Strategi 360 Marketing Bisa Sukseskan Campaign-mu, Lho!
Isi Artikel
Ingin pesan dalam campaign-mu selaras? Jika begitu, coba pakai metode 360 degree marketing, yuk!
Memangnya, apa itu strategi campaign 360 derajat? Untuk apa saja ia sebaiknya dipakai?
Ketahui jawabannya dengan membaca artikel ini.
Apa Itu 360 Marketing Campaign?
Secara umum, 360 degree marketing merupakan sebuah strategi campaign pemasaran. Teknis penerapannya sama persis dengan namanya.
Dalam strategi campaign ini, kamu akan menyebarkan pesan yang sama lewat jalur yang berbeda-beda. Ibarat audiens berdiri di tengah lingkaran, kamu menyampaikan semuanya dari segala sudut.
Memang, tiap saluran tentu punya audiens dan karakteristik yang berbeda-beda. Meski begitu, melansir Forbes, inti pesan yang kamu sampaikan haruslah tetap sama.
Agar kamu lebih bisa membayangkan maksudnya, Glints akan memberikan contoh.
Misalnya, kamu adalah pemasar di perusahaan fast food. Tiap musim hujan, perusahaan menjual bakso sebagai comfort food.
Nah, kamu bertugas memasarkan bakso ini. Dengan strategi pemasaran 360 derajat, kamu menyampaikan satu pesan yang sama, “bakso ini bisa memberi kehangatan di kala hujan”.
Pesan ini terus digaungkan di media sosial hingga iklan di baliho, YouTube, maupun televisi.
Inilah yang dimaksud dengan strategi pemasaran 360 derajat. Kamu menyampaikan satu pesan di banyak channel yang ada.
Nah, biasanya, pesan yang disampaikan merupakan bagian dari bauran pemasaran alias marketing mix.
Melansir Entrepreneur, unsur-unsur dari bauran pemasaran di antaranya:
- product, apa yang kamu jual
- price, harganya
- place, tempat produkmu dijual
- positioning, seperti apa kamu di mata audiens
- dan lain-lain
Meski begitu, strategi ini tak terbatas untuk pesan marketing mix, ya! Kamu tetap bisa menggunakannya untuk campaign apa saja.
360 Campaign vs Digital Marketing
Selain dalam campaign, istilah ini juga muncul di dunia pemasaran digital. Meski begitu, keduanya tetap saja berbeda.
Melansir Social Media Today, 360 degree digital marketing merupakan pemanfaatan berbagai saluran pemasaran digital. Saluran-saluran itu di antaranya PPC, SEO, dan lain-lain.
Sementara itu, dalam campaign, pemasar fokus pada menyamakan pesan. Saluran yang dipakai juga tak terbatas pada pemasaran digital.
Kapan 360 Marketing Campaign Dipakai?
Nah, sekarang, kapan kamu harus menggunakan strategi campaign yang satu ini? Dirangkum dari Feedough, inilah pilihannya.
1. Brand positioning
Seperti apa brand-mu di mata audiens? Apakah kamu serius, atau segar dan beda dari yang lainnya?
Kalau realitanya ternyata tak sejalan dengan apa yang kamu mau, strategi pemasaran 360 derajat bisa membantumu, lho.
Di semua channel, kamu menyampaikan pesan branding-mu. Dengan begitu, brand positioning-mu bisa tepat.
2. Memaksimalkan produk tertentu
Kadang kala, perusahaan punya produk yang performanya tak maksimal. Apakah perusahaanmu tempatmu kerja juga mengalaminya?
Biasanya, ini terjadi karena dua hal. Pertama, karena kualitas yang memang perlu pengembangan lagi. Kedua, karena memang tak banyak orang yang mengetahuinya.
Jika alasannya adalah yang kedua, 360 degree marketing campaign bisa menyelamatkannya. Dengan memasarkan produk ini kembali, kamu bisa mengubah persepsi audiens tentangnya.
Terlebih lagi, lewat penggunaan berbagai channel, gaungnya tentu terdengar di mana-mana.
Pilihan Channel Pemasaran
Nah, sekarang, di mana sajakah kamu bisa melaksanakan 360 degree marketing? Dirangkum dari Sumo, ini dia pilihannya.
- radio dan TV
- media sosial
- iklan digital
- SEO
- konten
- dan lain-lain
Selain itu, masih ada sederet pilihan saluran pemasaran yang bisa kamu pakai. Kira-kira, apa sajakah itu?
Ketahui jawabannya lewat Glints ExpertClass, yuk! Di kelas ini, dunia marketing dan semua strateginya akan dikupas tuntas.
Glints juga tak sembarangan menghadirkan pemateri, lho. Hanya ahli berbekal tahunan pengalaman yang boleh jadi salah satunya.
Jadi, tunggu apa lagi? Pilih kelas marketing dengan klik gambar di bawah ini, ya!
Meski ada banyak saluran yang bisa kamu pilih, bukan berarti kamu harus menggunakan semuanya, ya!
Jangan lupa, kamu harus menyamakan pesan untuk strategi campaign ini. Proses penyeragaman ini tentu memakan waktu dan tenaga yang tak sedikit.
Oleh karena itu, pilihlah channel tertentu saja yang sekiranya tepat. Agar tak asal, kamu bisa menggunakan data dalam proses ini.
Ingat, tujuan akhir dari campaign ini bukanlah ingin melemparkan pesan di mana-mana. Tujuan akhir yang tepat adalah menciptakan ilusi bahwa pesanmu ada di mana-mana.
Demikian penjelasan Glints soal 360 degree marketing. Bagaimana, apakah kamu tertarik menerapkannya untuk campaign selanjutnya?