Telemarketing: Apa Itu, Manfaat, serta Tugas dan Tanggung Jawabnya
Isi Artikel
Setiap perusahaan memiliki beragam cara untuk meningkatkan penjualan, salah satunya adalah dengan strategi telemarketing.
Meskipun saat ini sudah serba digital, telemarketing dianggap menjadi strategi yang masih ampuh digunakan dalam pemasaran.
Oleh karena itu, perusahaan masih menggunakan strategi di lini tersebut supaya bisnisnya tetap berjalan lancar ke depannya.
Lantas, sebenarnya apa sih telemarketing itu? Seberapa penting perannya dalam mengembangkan bisnis?
Jangan khawatir, berikut Glints akan menjelaskannya kepadamu.
Apa Itu Telemarketing?
Dilansir dari Marketing Schools, telemarketing adalah strategi marketing dengan menawarkan produk atau jasa kepada pelanggan melalui telepon.
Seseorang yang melakukan strategi ini biasanya disebut sebagai telemarketer.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, telemarketing digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk mempromosikan produk atau jasanya kepada pelanggan melalui telepon.
Sayangnya, menurut Investopedia, strategi pemasaran ini memang terkesan mengganggu bagi pelanggan. Hal ini terutama jika dilakukan dengan panggilan spam.
Akan tetapi, hal tersebut dapat dihindari jika kamu dapat mengidentifikasi calon pembeli potensial dengan baik.
Apabila kamu menghubungi calon pembeli potensial dan menawarkan produk atau jasa kepadanya secara detail, otomatis dia akan menyukainya dan bahkan membeli produknya.
Sampai saat ini, peluang karier di dunia telemarketing sendiri masih terbuka lebar.
Pentingnya Telemarketing bagi Perusahaan
Di era yang sudah serba digital, apakah telemarketing masih penting untuk digunakan oleh perusahaan?
Seperti yang kita tahu, saat ini kamu dapat melakukan pemasaran dengan hanya memasang iklan di internet, lalu akan mendapatkan jangkauan pelanggan yang luas.
Terlepas dari semua itu, telemarketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan telepon sebagai medianya.
Ada beberapa alasan kenapa strategi telemarketing masih penting untuk dilakukan, apa saja itu? Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Membantu meningkatkan brand awareness
Secara tidak disadari, salah satu manfaat dari telemarketing adalah membantu perusahaan dalam meningkatkan brand awareness kepada masyarakat.
Seperti dilansir dari Prospect Research, menjaga hubungan dengan pelanggan membuat mereka akan mengulas produk atau jasa dengan ulasan yang bagus.
Salah satu cara menjaga hubungan dengan pelanggan adalah menghubungi mereka melalui berbagai media, salah satunya dengan telepon.
Dari situ, ada kemungkinan pelanggan akan memberikan rekomendasi produk kepada orang-orang terdekatnya.
2. Meningkatkan penjualan produk atau jasa
Selain meningkatkan brand awareness, telemarketing juga masih memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan penjualan produk atau jasa perusahaan.
Pasalnya, menawarkan barang melalui telepon menjadi peluang yang besar bagi telemarketer untuk menarik perhatian calon pelanggan.
3. Memiliki peluang untuk follow up pelanggan
Tak bisa dimungkiri, tidak semua pelanggan yang tertarik terhadap produk atau jasamu akan melakukan pembelian.
Ada beragam faktor kenapa hal tersebut terjadi, mulai dari keraguan dari pelanggan, sisi finansial mereka, ataupun faktor lainnya.
Nah, disinilah peran telemarketing. Kamu dapat melakukan follow up kepada pelanggan dengan meyakinkan mereka untuk membeli produk atau jasa.
Keuntungan dan Kerugian Telemarketing
1. Keuntungan
Dilansir dari Biz Fluent, salah satu keuntungan dari telemarketing adalah mudah dalam mendapatkan pelanggan serta menjaga hubungan dengannya.
Saat pelanggan mempunyai pertanyaan terkait produk atau jasa, kamu dapat menjelaskannya dengan detail melalui telepon.
Tidak hanya itu, melalui telemarketing kamu dapat menjangkau pelanggan dengan mudah karena hanya membutuhkan nomor teleponnya saja, tanpa perlu mendatanginya satu per satu.
Strategi ini juga dinilai hemat biaya sehingga dapat menekan anggaran dari perusahaan.
2. Kerugian
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, salah satu kerugian dari strategi telemarketing adalah berpotensi mengganggu pelanggan jika dilakukan dengan panggilan terus-menerus.
Alhasil, hal tersebut tentu akan merambat pada citra bisnis perusahaan.
Selain itu, mungkin kamu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melatih staf agar dapat berjualan melalui telepon.
Sebab, strategi ini harus dilakukan dengan berhati-hati. Salah sedikit saja, bisa berakibat fatal terhadap bisnis perusahaan.
Tugas dan Tanggung Jawab Telemarketing
1. Berkomunikasi dengan pelanggan
Tugas utama dari seorang telemarketer adalah melakukan komunikasi dengan pelanggan.
Komunikasi di sini mencakup segala hal, mulai dari menerima pesanan, menjawab pertanyaan dari pelanggan, mengatasi kekhawatiran pelanggan terhadap produk, serta memberikan saran kepada pelanggan.
2. Melakukan follow up
Dalam telemarketing, follow up adalah tugas yang harus dilakukan dengan maksimal.
Tanyakan lagi kepada pelanggan terkait keinginannya untuk membeli produk atau jasa. Sebab, tidak semua pelanggan langsung memutuskan untuk membelinya karena ada berbagai faktor.
3. Menerima feedback
Setiap pelanggan tentu ada kritik ataupun saran yang ingin disampaikan terkait produk. Nah, telemarketer bertugas untuk menerimanya dengan baik.
Setelah itu, tampung semua feedback tersebut dan diserahkan kepada atasan untuk bahan pengembangan produk.
Skill yang Harus Dimiliki
Setelah menyimak penjelasan mengenai apa itu telemarketing beserta tugas dan tanggung jawabnya, kira-kira apakah kamu tertarik untuk meniti karier di dalamnya?
Sebelum itu, kamu harus memahami dulu skill apa saja yang harus dimiliki.
Berikut adalah beberapa skill yang diperlukan jika ingin bergelut dalam bidang telemarketing:
1. Problem solving
Dilansir dari Indeed, telemarketer harus memiliki kemampuan problem solving yang kuat agar dapat mengatasi masalah pelanggan.
Dengan begitu, secara tidak langsung kamu juga menjaga loyalitas pelanggan agar tidak turun.
2. Multitasking
Kemampuan multitasking menjadi modal utama untuk terjun ke dalam dunia telemarketing.
Sebab, dalam menjalankan tugas sehari-hari kamu harus mengecek email, membuat catatan, dan melakukan panggilan secara bersamaan.
3. Listening
Dikarenakan sering mendengar keluh kesah ataupun cerita dari pelanggan mengenai produk atau jasa dari perusahaan, kamu harus memiliki skill listening yang kuat.
Dengan begitu, setidaknya kamu dapat mendengarkan cerita dengan baik dan memahami apa yang mereka inginkan.
Demikian penjelasan mengenai apa itu telemarketing beserta karier di dalamnya.
Jika merunut dari penjelasan di atas, telemarketing adalah strategi pemasaran yang masih ampuh digunakan di zaman sekarang.
Selain informasi di atas, masih ada informasi lainnya seputar dunia marketing hingga tips dalam menghadapi dunia kerja dari Glints.
Kamu bisa mendapatkannya secara gratis dengan berlangganan newsletter blog Glints.
Kemudian, jika kamu tertarik untuk meniti karier dalam dunia telemarketing, saat ini ada banyak sekali perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan telemarketing di Glints.
Jadi, jangan lupa sign up dan temukan karier impianmu bersama Glints sekarang juga!