    procurement vs sourcing

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, procurement vs sourcing sering diperdebatkan di dunia business development.

    Pasalnya, kedua elemen tersebut memang berperan penting dalam proses sales dan supply chain perusahaan.

    Namun, mana yang sejatinya lebih penting? Seperti apa perbedaan dari kedua aspek ini? Berikut penjelasannya:

    1. Biaya operasional

    Melansir Dryden Group, perbedaan utama antara procurement vs sourcing adalah biaya operasional.

    Sejatinya, proses procurement lebih hemat biaya daripada sourcing.

    Sebab, dalam procurement perusahaan hanya perlu memastikan bahwa pemasok telah menyediakan bahan yang diperlukan untuk produksi.

    Sementara itu, tahap-tahap sourcing mendorong perusahaan untuk menjalankan riset kualitas bahan yang mendalam.

    Meskipun demikian, proses sourcing lebih menguntungkan dalam hal pemilihan jenis bahan terbaik.

    2. Relasi dengan pemasok 

    Perbedaan berikutnya dari procurement vs sourcing adalah tahap menjaga relasi dengan pemasok.

    Menurut Plan Energy, sourcing dapat diutamakan perusahaan jika mereka ingin memiliki hubungan jangka panjang dengan pemasok.

    Hal ini berkaitan dengan proses sourcing, di mana perusahaan harus menyediakan kontrak bisnis sebelum berhubungan dengan pemasok.

    Hasilnya, secara tidak langsung, manajemen dari kedua pihak harus saling memberikan keuntungan agar hubungan bisa berjalan dengan baik.

    Di sisi lain, proses procurement lebih berfokus pada penyediaan bahan produksi yang cepat.

    3. Tahap penerapan

    Procurement vs sourcing juga dapat dibedakan dari tahap penerapannya.

    Sourcing sejatinya harus dilaksanakan sebelum tahap-tahap procurement diluncurkan perusahaan.

    Sebab, dengan kontrak kerja pemasok dan kualitas bahan yang terjamin, proses procurement jadi bisa menghasilkan SDA yang mumpuni untuk proses produksi.

    Intinya, tahap penerapan inilah yang membuat procurement dan sourcing secara tidak langsung berkaitan dalam supply chain management.

    4. Risk management

    Perbedaan terakhir dari procurement vs sourcing adalah kelebihannya untuk proses risk management.

    Menurut penjelasan Kissflow, sourcing secara tidak langsung berperan untuk manajemen risiko perusahaan.

    Pasalnya, proses kerja mereka termasuk menganalisis kualitas bahan produk dan memantau kinerja pemasok.

    Di sisi lain, procurement harus diawasi secara langsung oleh pihak compliance dan manajemen perusahaan.

    Proses kerjanya yang cukup simpel dan cepat dapat mengundang risiko apabila tidak dikelola dengan baik.

    Tak hanya itu, sourcing juga lebih bermanfaat bagi perusahaan yang hendak membentuk alternatif supply chain.

    Sementara itu, proses procurement yang tahap pengawasannya kurang baik hanya bisa digunakan bagi perusahaan yang ingin mempertahankan supply chain management mereka.

    Baca Juga: Jangan Pandang Purchasing Sebelah Mata, Simak Manfaat dan Pilihan Kariernya di Sini

    Itulah pemaparan singkat Glints mengenai definisi dan perbedaan dari procurement vs sourcing.

    Intinya, meskipun kedua elemen ini berbeda, mereka tetaplah berkaitan dan sebaiknya digunakan secara bersamaan.

    Namun, perusahaan bisa memanfaatkannya secara individual tergantung kebutuhan dan kondisi finansial mereka.

    Nah, selain procurement dan sourcing, ada beberapa istilah lainnya yang perlu kamu ketahui jika ingin terjun ke dunia bisnis.

    Penasaran apa saja? Tenang, kamu bisa pelajari lengkapnya di Glints ExpertClass.

    Di sana, para praktisi andal siap membagikan ilmu mereka untukmu di kelas kategori business fundamentlas.

    Tunggu apa lagi? Yuk, cek kelasnya dan daftar sekarang juga. Jangan sampai ketinggalan!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait