Screening Karyawan: Ketahui Arti, Tahap, hingga Tips Lolos Prosesnya

Diperbarui 10 Des 2021 - Dibaca 14 mnt

Isi Artikel

    Sebagai pelamar, kita harus cermat saat hendak mengajukan lamaran pekerjaan kepada perusahaan. Sebab, salah satu hal yang pasti dilakukan oleh perusahaan adalah screening karyawan.

    Dalam mencari karyawan baru, perusahaan tidak ingin mendapatkan karyawan yang tidak berkualitas dan tidak profesional.

    Untuk itu, mereka melakukan sebuah pengamatan yang tajam serta melakukan penyaringan kepada seluruh kandidat yang melamar pekerjaan dengan melakukan screening karyawan.

    Lalu, apa sih screening karyawan itu? Kenapa hal tersebut dilakukan oleh perusahaan?

    Jangan khawatir, dalam hal ini Glints telah merangkumnya untukmu.

    Apa Itu Screening Karyawan?

    screening karyawan adalah

    © Freepik.com

    Dilansir dari The Balance Careers, screening karyawan adalah proses yang dilakukan oleh perekrut untuk memverifikasi informasi yang diberikan oleh karyawan melalui CV.

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perusahaan tidak ingin merekrut karyawan yang sembarangan dan tidak profesional.

    Ada berbagai pertimbangan dari perusahaan, mulai dari skill, latar belakang pendidikan dan kepribadian karyawan. Semua diverifikasi dengan teliti oleh rekruter.

    Tidak hanya itu, perekrut juga mungkin akan melihat apakah ada catatan kriminal dari calon karyawannya yang dapat membahayakan reputasi perusahaan di masa depan.

    Apakah calon karyawannya pernah menggunakan narkoba atau tidak, semua diinvestigasi dengan baik oleh perusahaan.

    Jika kamu pernah memiliki catatan kriminal dan pernah menggunakan narkoba, kemungkinan besar perekrut akan menghapusmu dari daftar.

    Perusahaan benar-benar melakukan screening dengan baik. Mereka bahkan melihat reputasimu di perusahaan sebelumnya seperti apa.

    Sedikit saja muncul catatan buruk dalam dirimu, cukup sulit bagimu untuk dipanggil interview oleh perusahaan.

    Tidak hanya saat mencari karyawan baru, screening karyawan juga dilakukan saat hendak memberikan kenaikan jabatan kepada karyawan yang bersangkutan.

    Baca Juga: CV Bahasa Indonesia dan Inggris, Mana yang Lebih Baik, Ya?

    Kenapa Perusahaan Melakukannya?

    screening karyawan adalah

    © Freepik.com

    Setelah kita mengetahui bahwa screening adalah salah satu strategi perusahaan dalam merekrut karyawan baru, lalu kira-kira apa alasannya perusahaan melakukan hal tersebut?

    1. Mencari karyawan yang kompeten

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, perusahaan tidak ingin mendapatkan karyawan dengan kompetensi kerja yang di bawah standar.

    Dilansir dari Hire Right, screening karyawan adalah cara yang tepat untuk memverifikasi skill atau latar belakang pendidikan yang telah dicantumkan oleh calon karyawan di dalam CV.

    Apakah calon karyawan benar-benar menguasai keahlian tersebut atau hanya menuliskannya saja di dalam CV?

    Di sinilah pentingnya screening karyawan. Perusahaan tidak akan sembarangan dalam melakukan perekrutan.

    2. Menjaga keamanan tempat kerja

    Perusahaan tidak tahu apakah calon karyawannya memiliki catatan tertentu atau tidak sebelum melakukan screening.

    Oleh karenanya, perusahaan melakukan screening untuk memastikan bahwa calon karyawannya memiliki kepribadian yang baik.

    Sebab, jika salah merekrut karyawan, itu bisa membahayakan tempat kerja serta reputasi perusahaan.

    3. Mempercepat proses rekrutmen

    Perusahaan selalu mencantumkan beragam persyaratan dalam lowongan pekerjaan.

    Screening karyawan membuat proses rekrutmen menjadi lebih efektif karena perusahaan telah memilah mana karyawan yang memenuhi persyaratan.

    Oleh karena itu, calon karyawan selalu diimbau untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan kriteria mereka.

    Tahap Screening Karyawan

    screening karyawan adalah

    © Freepik.com

    1. Review CV

    Hal yang umumnya pertama kali dilakukan rekruter saat screening adalah melihat CV yang dilampirkan oleh job seeker.

    Pada tahap ini, rekruter bisa saja menggunakan metode manual atau dengan sistem/software, contohnya ATS.

    Hal-hal yang menjadi perhatian rekruter adalah:

    • skill
    • edukasi
    • pengalaman relevan
    • performa/pencapaian kerja sebelumnya
    • perkembangan karier
    • dan lain-lain

    Pada dasarnya, yang penting kamu harus memastikan bahwa isi dari CV-mu lengkap dan dibuat dengan format yang rapi.

    Hal ini menjadi semakin penting jika rekrutermu menggunakan ATS.

    Pasalnya, ada format-format tertentu yang perlu diikuti agar CV-mu bisa terbaca oleh sistem ini.

    Tentunya, pastikan juga kualifikasimu sesuai dengan apa yang sedang dicari perusahaan, ya.

    2. Review cover letter

    Langkah selanjutnya yang akan dilakukan rekruter saat screening adalah mengecek cover letter yang disertakan bersama CV jika ada.

    Cover letter merupakan aspek penting yang bisa membuatmu tampil berbeda dari kandidat lain.

    Dengan dokumen ekstra ini, kamu bisa meningkatkan kemungkinan lolos proses screening.

    Tentunya, cover letter tak boleh dibuat asal.

    Rumuskan isi cover letter yang jelas dan singkat, pastikan tak ada kesalahan dalam penulisan.

    Lalu, rangkum riwayat kariermu sejauh ini dengan menarik dan sesuai dengan posisi yang dilamar, ya.

    Apakah screening berakhir sampai sini saja? Ternyata tidak.

    Biasanya, setelah kamu lolos proses screening dokumen, HR akan mulai menghubungimu secara langsung, umumnya lewat telepon.

    Tentunya, tahap ini tak kalah penting dibandingkan screening dokumen.

    Baca Juga: Mau Mengikuti Online Interview? Simak Dulu 6 Tips Ini

    3. Screening lewat video call atau telepon

    Menurut MaRS, tahap ini sering terlihat seperti interview untuk karyawan, padahal sebenarnya masih masuk ke tahap screening sebelum wawancara.

    Tujuan dari rekruter melakukan ini adalah untuk memverifikasi bahwa kandidat aktif dan dapat dihubungi.

    Lalu, rekruter juga bisa menilai sekilas mengenai bagaimana kemampuan komunikasimu dalam menjawab pertanyaan.

    Tahap ini menjadi lebih penting lagi jika kamu melamar ke pekerjaan yang butuh banyak skill komunikasi, seperti sales atau customer service.

    Dengan begitu, untuk bisa melalui tahap ini dengan baik, kamu harus mulai sering berlatih.

    Kamu bisa mulai dari belajar cara komunikasi yang baik hingga siasat menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana sebelum interview yang sesungguhnya.

    Sebelum tahap selanjutnya, HR bisa menentukan apakah ia mau melaju ke tahap interview denganmu.

    Jika tidak, berarti langkahmu berhenti sampai di sini.

    Akan tetapi, jika berlanjut, kamu harus melakukan yang terbaik pada tahap interview.

    Nah, akan ada penilaian kembali yang dilakukan rekruter.

    Kalau hasil wawancaramu memuaskan, ada tahap screening lagi yang harus dilakukan, yaitu yang berkaitan dengan user.

    3. Penentuan kandidat terbaik

    Pada tahap screening untuk karyawan ini, tak banyak lagi yang bisa kamu lakukan.

    Pasalnya, rekruter sudah dapat menentukan siapa saja kandidat yang unggul dari semua yang dihubunginya sejauh ini.

    Pada tahap ini, rekruter perlu mencoba mencocokkan kualifikasi dan kualitas-kualitas lainnya dalam dirimu dengan kebutuhan dan keinginan perusahaan.

    Selain itu, tahap screening selanjutnya yang akan dilakukan perusahaan adalah background check untuk memastikan bahwa karyawan tidak memiliki jejak digital yang negatif.

    Biasanya, rekruter menyaring 5 hingga 10 kandidat untuk di-review oleh user atau manager yang akan menjadi atasanmu.

    Berdasarkan apa yang sudah dilalui rekruter dari tahap sebelumnya, ia akan memberi saran pada user.

    Kemudian, manager akan menentukan siapa yang akan maju untuk tahap user interview.

    Setelah ini, barulah kamu akan berhadapan dengan manager atau atasan untuk posisi yang kamu lamar.

    Proses ini kemungkinan besar adalah proses terakhir sebelum kamu mendapatkan offer letter yang diidam-idamkan.

    Agar bisa melaluinya dengan maksimal, seperti tahap-tahap sebelumnya, kamu pun harus berlatih dan memastikan telah menguasai teori-teori yang berkaitan dengan posisi impian.

    Kalau posisi ini membutuhkan keahlian teknis, kamu akan dihadapkan dengan studi kasus yang harus dipecahkan.

    Tips agar Lolos dari Screening Karyawan

    © Freepik.com

    Nah, setelah menyimak pembahasan di atas, kita tentu tahu bahwa screening karyawan adalah salah satu proses yang harus dihadapi, utamanya sebagai pelamar kerja.

    Kira-kira bagaimana ya caranya supaya dapat lolos dari tahap ini? Jangan khawatir, di bawah ini Glints telah mempersiapkan tipsnya untukmu:

    1. Bijak dalam bermain media sosial

    Menurut survei Career Builder yang dilansir dari AARP, 60% melihat media sosial saat screening adalah salah satu tugas utama rekruter.

    Melihat fenomena tersebut, pastikan kamu bijak dalam menggunakan media sosial. Jangan sesekali meng-upload sesuatu hal yang tidak berguna atau bahkan berkata kasar.

    2. Tulis keahlian yang sesuai di CV

    Jangan pernah melebih-lebihkan keahlianmu dalam CV. Sebab, perusahaan akan mengecek keahlian tersebut dengan mengetesnya secara langsung.

    Sebagai contoh, jika kamu hanya memiliki keahlian menulis, jangan menambahkan keahlian edit video di dalam CV.

    Hal tersebut jelas tidak akan disukai oleh perekrut dan berpotensi tidak akan lolos dari tahap ini.

    3. Jaga hubungan baik dengan atasan sebelumnya

    Dilansir dari The Balance Careers, rekruter atau perusahaan biasanya akan mewawancarai mantan atasan dari calon karyawan yang melamar pekerjaan.

    Oleh karenanya, jaga hubungan baik dengan atasanmu sebelumnya. Sebab, secara tidak langsung ia akan menjadi salah satu referensi kerja yang berharga bagimu.

    Baca Juga: Perlukah Menuliskan Hobi di CV? Ketahui Jawabannya di Sini!

    Itu dia pengertian mengenai screening karyawan beserta tips-tips agar lolos dari tahapan tersebut.

    Pada dasarnya, screening karyawan adalah suatu proses yang dilakukan perusahaan dalam mencari karyawan yang kompeten dan profesional.

    Meskipun tak mudah, jangan jadikan hal ini sebagai sesuatu yang mengerikan.

    Asalkan kamu memahami apa yang harus dilakukan dan dihindari berdasarkan penjelasan dari Glints, kamu pasti bisa tembus hingga diterima perusahaan yang diinginkan. Semoga berhasil, ya!

    Nah, selain pemaparan di atas, kamu bisa dapatkan informasi lainnya yang serupa pada kanal Melamar Kerja di Glints Blog.

    Di sana, tersedia banyak pembahasan mengenai berbagai tahap rekrutmen serta cara menghadapinya yang sudah Glints rangkum jadi artikel ringkas khusus untukmu.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, langsung periksa kumpulan artikelnya sekarang juga. Jangan sampai ketinggalan!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.8 / 5. Jumlah vote: 11

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait