3 Tahapan Kampanye Media Sosial yang Wajib Kamu Terapkan

Diperbarui 19 Mar 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Satu strategi kampanye media sosial tidak bisa digunakan untuk semua campaign. Setiap strategi memiliki cirinya sendiri, baik dari segi karakteristik audiens, tujuan, dan cara menjalankannya.

    Jika tidak sesuai, campaign yang kamu lakukan bisa jadi sia-sia, lho.

    Dalam artikel ini, Glints akan menjelaskan tiga tahapan social media campaign, yakni ToFu, MoFu, dan BoFu.

    Namanya terkesan seperti makanan, bukan? Namun, jangan salah, tiga hal tersebut merupakan istilah penting dalam strategi kampanye media sosial.

    strategi kampanye media sosial

    1. ToFu (top of the funnel)

    strategi kampanye media sosial

    © Freepik.com

    Bayangkan strategi kampanye media sosial berbentuk corong atau funnel. Ada bagian atas, tengah, dan bawah.

    Ketiga bagian tersebut menggambarkan tahapan yang berurutan.

    Bagian atas memiliki corong yang paling lebar. Dalam campaign, itulah yang disebut dengan ToFu atau top of the funnel.

    Layaknya sebuah corong, audiens ToFu sangatlah banyak. Biasanya, mereka sudah memiliki potensi dan masalah tertentu. Namun, mereka tidak tahu bagaimana cara menyelesaikannya, dilansir dari SmartBug Media.

    Nah, oleh karenanya, tahapan ToFu menjadi penting untuk membangun awareness atau kesadaran audiens terhadap brand-mu.

    Berilah edukasi atau informasi tentang bisnis yang kamu jalani. Sebab, mereka mungkin belum mengenal brand-mu sama sekali.

    Ingat, jangan terlalu berharap audiens atau leads langsung melakukan pembelian, ya. Mereka ingin mengenal produkmu terlebih dahulu.

    Baca Juga: Yuk, Pahami Creative Concept, Kunci Keberhasilan Campaign dan Branding

    2. MoFu (middle of the funnel)

    strategi kampanye media sosial

    © Freepik.com

    Ukuran corong di bagian tengah pasti lebih kecil daripada bagian atas, bukan? Nah, sama halnya dengan tahapan MoFu atau middle of the funnel.

    Audiens pada bagian MoFu pasti berkurang dari ToFu. Namun, kamu tak perlu khawatir. Ini adalah hal yang wajar.

    Pada bagian ini, audiens sudah benar-benar yakin atas masalah yang dihadapinya. Sekarang, mereka mencari solusi atas masalah tersebut.

    Nah, inilah tantangan terbesar dari strategi kampanye media sosial. Kamu harus memberi tahu audiens atau leads bahwa brand-mu lebih baik daripada yang lain.

    Tahapan ini memberi pertimbangan pada leads tentang brand apa yang harus mereka pilih.

    Maka, seperti ditulis Lucidchart, tetaplah sodori audiens dengan edukasi terkait brand-mu. Tak lupa, sampaikan mengapa produkmu adalah solusi terbaik bagi masalah mereka.

    Kamu juga bisa menunjukkan posisi brand-mu dibanding kompetitor.

    Baca Juga: Strategi 360 Marketing Bisa Sukseskan Campaign-mu, Lho!

    3. BoFu (bottom of the funnel)

    tulip mania

    © Freepik.com

    Sampailah kamu di tahap strategi kampanye media sosial yang terakhir, yakni BoFu (bottom of the funnel).

    Pada tahapan ini, leads sudah semakin spesifik. Mereka telah mempertimbangkan banyak brand untuk menyelesaikan masalahnya.

    Mereka sudah tahu produk, fitur, dan apa saja yang bisa kamu berikan untuknya.

    Kini saatnya kamu meyakinkan mereka untuk memilih brand-mu. Bagaimana caranya?

    Kamu bisa memberikan promo, free trial, demo penggunaan produk, dan sebagainya. Intinya, jelaskan bahwa brand-mu adalah pilihan terbaik bagi mereka.

    Jika tahapan social media campaign ini berhasil, leads akan melakukan pembelian.

    Baca Juga: Kelola Banyak Akun? Ini 10 Social Media Calendar Rekomendasi Glints

    Demikian tiga tahapan strategi kampanye media sosial.

    Intinya, sesuaikan campaign dengan tujuan yang ingin kamu capai. Apakah kamu ingin meningkatkan brand awareness, brand consideration, brand loyalty, atau bahkan sales?

    Dengan menentukan tujuan terlebih dahulu, kamu bisa memperoleh hasil social media campaign yang terbaik.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait