Keuntungan dan Kerugian Kalau Kamu Sering Pindah-pindah Kerja

Diperbarui 18 Mar 2022 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Sepertinya sudah bukan rahasia lagi bahwa di dunia profesional, generasi milenial dikenal suka pindah-pindah kerja alias menjadi “kutu loncat”.

    Dalam infografik yang dipublikasikan oleh The Muse, hanya 13% generasi milenial yang percaya bahwa karyawan harus bertahan setidaknya 5 tahun di satu perusahaan.

    Jumlah ini tentunya sangat sedikit jika dibandingkan dengan 41% generasi baby boomers yang menyatakan hal sama.

    Di sisi lain, 26% milenial justru percaya bahwa karyawan harus bertahan selama 1 tahun atau kurang sebelum mencari posisi baru.

    Siapa saja yang bisa menyandang status sebagai kutu loncat atau job-hopper?

    Menurut infografis yang sama, ada 51% HR yang menilai bahwa job-hopper adalah mereka yang berpindah pekerjaan setahun sekali dan 34% menyatakan dua tahun sekali.

    Baca Juga: 6 Tips Cari Kerja bagi yang Ingin Pindah Jalur Karier

    Keuntungan Sering Pindah-pindah Kerja

    pindah kerja

    © Freepik.com

    Terlepas dari stigma negatif yang melekat pada mereka menjadi kutu loncat, nyatanya berpindah-pindah pekerjaan bisa memberikanmu keuntungan ketika dilakukan dengan alasan yang tepat dan terencana. Beberapa di antaranya yaitu:

    1. Cepat tambah pengalaman

    Sering pindah-pindah kerja pasti akan membuatmu terekspos dengan lingkungan dan tugas berbeda.

    Melalui ini semua, kamu bisa mendapatkan pengalaman yang beragam dan berpeluang untuk merebut perhatian HR karena memiliki skill yang dibutuhkan.

    Pastikan kamu mencatat semua project yang telah berhasil dilakukan untuk menambah nilai jual dan menjadi bukti atas skill yang kamu miliki.

    2. Meningkatkan nilai jual

    Lingkungan dan pekerjaan di tempat berbeda bisa lebih bermanfaat dan membuka peluangmu untuk berkembang, daripada hanya bertahan di satu perusahaan saja.

    Banyak skill dari banyak posisi yang telah kamu jalani bisa menambah nilai jualmu jika kamu benar-benar bisa membuktikannya.

    3. Memperluas network

    Dengan trik yang tepat, menjadi orang yang sering pindah-pindah kerja memungkinkanmu untuk membangun koneksi yang luas, lho!

    Jangan hanya berpikir bahwa menjaga relasi itu tidak penting. Nyatanya, 4 dari 10 orang  pencari kerja menemukan pekerjaan terbaik mereka melalui relasi.

    Jangan lupa juga untuk menjalin hubungan baik dengan rekan kerjamu, ya!

    4. Cepat naik gaji

    Ketika menjalani posisi baru, kamu juga bisa bernegosiasi untuk mendapatkan gaji dan kompensasi yang lebih.

    Terlebih lagi jika kamu benar-benar kompeten dengan variasi skill yang kamu miliki.

    Jadi, nilai jualmu bisa bertambah seiring kamu berpindah pekerjaan.

    5. Membantu menemukan jati diri

    Belum yakin pekerjaan apa yang benar-benar kamu sukai atau yang ingin kamu dalami?

    Beberapa pengalaman pindah-pindah kerja bisa menjadi kesempatan untuk mengeksplor jati dirimu.

    Hal ini akan berdampak lebih baik apabila kamu pindah-pindah kerja di awal karier-mu, kemudian mulai fokus mendalami satu bidang ketika sudah menemukan pekerjaan yang sesuai keinginan.

    Baca Juga: Bagaimana Pindah Kerja Setelah Bekerja 6 Bulan

    Kekurangan Sering Pindah-pindah Kerja

    kekurangan sering resign

    © Freepik.com

    Jangan menjadi kutu loncat jika belum siap menghadapi konsekuensi di bawah ini.

    Meskipun ada hal positif, tapi tentu ada juga hal negatif yang harus siap dihadapi dari seringnya pindah-pindah kerja.

    1. Dicap tidak loyal

    HR pasti akan bertanya-tanya mengapa kamu selalu pindah-pindah kerja dalam waktu yang singkat.

    Hanya dengan melihat riwayat kerjamu di CV, HR mungkin saja langsung menganggapmu sebagai kandidat yang tidak potensial karena tidak loyal.

    Kekhawatiran ini bukannya tanpa alasan, lho!

    Proses rekrutmen membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit, jadi perusahaan mengharapkan kandidat yang sesuai dan setidaknya akan bertahan cukup lama untuk mengurangi waktu dan biaya proses rekrutmen.

    2 Merusak hubungan profesional

    Bagai pedang bermata dua, hubunganmu dengan atasan dan kolega di tempat kerja bisa terancam apabila tidak dirawat dengan baik.

    Pandai-pandai menjalin relasi, kamu bisa dengan mudah memperluas networking.

    Sebaliknya, apabila kamu tidak bekerja untuk membuktikan skill dan menjaga hubungan dengan kolega lama, bisa-bisa kamu malah akan sulit mendapatkan surat rekomendasi dan membangun network yang baik.

    3. Membatasi perkembangan

    Pindah-pindah kerja terlalu sering akan membuatmu tidak merasakan dampak jangka panjang dari pekerjaan yang kamu lakukan.

    Dengan kata lain, kamu bisa melewatkan kesempatan untuk belajar lebih dalam dan malah hanya memiliki skill dasar di setiap pekerjaan yang kamu lakukan.

    Memang sebagai karyawan, kamu sebaiknya pintar-pintar menilai keadaan untuk menentukan kapan harus resign dan kapan harus bertahan.

    Baca Juga: Pindah Pekerjaan di Kantor yang Sama? Memangnya Bisa?

    Tapi apa mau dikata jika memang kamu ternyata tidak berkembang atau beban kerjamu mulai berdampak pada kesehatan.

    Yang penting, pertimbangkan keputusan matang-matang sebelum pindah-pindah kerja, ya.

    Sembari meng-update CV, kamu bisa mencari lowongan pekerjaan yang sesuai minatmu di Glint. Sign up dan lamar ke perusahaan impian untuk membangun karier yang lebih baik!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.3 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait