Solopreneur: Arti, Perbedaan dengan Entrepreneur, dan Tips Sukses Memulainya

Diperbarui 23 Okt 2023 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Kamu punya banyak ide bisnis, tapi lebih suka bekerja secara mandiri? Mungkin solopreneur adalah profesi yang sesuai denganmu.

    Jika dibandingkan dengan entrepreneur, mungkin istilah solopreneur masih cukup asing di telinga beberapa orang.

    Akan tetapi, solopreneur saat ini lebih relevan karena semakin banyak profesional yang memiliki keinginan untuk memulai bisnis secara mandiri tanpa niat untuk menambah staf, menyadur Entrepreneur.

    Nah, apabila kamu masih asing dengan hal yang satu ini, sebaiknya simak terus rangkuman serba-serbi solopreneur yang sudah Glints siapkan di bawah ini.

    Baca Juga: 20 Ide Peluang Usaha Menguntungkan untuk Dicoba di 2022

    Apa Itu Solopreneur?

    solopreneur adalah

    © Unsplash.com

    Indeed menjelaskan bahwa solopreneur adalah orang yang membangun, memiliki, dan mengelola bisnis tanpa karyawan.

    Jadi, solopreneur akan bertanggung jawab mengerjakan setiap pekerjaan untuk membangun bisnis seorang diri.

    Saat bisnis berkembang pesat, maka ia akan mendapatkan keuntungannya seorang diri. Namun, ia juga yang sendirian bertanggung jawab atas berjalannya bisnis.

    Umumnya seorang solopreneur memulai bisnisnya karena memiliki suatu ide bisnis yang bagus dan skill yang mumpuni untuk menjalankannya sendiri.

    Selain itu, biasanya mereka juga ingin memiliki fleksibilitas dalam bekerja dan ingin menjadi bos bagi dirinya sendiri.

    Menurut PRNewswire, setiap tahunnya minat dan jumlah individu yang menjalani profesi ini akan meningkat.

    Tepatnya, sebanyak 82% pekerja yang bekerja sendiri merasa lebih bahagia daripada bekerja di perusahaan.

    Kepuasan yang tinggi saat bekerja sendirian membuat solopreneur semakin dilirik.

    Khususnya bagi mereka yang ingin menciptakan dan menjalankan bisnis yang sesuai dengan kemampuan atau menciptakan bisnis sesuai dengan hobinya.

    Baca Juga: 8 Rekomendasi Buku tentang Bisnis untuk Pemula yang Masih Belajar

    Perbedaan Solopreneur dan Entrepreneur

    © Freepik.com

    Sempat disinggung di atas bahwa entrepreneur lebih familier bagi kebanyakan orang daripada istilah solopreneur.

    Kedua hal tersebut memang mirip, tapi ada perbedaan signifikan yang harus kamu pahami. Berikut ini beberapa di antaranya:

    1. Tugas yang diemban

    Perbedaan solopreneur dan entrepreneur yang pertama bisa dilihat dari tugas yang diembannya sehari-hari.

    Seorang solopreneur memiliki tanggung jawab atas semua aspek bisnis. Setiap pekerjaan akan dilakukan seorang diri demi mencapai tujuan bisnis.

    Berbeda dengan seorang entrepreneur karena mereka bertugas untuk mendelegasikan dan mengelola bisnisnya.

    Sebenarnya saat seorang entrepreneur baru memulai bisnis, seringkali mereka juga melakukan semua pekerjaan sendiri.

    Namun, seiring berkembangnya bisnis akhirnya ia mempekerjakan orang lain dan bertanggung jawab untuk mengelola bisnisnya agar semakin maju.

    2. Ukuran bisnisnya

    Seorang solopreneur tidak ingin membangun “kerajaan” bisnis.

    Ia lebih menyukai bertahan dengan ukuran bisnis yang bisa dikelolanya dengan mudah karena semua keputusan menjadi tanggung jawabnya sendiri.

    Itu sebabnya jika ingin bekerja mandiri, kamu harus paham dengan model bisnis yang paling sesuai dengan kemampuanmu. Lalu, pahami juga cara memanfaatkan tools agar mempermudah pekerjaan.

    Di sisi lain, seorang entrepreneur akan terus membangun bisnisnya. Karena itu, ia membutuhkan kehadiran orang lain untuk membantunya menggapai tujuan bisnis.

    3. Fokus bisnis yang dijalankan

    Fokus bisnis dari solopreneur hanya satu dan tidak bercabang karena mereka ingin menjaga skala bisnis tetap dalam jangkauannya.

    Meskipun harus berkutat pada satu model bisnis dalam jangka waktu yang lama, tapi ia tidak mudah bosan apalagi menyerah. Hal itu disebabkan, bisnis yang digeluti sesuai dengan passion-nya.

    Sementara itu, entrepreneur bisa memiliki banyak fokus bisnis. Mereka adalah tipe orang yang selalu memiliki ide baru dan menarik.

    Dengan kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya, entrepreneur akan selalu mencoba peluang yang berbeda dan merintis bisnis baru.

    4. Pengelolaan keuangan

    Ukuran bisnis juga akan memengaruhi pengelolaan keuangannya. Semakin besar suatu bisnis, tentu saja akan semakin besar tanggung jawab keuangannya.

    Entrepreneur yang memiliki banyak pekerja bisa menugaskan karyawan yang khusus menangani keuangan.

    Namun, ruang lingkup tanggung jawabnya pun semakin luas mulai dari gaji karyawan, tunjangan, hingga pajak.

    Berbeda dengan solopreneur yang ukuran bisnisnya lebih kecil sehingga pengelolaan keuangannya akan lebih sederhana karena bekerja seorang diri.

    Itulah 4 perbedaan solopreneur dan entrepreneur yang wajib kamu pahami. Nah, jika ingin tahu lebih banyak soal entrepreneur, kamu bisa membacanya di artikel berikut:

    BACA ARTIKELNYA

    Tips Menjadi Solopreneur

    solopreneur adalah

    © Freepik.com

    Menyadur Oberlo, ada beberapa tips yang bisa kamu coba lakukan untuk menjadi seorang solopreneur sukses, yakni:

    1. Kuasai manajemen waktu

    Hal pertama yang harus dikuasai saat ingin menjadi solopreneur adalah manajemen waktu.

    Saat bekerja sendiri, kamu harus mampu mengatur waktu sebaik mungkin untuk mengerjakan setiap pekerjaan.

    Terkadang, hal tersebut akan terlalu sulit dilakukan jika kamu tidak memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik.

    Jangan bingung, kamu bisa mengetahui apa saja tips untuk melakukan manajemen waktu yang efektif dengan membaca artikel di bawah ini:

    BACA ARTIKELNYA

    2. Manfaatkan tools

    Saat ini ada banyak tools yang bisa mempermudah pekerjaanmu. Memanfaatkannya tidak hanya bisa menghemat waktu, tapi juga tenaga yang dikeluarkan.

    Bekerja sendirian memang terdengar sangat melelahkan. Akan tetapi, jika kamu bisa memanfaatkan banyak tools untuk menyelesaikan pekerjaan, tentu bebanmu akan semakin ringan.

    Misalnya, kamu harus memposting konten untuk media sosial. Pastinya, harus membuat konten dan menjadwalkannya terlebih dahulu.

    Nah, supaya bisa memudahkan hal tersebut, kamu bisa mencoba tools seperti Hootsuite atau Buffer untuk menjadwalkan konten di media sosial dengan lebih praktis.

    Baca Juga: 6 Manfaat Belajar Skill Baru, Bukan Cuma untuk Kariermu!

    3. Selalu kembangkan pengetahuan

    Supaya bisa menjadi solopreneur yang sukses, pengetahuan soal bisnis yang dijalani harus selalu di-update. Kamu harus terus belajar demi kelangsungan bisnismu.

    Tak hanya itu, terus kembangkan skill yang dibutuhkan oleh pekerjaanmu. Lalu, cari informasi soal tools terbaru yang bisa bermanfaat bagi pekerjaan.

    Intinya, kamu tidak boleh hanya berdiam diri saat sudah memulai bisnis secara mandiri. Kamu harus terus bergerak untuk mengembangkan pengetahuan demi kelancaran bisnis yang dijalani.

    Nah, kamu bisa mengembangkan pengetahuan dan skill sesuai kebutuhanmu dengan ikut kelas online di Glints ExpertClass.

    Di sana, ada banyak kelas online dan webinar yang tersedia sesuai kebutuhan karier dan pengembangan dirimu.

    Kamu juga bisa mendapatkan e-sertifikat dari kelas online tersebut, lho!

    4. Berani mengambil risiko

    Solopreneur akan menggapai sukses jika mereka berani mengambil risiko. Pasalnya, setiap pekerjaan pasti memiliki risikonya tersendiri.

    Sebelum memulai bisnis, memang penting untuk menimbang bagaimana risikonya. Akan tetapi, kamu tidak perlu takut dan sebaiknya carilah jalan keluar jika memang terjadi kebuntuan.

    Baik entrepreneur atau solopreneur harus mampu berpikir lebih kreatif dan mengatasi ketakutan untuk mulai mencoba mengambil risiko.

    Glints sudah menyiapkan artikel yang bisa membantumu memahami pentingnya mengambil risiko dan bagaimana tips melakukannya dalam artikel berikut:

    BACA ARTIKELNYA

    Demikianlah penjelasan mengenai solopreneur mulai dari definisi, perbedaannya dengan entrepreneur, hingga tips untuk memulainya.

    Jadi setelah membaca informasi di atas, apakah membuatmu tertarik untuk menjadi seorang solopreneur?

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait