Sama-sama Memperkuat UX, Apa Beda User Flow dan User Journey?
Isi Artikel
Bukan rahasia lagi, user experience merupakan hal penting dalam kesuksesan produk. Nah, untuk mencapainya, desainer bisa menggunakan alternatif user flow vs user journey.
Sejatinya, apa perbedaan di antara keduanya? Bisakah perusahaan memilih menggunakan salah satu saja?
Jawabannya ada dalam artikel ini. Dirangkum dari Mockplus dan Adobe XD Ideas, inilah penjelasannya untukmu!
Pengertian Masing-masing
Sebelum masuk ke pembahasan perbedaan user flow vs user journey, kita pahami dulu pengertian masing-masing, yuk!
Kita mulai dari user flow. Kata “flow” sendiri memiliki arti aliran. Nah, user flow memang menggambarkan aliran interaksi antara pengguna dan produk.
Misalnya, produkmu adalah aplikasi belanja online. Pengguna ingin membeli barang di sana.
User flow produkmu adalah, pengguna yang memulai dari halaman depan, lalu mengetik nama barangnya di menu pencarian.
Setelah itu, pengguna berhasil menemukan produknya, memasukkannya ke dalam keranjang, dan seterusnya hingga ia berhasil membeli barang yang diinginkan.
Selain lewat menggunakan menu pencarian aplikasi, ia juga bisa membeli barang lewat mesin pencari.
Lewat jalur ini, ia juga bisa menemukan barang idaman dan berakhir memilikinya.
Di lain sisi, user journey juga menggambarkan interaksi antara pengguna dan produk. Akan tetapi, hal yang digambarkan user flow vs user journey cukup berbeda.
Kita kembali lagi dengan contoh produk aplikasi belanja online.
User journey dari produkmu dimulai dari saat pengguna melihat iklan sebuah produk. Ia pun merasa ingin memilikinya. Setelah itu, ia membuka aplikasimu.
Ini hanya satu dari banyak skenario lainnya. Bisa saja, ia membuka aplikasimu karena sedang ingin mencari harga produk. Selain itu, ia juga bisa membukanya karena dimintai tolong oleh teman.
Nah, lewat penjelasan ini, perbedaan keduanya sudah terlihat. Akan tetapi, agar pemahamanmu makin mendalam, kita bahas perbedaan yang lebih teknis lagi, yuk!
User Flow vs User Journey
Perbedaan pertama keduanya adalah bentuk interaksi yang digambarkan. Hal ini sudah dibahas di penjelasan tadi.
User flow fokus pada apa yang ada di dalam aplikasi, bagaimana perjalanan pengguna sejak membuka aplikasi, hingga tujuan akhirnya tercapai.
Sementara itu, user journey menggambarkan skenario interaksi secara keseluruhan. Kejadian seperti apa yang membuat user menggunakan aplikasimu?
Letak perbedaan user flow vs user journey selanjutnya adalah bagaimana tujuan digambarkan.
Dalam user flow, kamu tidak perlu memikirkan apa yang membuat pengguna pindah dari satu langkah ke langkah lain. Ia hanya menunjukkan mudah atau sulitnya tahap tersebut diambil.
Hal ini berbeda dengan user journey. Kamu perlu mengetahui apa yang jadi motivasi pengguna memilih aplikasimu dan membukanya.
Persamaannya
Nah, meski user flow dan user journey memiliki beberapa perbedaan, tetap ada irisan di antara keduanya, lho!
Persamaan pertama adalah tujuan mereka dibuat. Mereka sama-sama digunakan untuk proses desain produk yang baik. Proses itu berusaha melibatkan pengguna di dalamnya.
Mereka juga sama-sama membutuhkan user persona, yakni profil dan karakteristik dari pengguna produk itu sendiri.
Demikian penjelasan dari Glints soal persamaan dan perbedaan user flow vs user journey. Keduanya bukan untuk dipilih, melainkan ada untuk saling melengkapi.
Jangan lupakan tujuan utama mereka, yakni meningkatkan user experience dalam produk, ya!
Apakah kamu masih sering bingung soal istilah lain dalam dunia produk dan desainnya? Selain itu, kamu juga ingin belajar lebih banyak soal hal ini?
Tenang saja, para ahli di Glints ExpertClass siap mengurai bidang ini satu per satu!
Glints ExpertClass adalah seminar dengan pemateri pakar di berbagai ranah, termasuk produk dan desain.
Tunggu apa lagi, ikut kelasnya sekarang!