7 Hal Penting yang Harus Dilakukan saat Bawahan Resign
Isi Artikel
Sebagai seorang manajer, kamu harus bersiap untuk menghadapi bawahan atau anggota tim yang mengajukan pengunduran diri. Ada beberapa hal bijak yang harus dilakukan saat bawahan resign.
Mengutip The Balance Careers, alasan resign mereka pun beragam, dari menemukan kesempatan baru dan lebih baik di perusahaan lain, hingga harus fokus pada keluarga.
Maka, berikut Glints sudah merangkum tujuh hal yang bisa kamu lakukan.
1. Tanya dan diskusi dengan bawahan yang resign
Wajar jika kamu kaget saat bawahan mengajukan pengunduran diri. Namun, cepat atau lambat, kamu akan menghadapi kondisi tersebut.
Ketika diberi tahu secara langsung, sebaiknya ajak bawahanmu diskusi. Tujuan diskusi ini adalah untuk mengetahui alasan dari pengunduran dirinya.
Tanyakan apakah mungkin dipengaruhi oleh lingkungan kerja, tim, atau beban kerja saat ini.
Hal ini penting untuk mengetahui kondisi dalam timmu juga. Jika memang ada hal yang bisa diperbaiki dari manajemen perusahaan atau lingkungan kerja ke depannya.
2. Pahami ketentuan resign di perusahaan
Selanjutnya, hal yang harus dilakukan saat bawahan resign adalah memberi tahu dia terkait ketentuan resign di perusahaan.
Meski hal ini biasanya ranah tim HR, kamu sebagai manager-nya bisa membantu dalam langkah-langkah mengajukan pengunduran diri.
Misalnya, meminta ia membuat surat pengunduran diri resmi dan mengirimkan ke HR dan kamu.
Pastikan juga ke tim HR berapa lama notice period yang ada dalam perjanjian kerja bawahan. Dengan mengetahui hal ini, kamu bisa membuat estimasi dan perencanaan ke depan.
3. Membuat rencana ke depan
Setelah menerima surat resmi pengunduran diri bawahan, kamu harus mulai merencanakan langkah ke depan.
Misalnya, kapan mulai mencari penggantinya, apa saja hal yang harus diselesaikan dalam sisa waktu kerjanya, hingga bagaimana proses transisi dengan penggantinya nanti.
Jangan lupa untuk merencanakannya dalam tenggat waktu yang jelas. Dengan begitu kamu bisa memprediksi apakah target bisnis bisa tercapai meski belum menemukan pengganti.
4. Mulai mencari pengganti
Hal yang harus dilakukan selanjutnya saat bawahan resign tentu mencari penggantinya.
Kamu bisa berkoordinasi dengan tim rekruter di perusahaanmu. Jangan lupa untuk memberikan job description hingga kualifikasi yang jelas untuk posisi ini.
Berikan target waktu dalam mencari pengganti. Untuk berjaga-jaga, buat rencana cadangan jika notice period bawahanmu sudah habis tapi belum ada penggantinya.
Pikirkan juga pembagian tugas yang dipegang bawahan resign, agar target tim tetap bisa dikejar meski kekurangan satu anggota.
5. Memberi tahu seluruh tim
Sebagai manager, kamu juga harus menjaga dinamika dan mood tim dengan baik. Kalau kamu memberi tahu seluruh tim soal salah satu anggota resign, bisa jadi sedih dan kaget menyelimuti mereka.
Jadi, sebelumnya pertimbangkan dulu kapan waktu terbaik untuk memberi tahu tim. Pikirkan juga bagaimana informasi ini harus dikemas, apakah melalui email atau langsung diumumkan ketika rapat.
6. Mengadakan exit interview
Tujuan dari mengadakan exit interview adalah untuk mendapatkan feedback dari karyawan tentang perusahaan, lingkungan kerja, dan dinamika tim yang dirasakan selama bekerja.
Feedback ini biasanya diperlukan tim HR dan manajemen untuk memperbaiki kultur hingga workflow pekerjaan.
Bahkan ketika exit interview, karyawan akan ditanya seputar apa yang dia rasakan selama berada di bawah supervisi kamu.
Perlu diingat bahwa proses interview ini untuk mendapatkan kritik dan saran agar dapat membangun tim yang lebih baik lagi.
7. Memastikan semua berjalan dengan baik
Hal terakhir yang harus dilakukan saat bawahan kamu resign adalah memastikan semua proses transisi berjalan dengan baik.
Tentu saja masa transisi tidak mudah, apalagi bagi timmu.
Meski sudah ada penggantinya, tetap saja butuh waktu untuk beradaptasi dengan pekerjaan baru. Nah, di saat seperti ini peran kamu sebagai manager sangat penting.
Kamu harus memastikan bahwa proses serah terima pekerjaan dari bawahan ke penggantinya berjalan dengan mulus dan tidak ada yang terlewatkan.
Pastikan bahwa penggantinya memiliki pengetahuan yang sama dan bisa melakukan pekerjaan dengan efektif.
Terakhir, yang harus dilakukan saat ada bawahan resign adalah mengecek kondisi semua tim, apakah tidak terpengaruh atau malah demotivasi karena kehilangan teman kerjanya.
Itulah yang harus dilakukan oleh seorang manager ketika bawahan mengajukan resign.
Selama itu untuk kebaikannya, jangan menghalanginya, lho, ya. Ketahui bahwa setiap orang punya jalur kariernya masing-masing, dan bisa saja tidak di perusahaan yang saat ini.
Jika kamu menghadapi banyak hal lainnya seperti ingin resign, menghadapi rekan kerja dengan beragam sikapnya, atau ingin meningkatkan produktivitas di tempat kerja.
Glints sudah siapkan artikel pembahasannya hanya untukmu. Yuk, temukan kumpulan artikelnya di sini!