System Integration: Definisi, Jenis, Metode, dan Manfaatnya untuk Bisnis

Diperbarui 23 Des 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Banyaknya komponen software dan hardware yang digunakan oleh perusahaan, tentu bisa membuat bingung dan kewalahan. Nah, system integration adalah jawaban dari permasalahan tersebut.

    Bagi perusahaan yang skala bisnisnya sudah besar, biasanya mereka menggunakan beragam komponen IT untuk mengerjakan setiap tugas yang berbeda.

    Supaya tidak kewalahan saat menggunakan semua tools dan berbagi data, maka system integration diperlukan agar bekerja lebih efektif.

    Dalam artikel ini Glints telah menyiapkan rangkuman seputar system integration dan manfaatnya bagi perusahaan.

    Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

    Baca Juga: Kenali DBMS, Sistem Penyimpanan Data yang Aman dan Mudah Diakses

    Apa Itu System Integration?

    system integration

    © Rawpixel.com

    System integration adalah proses engineering yang menggabungkan subsistem atau komponen yang berbeda menjadi satu sistem, definisi dari Techopedia.

    Dengan begitu, setiap sistem bisa bekerja bersamaan dan data yang dihasilkan bisa terintegrasi dengan mudah.  

    Tujuan dari melakukan system integration adalah untuk menghubungkan fungsi organisasi dari berbagai sistem.

    Misalnya, perusahaan menjual produk lewat berbagai platform e-commerce.

    Nah, supaya proses pengolahan data dari berbagai platform tersebut bisa lebih efektif, maka diperlukan penggunaan platform integrasi.

    Selain bisa meningkatkan efisiensi, sistem yang terintegrasi juga dapat menurunkan biaya operasional bisnis.

    Jadi sederhananya, system integration adalah proses menghubungkan sistem komputer atau software yang terpisah dalam satu sistem terpusat yang lebih besar.

    Manfaat System Integration

    © Freepik.com

    Meningkatkan produktivitas

    Sistem yang sudah terintegrasi memungkinkan kontrol yang terpusat sehingga alur kerja bisa jadi lebih efisien.

    Saat karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang lebih singkat, pastinya produktivitas jadi lebih tinggi.

    Lalu, peningkatan produktivitas dari karyawan tentunya juga akan menguntungkan bagi perusahaan.  

    Pengambilan keputusan yang lebih cepat

    System integration akan membantu perusahaan untuk mengakses data karena sudah tidak lagi tersebar di penyimpanan-penyimpanan yang berbeda.

    Karena itu, proses analisis akan lebih cepat karena tidak perlu melakukan download dan extract data secara manual.

    Saat sistem sudah terintegrasi, pengumpulan dan analisis data bisa dilakukan lewat satu kontrol pusat. Jadi, proses pengambilan keputusan juga akan lebih cepat.

    Efektivitas biaya

    Tidak hanya bisa menghemat waktu, system integration juga bisa menjaga biaya produksi lebih efisien.

    Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang tidak perlu untuk implementasi infrastruktur baru bagi masing-masing sistem.

    Baca Juga: Tertarik dengan Software Development? Kenalan dengan Karier System Integrator, yuk!

    Jenis-Jenis System Integration

    system integration adalah

    © Unsplash.com

    Melansir Altexsoft, ada beberapa jenis system integration yang umumnya dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bisnisnya. Berikut ini beberapa di antaranya:

    1. Legacy system integration

    Tujuan dari integrasi sistem ini adalah untuk menggabungkan aplikasi modern ke dalam sistem lama perusahaan yang sudah ada.

    Ada banyak perusahaan yang menggunakan software lama untuk menjalankan bisnisnya. 

    Biasanya perusahaan tak bisa mengganti penggunaan software tersebut karena sudah menjadi bagian dari alur kerja karyawan tiap harinya.

    Namun, hal tersebut bisa dimodernisasi dengan dihubungkan ke sistem yang menggunakan teknologi terbaru.

    Misalnya, untuk menghubungkan CRM yang sudah lama digunakan ke data warehouse yang lebih baru.

    2. Enterprise Application Integration (EAI)

    Jenis system integration ini bertujuan untuk menyatukan berbagai subsistem menjadi sebuah lingkungan bisnis.

    Saat perusahaan berkembang umumnya menggunakan banyak aplikasi untuk menunjang pekerjaan front dan back office mereka.

    Aplikasi tersebut biasanya mengakumulasi volume data yang besar dengan cara terpisah. Hal itu bisa dibuat lebih efektif dengan menggunakan EAI.

    EAI bisa membuat semua fungsi sistem ke dalam satu rantai bisnis dan mengotomatiskan pertukaran data secara real time di antara aplikasi yang berbeda.

    Contohnya membuat satu ekosistem khusus untuk akuntansi, manajemen inventaris, atau sistem CRM.

    3. Third-party system integration

    Integrasi sistem pihak ketiga ini bertujuan untuk memperluas fungsionalitas sistem yang sudah ada di perusahaan.

    Jadi, jenis integrasi sistem ini adalah pilihan bagus ketika bisnis membutuhkan fungsionalitas baru tetapi tidak bisa mengembangkan software khusus.

    Misalnya karena tidak ada waktu untuk membangun fitur dari awal jadi bisa melakukan integrasi dengan aplikasi pihak ketiga.

    4. B2B integration

    Sesuai dengan namanya B2B integration bertujuan untuk menghubungkan sistem dari dua perusahaan atau lebih.

    Integrasi antara bisnis dan bisnis ini bisa mengotomatiskan transaksi dan pertukaran dokumen di seluruh perusahaan.

    Jadi integrasi ini lebih mengarah pada kerja sama dan perdagangan yang lebih efisien dengan supplier, pelanggan, atau mitra bisnis.

    Metode System Integration

    © Freepik.com

    Menyadur Cleo, terdapat empat contoh sistem integrasi utama yang umum dilakukan perusahaan, di antaranya adalah:

    1. Integrasi vertikal

    Integrasi vertikal merupakan metode yang diintegrasikan menurut fungsinya dengan membuat entitas yang fungsional.

    Metode ini paling sederhana karena hanya melibatkan beberapa vendor, mitra, dan pengembang untuk menjalankan fungsi bisnis.

    2. Integrasi horizontal

    Metode system integration ini juga disebut sebagai Enterprise Service Bus (ESB). 

    Metodenya yaitu melibatkan pembuatan subsistem khusus yang berfungsi untuk menghubungkan dengan subsistem lainnya.

    Integrasi horizontal juga melibatkan pembuatan aplikasi untuk memungkinkan koneksi yang terprogram antara berbagai aplikasi lainnya.

    3. Point to point integration

    Disebut juga dengan star integration yaitu metode yang menghubungkan setiap sistem ke beberapa subsistem.

    Rangkaian koneksi tersebut terlihat seperti bintang sehingga disebut dengan star integration.

    Contoh dari metode ini yaitu saat perusahaan melakukan segmentasi pada proses bisnisnya. 

    Misalnya, sistem akuntansi terpisah untuk melacak keuangan atau sistem analisis web yang digunakan mengelola traffic web.

    Data dari setiap sistem tersebut dapat ditarik dan digabungkan sesuai kebutuhan perusahaan.

    4. Format data umum

    Jenis metode ini digunakan untuk memastikan integrasi yang andal, akurat, dan efektif.

    Format data umum digunakan untuk melakukan konversi data yang menggunakan format umum menjadi format yang lebih spesifik.

    Baca Juga: Apa Itu Solution Architect? Pelajari Definisi dan Tanggung Jawabnya di Sini

    Itulah rangkuman mengenai system integration yang sudah Glints siapkan untukmu mulai dari definisi, manfaat, jenis, hingga metodenya.

    Semoga informasi di atas bisa menjawab rasa keingintahuanmu terhadap hal yang satu ini, ya.

    Nah, jika ingin menambah wawasan di bidang IT, kamu juga bisa membaca artikel-artikel lain yang ada di Glints Blog.

    Tunggu apa lagi? Yuk, klik tombol di bawah untuk membaca artikel-artikelnya. Gratis, lho! 

    CARI ARTIKELNYA

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.6 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait