Apa Itu Unicorn Startup dan Bagaimana Cara Mencapainya?

Diperbarui 26 Mar 2024 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Dewasa ini, kamu pasti sering mendengar istilah “unicorn startup“. Corporate Financial Institute menyampaikan bahwa startup unicorn adalah startup yang memiliki valuasi lebih dari 1 miliar USD.

    Kalimat ini mungkin masih membingungkan. Maksud dari kalimat ini adalah, apabila suatu startup masuk dalam kategori unicorn startup, maka potensi bisnis dari startup tersebut telah mencapai lebih dari 1 miliar USD.

    Valuasi alias potensi bisnis tadi tidak hanya diukur berdasarkan pemasukan atau kentungan dari unicorn startup.

    Lalu, dengan apa valuasi diukur?

    Dikutip dari DailySocial, valuasi diukur berdasarkan banyak sekali hal, mulai dari penilaian investor, penilaian startup itu sendiri, serta melihat dari proyeksi keadaan keuangan startup.

    Laba hanya merupakan salah satu dari banyak aspek-aspek tadi.

    Istilah unicorn startup pertama kali dicetuskan oleh Aileen Lee yang merupakan seorang investor venture capital.

    Unicorn adalah hewan mitologi berupa kuda bertanduk satu. Unicorn tidak benar-benar ada, sangat langka dan bahkan mungkin mustahil.

    Itulah kenapa, istilah ini dipilih untuk mengibaratkan betapa sulit dicapai dan langkanya unicorn startup.

    Istilah ini pertama kali ia gunakan dalam artikel yang Ia tulis berjudul “Welcome To The Unicorn Club: Learning From Billion-Dollar Startups

    Perjalanan Sebuah Startup

    pajak saham

    © Pexels

    Sebuah startup tidak lahir dan serta-merta menjadi unicorn startup. Ada tahap-tahap pendanaan startup dimulai dari nol, yaitu:

    • pendanaan mandiri, bisa dari tabungan yang sudah kamu kumpulkan dalam jangka waktu tertentu
    • seed capital, tahap dimana startup mulai mencari calon pengguna
    • angel investor, tahap dimana pendanaan startup mulai semakin besar, karena mulai mendapat suntikan dana dari luar atau penanam modal
    • venture capital, suntikan dana semakin besar, dan kamu dapat mulai membuka cabang serta melakukan berbagai ekspansi
    • Bridge Loans, tahap yang ditunggu-tunggu, karena startup kamu sudah mulai mendapat pemasukan
    • Initial Public Offering, di tahap ini, startup sudah cukup besar untuk mulai menjual saham
    Baca Juga: 9 Startup Indonesia yang Sukses di Skala Internasional, Apa Saja, ya?

    Fakta Unik Unicorn Startup

    unicorn startup

    © Unsplash

    Sejumlah startup di dunia ternyata memiliki berbagai kemiripan, lho. Ini dia beberapa fakta unicorn startup, dikutip dari Kumparan:

    1. Dimulai dari ide

    Ide-ide startup sering kali unik, tidak terpikirkan, bahkan dianggap tidak masuk akal. Dilansir dari Inc, Facebook misalnya dimulai saat founder-nya, Mark Zuckerberg, ingin menciptakan buku tahunan virtual.

    Siapa yang pernah menyangka Facebook bisa menjadi sebesar sekarang?

    Di Indonesia, Go-Jek juga muncul karena kebiasaan penemu mereka Nadiem Makarim mengendarai ojek ke kantornya.

    Ia terinspirasi untuk menciptakan sistem layaknya Uber, dengan versi ojek. Melalui Go-Jek, ia berhasil menciptakan pasar dan konsumen.

    2. Muncul berkat teknologi

    Tidak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi memang memungkinkan kita untuk melakukan banyak hal-hal baru.

    Startup unicorn biasanya muncul tiap gelombang baru teknologi. Facebook muncul di zaman 2000-an, di mana social networking berkembang pesat.

    3. Dirajai milenial

    Orang-orang yang masuk dalam kategori milenial lahir antara tahun 1981 dan 1996. Itu berarti, saat ini, milenial berusia sekitar 24 hingga 39.

    Nah, kebanyakan startup unicorn ternyata dilahirkan dan dibesarkan oleh milenial. Usia rata-rata founder startup adalah 34 tahun.

    Apakah kamu akan menjadi salah satunya?

    4. Pernah dropout

    Sebagian unicorn startup didirikan oleh orang-orang yang tidak menyelesaikan kuliahnya.

    “Ayah” dari Google, Larry Page, keluar dari program PhD untuk membesarkan perusahaannya. Steve Jobs juga melakukan hal yang sama untuk Apple.

    Zuckerberg, pembesar salah satu situs dengan traffic tersibuk di dunia, Facebook, juga pernah menjadi mahasiswa di Harvard meski tak menyelesaikan studinya.

    Founder Twitter, Evan Williams, juga tidak menyelesaikan studinya.

    Namun, bukan berarti kamu juga harus dropout, ya. Lihatlah sisi positif dari hal ini.

    Para founder unicorn startup berani untuk mengambil risiko.

    Mereka melepas kesempatan satu untuk menjemput kesempatan lain yang lebih besar, meskipun datang juga risiko yang besar.

    5. Mayoritas bergelar teknik

    Nah, meski beberapa founder unicorn startup pernah dropout, sebagian founder startup unicorn adalah orang yang bergelar teknik, lho. Begitu juga dengan co-founder-nya.

    Kalaupun tidak bergelar teknik, setidaknya, mereka pernah bekerja di bidang teknologi atau software.

    Biar bagaimanapun, pendidikan itu penting buat kamu.

    6. Dibangun bersama teman

    Larry Page dan Sergey Brin. Duo Steve, Jobs dan Wozniak. Mark Zuckerberg dan Eduardo Saverin.

    Ternyata, sebagian besar unicorn startup dibangun bersama oleh teman. Sekitar 60 persen dari founder dan co-founder-nya adalah teman kerja

    Sementara itu, 40 persen sisanya adalah teman semasa kuliah, alias pernah kuliah di tempat yang sama.

    Kamu sendiri bagaimana? Sudah adakah teman untuk memulai startup unicorn baru?

    Unicorn Startup Indonesia

    Kunci Sukses

    © rubygarage.org

    Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa startup unicorn.

    Berdasarkan data dari CB Insights, beberapa startup unicorn Indonesia adalah:

    • Tokopedia, bidang e-commerce, dengan valuasi 7 miliar USD (Desember 2018)
    • OVO, bidang teknologi finansial, dengan valuasi 2,9 miliar USD (Maret 2019)
    • Bukalapak, bidang e-commerce, dengan valuasi 2,5 miliar USD (November 2017)
    • Traveloka, bidang travel, dengan valuasi 2 miliar USD (Juli 2017)
    Baca Juga: 10 Plus Minus Bekerja di Startup yang Harus Kamu Tahu

    Setelah Unicorn, Ada Apa?

    unicorn startup

    © Unsplash

    Tadi, kita sudah mengungkapkan bahwa startup unicorn adalah startup dengan valuasi lebih dari 1 miliar USD.

    Bagaimana dengan startup dengan valuasi lebih dari itu?

    Dikutip dari Tirto, ada beberapa sebutan untuk startup yang memiliki valuasi 10 dan 100 kali lipat dari unicorn startup.

    1. Decacorn

    Decacorn adalah startup dengan valuasi lebih dari 10 miliar USD. Istilah decacorn sendiri berarti kuda bertanduk 10, selaras dengan unicorn (bertanduk 1, valuasi 1 miliar USD).

    Dikutip dari CB Insights, beberapa decacorn yang ada di dunia di antaranya:

    • Toutiau, bidang kecerdasan buatan, dengan valuasi 75 miliar USD (April 2017)
    • Airbnb, bidang akomodasi atau penginapan, dengan valuasi 35 miliar USD (Januari 2011)
    • SpaceX, bidang eksplorasi luar angkasa, dengan valuasi 33,3 miliar USD (Januari 2012)
    • Grab, bidang transportasi, dengan valuasi 14,3 miliar USD (Desember 2014)
    • Go-Jek, bidang transportasi dan logistik, dengan valuasi 10 miliar USD (Agustus 2016)
    Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui jika Ingin Bekerja di Startup

    2. Hectocorn

    Setelah decacorn, ada istilah startup hectocorn. Startup hectocorn memiliki valuasi 10 kali lipat dari decacorn, alias 100 miliar USD.

    Kamu pasti sudah bisa menebak, hectocorn adalah kuda bertanduk 100.

    Dikutip dari Forbes, berikut adalah perusahaan dengan gelar hectocorn saat ini:

    • Alphabet (Google), bidang teknologi, dengan valuasi 1 triliun USD (Januari 2020)
    • Apple, bidang teknologi, dengan valuasi 1 triliun USD (Agustus 2018)
    • Microsoft, bidang teknologi, dengan valuasi 1 trilliun USD (pertengahan 2019)
    • Amazon, bidang marketplace, dengan valuasi 1 trilliun USD (2018)

    Itu dia panduan lengkap tentang unicorn startup buat kamu. Semoga kamu bisa terinspirasi untuk menemukan dan membesarkan salah satu unicorn startup, ya.

    Di luar itu jika kamu ingin mencari pengalaman dulu, Glints punya banyak lowongan kerja di startup, baik untuk posisi fulltime, part time, hingga posisi magang. Intip semua lowongan kerja di startup, hanya di Glints!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 1 / 5. Jumlah vote: 1

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait