Sophomore Slump di Dunia Kerja: Arti dan Tips Menghadapi

Diperbarui 16 Sep 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Saat mulai bekerja, kamu mungkin punya semangat dan motivasi tinggi. Namun, setelah satu tahun, mungkin fase tersebut sudah hilang dan akan mengalami sophomore slump di dunia kerja.

    Istilah ini sebelumnya lebih dikenal dalam masa perkuliahan. Namun, fenomena ini bisa menyasar pekerja juga, lho.

    Menurunnya motivasi dan perasaan tidak puas ini bisa terjadi setelah lama bekerja dan terbiasa dengan rutinitas pekerjaan.

    Lantas, apa itu sophomore slump di dunia kerja dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

    Arti Sophomore Slump di Dunia Kerja

    Dikutip dari People Value, sophomore slump adalah konsep yang mengacu pada perasaan tidak puas yang terjadi setelah masa senang saat memulai fase baru.

    Sama halnya dengan sophomore slump pada konteks pendidikan, di dunia kerja fenomena ini juga terjadi pada tahun kedua kamu bekerja.

    Saat menjalani tahun kedua, kamu mulai bekerja lebih keras dan melakukan rutinitas yang sama sehingga perasaan tidak puas tersebut hadir.

    Bukan hanya itu, sophomore slump di dunia kerja juga menyebabkan kamu kehilangan motivasi untuk bekerja yang mengakibatkan penurunan kinerja.

    Minda Zetlin seorang penulis, dilansir Cornerstone menyebutkan bahwa fenomena ini tidak akan terjadi begitu saja.

    Di tempat kerja, manajemen perusahaan juga berperan penting untuk mencegah fenomena tersebut terjadi.

    Perlu kerja sama antara pekerja dan perusahaan untuk menghadapi sophomore slump dan menghasilkan solusi yang paling efektif.

    Baca Juga: 7 Trik untuk Menambah Motivasi Kerja Sehari-Hari

    6 Tips Menghadapi Sophomore Slump

    Mengutip dari Fast Company, berikut adalah beberapa cara agar kamu bisa menghadapi sophomore slump di dunia kerja:

    1. Minta sesi diskusi dengan manajer

    Saat kamu mengalami sophomore slump, rekan kerja yang berhubungan langsung maupun manajer kamu pasti akan menyadarinya.

    Tak hanya akan tergambar jelas dari kinerja yang menurun, jika tidak diatasi sophomore slump bisa memengaruhi rekan kerja yang lain untuk tidak termotivasi juga.

    Salah satu cara untuk mengatasi ini adalah dengan mengajukan sesi diskusi atau one-on-one meeting lebih sering dengan manajer.

    Diskusi tentang proyek yang berlangsung, progres, dan masalah yang kamu hadapi. Komunikasi yang lancar akan membantu kamu mengatasi sophomore slump dengan lebih baik.

    2. Cari suasana baru

    Sophomore slump akan sulit diatasi tanpa adanya perubahan yang baik. Rutinitas berperan besar untuk menghadirkan sophomore slump ini.

    Coba cari suasana baru seperti melakukan weekly meeting di luar kantor.

    Mengubah kebiasaan-kebiasaan yang terkesan membosankan sesekali bisa membantu mengatasi sophomore slump.

    Baca Juga: 7 Cara Mencapai Tujuan yang Bisa Lejitkan Kariermu

    3. Tanyakan kesempatan belajar atau pelatihan

    Bukan hanya perubahan kecil dan mencoba suasana baru, memiliki kesempatan untuk berkembang juga jadi cara yang baik mengatasi sophomore slump di dunia kerja.

    Jika kantormu tidak menyediakan pelatihan atau kelas secara langsung, kamu bisa coba untuk menanyakan pada manajer apakah ada benefit berupa cuti untuk belajar atau ikut pelatihan.

    Keuntungannya juga dapat dirasakan perusahaan, yakni mereka akan merasakan manfaat dari investasi pada pekerja.

    Mengikuti kelas dan pelatihan baru akan mengembangkan serta menambah kemampuanmu sekaligus memunculkan kembali motivasi kamu dalam bekerja.

    4. Rayakan pencapaian kecil

    Penyebab sophomore slump tidak selalu tentang kurangnya gaji dan insentif.

    Bisa juga berkaitan dengan apresiasi atau penghargaan yang diberikan perusahaan atau manajer.

    Dengan melakukan perayaan kecil setiap mendapatkan pencapaian tertentu, pasti kamu dan rekan kerja akan merasa diapresiasi bukan?

    Hal sederhana seperti ini juga dapat diterapkan untuk memotivasi dan meningkatkan loyalitas kepada perusahaan dan pekerjaan.

    5. Realistis dan jangan terburu-buru

    BBC mengatakan bahwa salah satu penyebab terjadi sophomore slump di dunia kerja adalah pekerja baru cenderung terburu-buru ingin membangun karier.

    Jean-Nicolas Reyt dari McGill University di Montréal, masih dari BBC, mengatakan bahwa pekerja yang mengalami sophomore slump biasanya memberikan seluruh tenaga dan motivasinya di awal, lalu hal tersebut tidak berlanjut.

    Jika kamu baru memasuki dunia kerja, kamu mengalami transisi yang sifatnya makro atau besar-besaran.

    Sehingga saat kamu menjalaninya dengan terburu-buru, kamu hanya akan cepat lelah di tengah proses tersebut, bahkan sebelum mencapai tujuan karier.

    Itulah mengapa penting untuk memiliki tujuan yang realistis dan tidak terburu-buru.

    Ingatlah bahwa memasuki dunia kerja itu seperti marathon dan bukan lari sprint. 

    6. Persiapkan diri menghadapi kegagalan

    Sophomore slump di dunia kerja mungkin akan sulit dihindari. Namun, untuk beberapa orang, akibat yang ditimbulkan akan memiliki skala yang berbeda-beda.

    Memiliki ambisi sejak awal masuk dalam dunia kerja adalah hal yang baik, tapi perlu diingat bahwa tidak semuanya akan berjalan sesuai dengan keinginanmu.

    Dunia kerja adalah lingkungan yang kompleks, sehingga kamu harus beradaptasi dan menyesuaikan ekspektasi.

    Kamu harus mempersiapkan diri menghadapi kegagalan dan penolakan dalam dunia kerja.

    Ini dilakukan agar saat akhirnya hal ini betul-betul terjadi, kamu tidak akan lari dan berhenti.

    Saat kamu bisa menghadapi kegagalan, kamu pasti bisa melalui sophomore slump dengan lebih baik.

    Baca Juga: 10 Kebiasaan Karyawan Berkinerja Tinggi yang Bisa Kamu Contoh

    Itu dia serba-serbi fenomena sophomore slump dalam dunia kerja untuk kamu.

    Demotivasi ini memang terjadi secara tiba-tiba dan bisa memengaruhi kinerjamu.

    Nah, agar kamu tetap termotivasi dan fokus mencapai tujuan karier, Glints punya ragam artikel yang bisa membantumu.

    Ada strategi terbaik untuk tetap produktif hingga cara lebih realitis pada goal kariermu.

    Ingin tahu apa saja? Yuk, klik di sini untuk temukan dan baca ragam artikelnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait