Social Commerce, Cara Jual Produk Langsung dari Media Sosial yang Antiribet

Diperbarui 22 Jan 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Nilai social commerce secara global diproyeksikan akan tumbuh hingga 604,5 miliar dolar AS hingga tahun 2027 mendatang, menurut PR Newswire.

    Berkembangnya media sosial membuat jenis penjualan yang satu ini meningkat tajam. Itulah mengapa social commerce adalah salah satu buzzwords di kalangan marketer pada saat ini.

    Kini, media sosial tidak hanya digunakan untuk memperluas koneksi atau berbagi pengalaman saja. Pasalnya, tak sedikit orang yang lebih suka berbelanja langsung lewat media sosial.

    Ingin tahu lebih banyak tentang hal yang satu ini? Simak terus rangkumannya di bawah ini, ya.

    Baca Juga: Sering Dianggap Mirip, E-Commerce dan Marketplace Punya 6 Perbedaan, lho!

    Apa Itu Social Commerce?

    social commerce

    © Freepik.com

    Social commerce adalah upaya menjual produk langsung melalui jaringan media sosial, mengutip Bigcommerce.

    Hal yang satu ini cukup berbeda dengan social selling atau social media marketing. Pasalnya, social commerce menawarkan pengalaman belanja yang lebih mudah bagi pelanggan.

    Pelanggan yang tertarik untuk membeli tidak perlu lagi diarahkan ke website untuk membeli produk.

    Jadi, pelanggan bisa langsung mencari produk sekaligus membayarnya melalui platform media sosial tersebut.

    Salah satu kelebihan dari hal ini adalah memudahkan proses belanja pelanggan tanpa harus keluar dari aplikasi media sosial mereka.

    Hal itu tentunya bisa mengurangi kebingungan dari calon pelanggan yang serius ingin membeli produk.

    Jadi, baik pihak pelanggan dan penjual bisa sama-sama diuntungkan dengan kemudahan yang ditawarkan tersebut.

    Mengapa Harus Menggunakan Social Commerce?

    social commerce adalah

    © Cxl.com

    Berikut ini beberapa alasan mengapa social commerce layak dicoba yang harus kamu ketahui:

    1. Pengalaman belanja lebih interaktif

    Menurut Hootsuite, social commerce dapat membuat pengalaman berbelanja jauh lebih interaktif daripada saat berbelanja di e-commerce biasanya.

    Pengalaman belanja akan lebih menyenangkan karena memilih barang lebih mudah hanya perlu scroll media sosial seperti biasanya.

    Proses pembayaran pun langsung di satu aplikasi, jadi lebih mudah dan tidak ribet.

    2. Mudah mendapatkan feedback dari pelanggan

    Kelebihan selanjutnya dari social commerce adalah memudahkan brand untuk mendapatkan feedback dari pelanggan.

    Katalog produk bisa secara langsung diberikan feedback oleh pelanggan sehingga penjual bisa tahu apakah produknya memang menarik atau tidak.

    Selain itu, media sosial juga memudahkan penjual dalam berinteraksi dengan pelanggan baik itu lewat komentar atau direct messages.

    3. Mudah menggaet milenial dan Gen Z untuk belanja

    Social commerce bisa disebut juga sebagai mall modern yang disukai oleh anak muda khususnya Gen Z.

    Pembelian di media sosial yang sangat mudah dan praktis membuat anak muda lebih tertarik belanja di sana daripada langsung pergi ke mall.

    Jadi, jika memang produk yang kamu jual memiliki target audiens berusia 18 hingga 34 tahun, maka tidak ada salahnya mencoba hal yang satu ini, kan?

    Baca Juga: Menyusun Strategi Social Media Marketing yang Tepat dan Efektif

    Platform Social Commerce

    © Hootsuite.com

    Saat ini ada 3 platform media sosial yang menawarkan social commerce. Meski begitu, diperkirakan ke depannya akan ada banyak media sosial lain yang akan menyematkan fitur untuk berjualan secara langsung di platformnya.

    1. Facebook

    Platform untuk menjalankan social commerce yang pertama adalah Facebook. Media sosial yang paling populer ini memang menjadi tempat yang cocok untuk menjual suatu produk.

    Hal itu disebabkan Facebook sangat terkenal dan memiliki banyak pengguna.

    Jadi, dengan berjualan lewat platform ini maka penjual akan berkesempatan besar untuk menjaring pelanggan yang lebih luas.

    2. Instagram

    Instagram tidak hanya menjadi tempat untuk berbagi foto dan video saja. Kini, media sosial tersebut memiliki fitur Instagram Shopping yang akan memudahkan penggunanya berbelanja.

    Menurut CXL, saat ini Instagram Shopping sudah tersedia di lebih dari 70 negara.

    3. Pinterest

    Media sosial yang satu ini mulai menerapkan fitur untuk jual beli sejak tahun 2015 lalu. Kini, Pinterest menjadi salah satu media sosial yang paling populer untuk berjualan.

    Hal itu membuat banyak marketer yang mulai mencari tahu strategi Pinterest Marketing untuk menarik lebih banyak pelanggan.

    Baca Juga: Intip 7 Tren Digital Marketing yang Akan Booming di Tahun 2021

    Demikianlah penjelasan mengenai social commerce, salah satu topik yang saat ini sering diperbincangkan di dunia digital marketing.

    Apakah kamu tertarik dengan pembahasan soal digital marketing? Kamu bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru dengan mengikuti kelas di Glints ExpertClass.

    Di sana kamu akan mendapatkan wawasan baru dari para profesional yang sudah ahli di bidangnya selama bertahun-tahun.

    Jadi, tunggu apa lagi? Segera cari kelas yang kamu minati hanya di Glints ExpertClass. 

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 2 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait