Sukuk: Apa Itu, Istilah, Jenis-Jenisnya, Keuntungan, dan Risikonya

Diperbarui 14 Jul 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Apakah kamu ingin mulai berinvestasi secara syariah? Apabila ya, sukuk adalah salah satu jenis investasi pilihannya.

    Tak hanya investasi syariah, investasi ini juga digadang-gadang sebagai salah satu jenis investasi yang ramah untuk milenial.

    Apakah kamu masih awam dengan investasi ini? Tak perlu risau, Glints sudah merangkum informasinya untukmu.

    Apa Itu Sukuk?

    Definisi sukuk tertuang di Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Sukuk.

    Peraturan ini menjelaskan, sukuk adalah suatu Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan.

    Bukti kepemilikan ini bernilai sama, serta mewakili bagian yang tidak terbagi (syuyu’/undivided share) atas aset yang mendasarinya.

    Apakah kamu masih bingung? Investopedia memiliki penjelasan yang lebih sederhana.

    Pada prinsipnya, apabila kamu membeli atau berinvestasi jenis ini, kamu sedang memberikan uangmu pada pihak yang menawarkan sukuk.

    Sebagai bukti penyerahan uang, kamu akan diberi sebuah “sertifikat”.

    Nantinya, uangmu (dan investor lainnya yang juga membeli sukuk) akan digunakan untuk membeli aset.

    “Sertifikat” tadi merupakan bukti bahwa kamu (dan investor lainnya) juga memiliki aset yang telah terbeli.

    Aset ini “disewa” oleh penjual sukuk, dan kamu akan mendapat uang kompensasi dari “penyewaan” aset.

    “Uang sewa” ini juga disebut sebagai ujrah, yaitu imbalan yang kamu dapat atas pinjaman yang kamu berikan.

    Pada akhirnya, “sertifikat” yang kamu miliki juga akan dibeli kembali oleh pihak penjual sukuk apabila telah mencapai tanggal yang ditentukan (jatuh tempo).

    Kata Kementerian Keuangan RI, secara harfiah, sukuk adalah kata dari bahasa Arab yang berarti dokumen atau sertifikat.

    Sertifikat ini dapat diterbitkan oleh negara maupun pihak lainnya.

    Sukuk yang diterbitkan oleh negara juga bisa disebut sebagai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

    Baca Juga: Intip Bagaimana Cara Investasi Reksa Dana di Bareksa!

    Istilah yang Perlu Dipahami

    Dalam melakukan investasi sukuk, ada beragam istilah yang perlu kamu pahami. Istilah-istilah tersebut di antaranya:

    • akad wakalah, yaitu kontrak atau pernyataan bahwa penerbit sukuk bertindak sebagai pengelola dana dari investor
    • akad ijarah, yaitu kontrak atau pernyataan untuk melakukan sewa atas aset
    • ujrah, yaitu uang imbalan atas jasa penyewaan dana investor, juga disebut dengan kupon
    • tenor, yaitu jangka waktu investasi hingga sukuk dibeli kembali oleh penerbit (jatuh tempo pengembalian uang investor)
    • pasar perdana, yaitu penawaran atau kegiatan penjualan jenis investasi ini untuk pertama kali
    • pasar sekunder, yaitu penjualan sukuk dari tangan kedua (setelah dibeli di pasar perdana)
    • capital gain, yaitu keuntungan yang didapatkan apabila pemegang sukuk menjualnya di pasar sekunder (harga jual dikurangi dengan harga beli)
    • minimum holding period, yaitu masa investor harus memegang sukuk sebelum menjualnya ke pasar sekunder
    • mitra distribusi, yaitu agen atau perusahaan yang ditunjuk kementerian keuangan untuk menjual sukuk
    • dan lain-lain

    Jenis-Jenis Sukuk

    Sebelum membeli sukuk, kamu harus tahu jenis-jenisnya dahulu, dong. Berikut adalah jenis-jenis sukuk berdasarkan akad dan penerbitnya.

    Berdasarkan akad

    1. Sukuk ijarah

    Sukuk satu ini menggunakan akad ijarah di mana satu pihak (investor atau wali) menyewakan hak manfaat suatu aset ke pihak lain dalam waktu dan harga tertentu yang disepakati.

    Penyewaan aset di sini tidak diikuti oleh perpindahan kepemilikan aset.

    2. Sukuk mudharabah

    Sesuai namanya, sukuk ini menggunakan prinsip mudharabah atau kesepakatan satu pihak berfungsi sebagai penyedia modal dan pihak lain sebagai penyedia tenaga.

    Nah, keuntungan yang didapat dari hasil kerjasama ini akan dibagi seseuai perbandingan yang telah disepakati sebelumnya.

    Sebaliknya, apabila terdapat kerugian, pihak penyedia modal akan menanggung semua kerugian tersebut selama kerugiannya tidak mengandung unsur niat tidak baik. 

    3. Sukuk salam

    Sukuk dengan akad salam dikeluarkan untuk mendapat dana sebagai modal untuk hal tertentu.

    4. Sukuk musyarakah

    Sukuk dengan akad musyarakah adalah produk investasi yang dikeluarkan berdasarkan kesepakatan antara dua pihak atau lebih untuk menggabungkan modal membangun proyek.

    Proyek tersebut dapat berbentuk proyek yang baru, sudah ada sebelumnya, atau juga membiayai kegiatan usaha.

    Di sini, untung atau rugi yang didapatkan akan ditanggung bersama sesuai jumlah modal yang diberikan setiap pihak.

    5. Sukuk istishna

    Dalam sukuk istishna, terjadi kesepakatan jual-beli antara para pihak terlibat dalam rangka membiayai proyek atau barang.

    Tentunya, waktu penyerahan dan spesifikasi barang atau proyek tersebut ditentukan dahulu sesuai kesepakatan.

    Berdasarkan penerbitnya

    1. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

    SBSN adalah jenis investasi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia agar rakyat dapat mendukung pembangunan negara sekaligus mendapatkan keuntungan.

    Surat berharga ini sendiri terbagi menjadi dua, yaitu sukuk ritel (SR) dan sukuk tabungan (ST).

    a. Sukuk ritel

    Sukuk ritel adalah produk investasi yang return-nya berbentuk kupon dengan bunga fixed rate atau bunga tetap.

    Oleh karena itu, jika kamu berinvestasi dalam sukuk ritel dengan bunga 6,10% misalnya, setiap tahunnya kamu akan mendapat return tidak kurang atau lebih dari angka tersebut.

    Tak hanya itu, SR dapat diperjualbelikan ke pasar sekunder antar investor domestik.

    b. Sukuk tabungan

    Sukuk tabungan adalah sukuk memiliki imbal berbentuk kupon, tetapi memiliki bunga floating-with-floor atau mengambang dengan batas minimal.

    Cukup berbeda dengan sukuk ritel, produk ini tidak dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.

    Namun uniknya, ia memiliki fasilitas early redemption atau pencarian lebih cepat sehingga lebih likuid.

    2. Sukuk korporasi

    Sesuai dengan namanya, sukuk korporasi adalah produk investasi obligasi dengan prinsip syariah yang dijual oleh sebuah perusahaan.

    Biasanya, perusahaan mengeluarkan hal ini karena ingin mengumpulkan dana atas keperluan tertentu.

    Baca Juga: Yuk Ketahui Bagaimana Cara Pakai Aplikasi Bibit untuk Investasi

    Keuntungan dan Risiko

    © Freepik.com

    Layaknya investasi lainnya, memilih investasi ini memiliki berbagai keuntungan dengan risiko yang menyertainya.

    Keuntungan

    Dirangkum dari Al Bawaba, ada beberapa keuntungan dari memilih sukuk sebagai alternatif investasi.

    1. Likuid

    Keuntungan pertamanya adalah likuiditas atau mudah cair. Maksudnya, investasi jenis SR, dapat dengan mudah dijual kembali ke pasar sekunder.

    Dengan menjualnya, maka uang yang dipinjamkan kepada penerbit sukuk akan cair kembali.

    Untuk jenis ST, terdapat opsi early redemption untuk atau pencarian sebelum waktu tempo yang ditentukan guna memudahkan pencairan uang.

    2. Imbal hasil tinggi

    Apabila dibandingkan dengan investasi deposito, keuntungan yang didapatkan dari investasi ini juga lebih besar.

    Sukuk sendiri menerapkan sistem bunga floating-with-floor atau bunga yang mengambang tetapi tidak akan menyentuh angka di bawah minimal yang ditentukan.

    Misalnya, produk ST010-T2 dan ST010-T4 memiliki minimal bunga sebesar 6,25% dan 6,40%.

    Angka ini dapat berubah sesuai bunga dari BI, tetapi tidak akan kurang dari angka minimal yang disebutkan di atas.

    3. Dijamin oleh negara

    Sukuk adalah investasi yang dijamin oleh pemerintah seperti yang tertera pada UU No.19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

    Ini berarti, seluruh pembayaran kupon yang terjadi tiap bulannya akan dijamin oleh pemerintah. Sehingga, proses investasi pun lebih terjaga.

    Selain itu, uang yang diberikan untuk investasi ini akan diubah dalam bentuk aset. Aset cenderung lebih aktual dan terjamin daripada obligasi yang biasanya merupakan instrumen utang.

    4. Mudah dibeli

    Kemudahan membeli sukuk juga menjadi salah satu alasan mengapa banyak investor tertarik untuk membelinya.

    Produk investasi satu ini dapat dibeli melalui berbagai mitra distribusi yang sudah dipilih seperti bank-bank di Indonesia dan secara online dengan aplikasi investasi.

    Risiko

    Dirangkum dari Kontan dan Republika, ada beberapa risiko dari investasi sukuk. Beberapa di antaranya adalah:

    1. Risiko pasar

    Risiko pasar adalah risiko naik-turunnya harga di pasar sekunder. Risiko ini dimiliki oleh SR yang bisa dijual di kembali dan terjadi karena kenaikan tingkat suku bunga.

    Nah, hal ini dapat menyebabkan kerugian jika investor menjual sukuknya di pasar sekunder sebelum jatuh temponya.

    Dengan begitu, harga jualnya SR lebih rendah dari harga pada saat dibeli.

    2. Risiko likuiditas

    Sukuk adalah produk investasi yang tidak dapat diperdagangkan atau dialihkan. Oleh karena itu, ia memiliki risiko likuiditas.

    Maksudnya, ada risiko di mana terdapat kesulitan dalam menjual SR dengan harga yang wajar dalam waktu yang cepat.

    Walaupun begitu, investor tetap dapat mencairkan produk sebelum jatuh tempo dengan maksimal 50% dari total pembelian.

    3. Risiko operasional

    Risiko operasional adalah risiko yang muncul apabila dana investor tidak dikelola dengan tepat, atau karena faktor-faktor lainnya.

    Hal ini tentu bisa menimbulkan risiko gagal bayar atau default risk, yaitu keadaan di mana penerbit sukuk tidak bisa mengembalikan uang yang dipinjam kepada investor.

    Selain risiko gagal mengembalikan uang, ada juga risiko gagal membayar kupon tepat pada waktunya.

    4. Risiko tidak sesuai syariat

    Risiko yang terakhir adalah risiko tidak sesuai dengan syariat. Risiko ini bisa terjadi apabila ternyata sukuk diterbitkan tidak sesuai dengan prinsip syariah.

    Standar dari prinsip syariah adalah fatwa dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

    Hal-hal yang harus sesuai dengan syariah meliputi struktur sukuk, dokumen hukum penerbitan sertifikat, aset yang dibeli dan disewa, serta penggunaan dana hasil penerbitan sertifikat.

    Simulasi Perhitungan Investasi Sukuk

    Agar memudahkanmu dalam membayangkan imbal hasil yang bisa didapatkan dari sukuk, Glints akan berikan simulasi perhitungannya.

    Nah, kita ilustrasikan ada investor A yang ingin membeli sukuk ritel (SR) senilai Rp2.000.000. Bunga yang dijanjikan adalah 6,10%.

    Dengan begitu, imbal hasil yang didapatkan investor A setiap tahun adalah:

    • 2.000.000 x 6,10% = 122.000

    Karena SR dikenakan pajak sebesar 10%, investor A harus membayar pajak sebesar:

    • 122.000 x 10% = 12.200

    Total imbal hasil bersih yang akan didapatkan investor A per tahunnya adalah:

    • 122.000 – 12.200 = 109.800

    Nah, untuk imbal hasil bersih per bulannya yang didapatkan investor A adalah:

    • 109.800/12 = 9.150

    Sukuk sebagai Investasi Milenial

    Sukuk tabungan (ST) sering kali diidentikkan dengan investasi yang cocok untuk milenial.

    Kata Kompas, ini adalah beberapa alasan mengapa ST cocok untuk generasi ini:

    • modal yang rendah, sehingga cocok untuk generasi milenial yang belum memiliki penghasilan yang tinggi
    • meski jumlah imbalan mengambang, tetap ada ketentuan angka minimalnya
    • nilai imbalan yang kompetitif
    • adanya opsi pencairan sebelum jatuh tempo tanpa tambahan biaya
    • adanya jaminan negara
    • pembelian yang dapat dilakukan secara online
    • adanya kesan mendukung pembangunan nasional, sesuai dengan karakteristik generasi milenial yang ingin berkontribusi pada lingkungan
    • memperhatikan prinsip-prinsip syariah
    Baca Juga: Pahami Bagaimana Cara Pakai Aplikasi Tanamduit untuk Investasi

    Itulah penjelasan lengkap mengenai investasi sukuk. Semoga kamu sudah memliki gambaran jelasnya.

    Jika kamu masih merasa ragu untuk berinvestasi, jangan khawatir. Karena, kamu bisa mendapatkan banyak ilmu seputar investasi dengan baca beragam artikel dari Glints.

    Ada informasi, tips, dan trik seputar investasi yang bisa diaplikasikan, lho. Tertarik? Klik di sini sekarang untuk mengakses beragam artikelnya. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait