11 Bahaya Terlalu Percaya Diri yang Berdampak pada Pekerjaanmu
Isi Artikel
Percaya diri memang jadi salah satu sifat baik yang wajib dimiliki khususnya di dunia kerja. Namun, jadi bahaya jika dengan terlalu percaya diri.
Alih-alih sukses, percaya diri berlebihan justru dapat membuat kamu mengambil keputusan yang tergesa-gesa di tempat kerja.
Bukan hanya itu, sifat ini malah bisa membahayakan kariermu.
Makanya, Glints akan menjelaskan kekamu bahaya dan dampak terlalu percaya diri di bawah ini!
Bahaya Terlalu Percaya Diri
Secara sederhana, Corporate Finance Institute menyebutkan sikap terlalu percaya diri atau overconfidence muncul ketika seseorang merasa dirinya jauh lebih baik daripada kenyataan.
Ini bisa membuat kamu kurang melakukan analisis dan tidak hati-hati saat hendak mengambil keputusan. Berikut ini adalah beberapa akibat yang muncul akibat terlalu percaya diri di pekerjaan.
1. Kualitas kerja menurun
Orang yang terlalu percaya diri biasanya teramat yakin bahwa pekerjaannya baik tanpa cela. Kepercayaan diri ini tentu baik jika benar-benar diimbangi dengan kenyataan yang sesuai.
Akan tetapi, hal ini jadi masalah ketika kualitas pekerjaannya menurun.
Keyakinan bahwa mereka tidak melakukan kesalahan membuat mereka sulit menerima kritik yang membangun. Hal ini bisa memengaruhi kinerja perusahaan secara menyeluruh.
2. Kecelakaan kerja
Overconfidence juga bisa menyebabkan kecelakaan kerja kalau kita mengacu pada Chron. Ini karena orang yang punya kepercayaan diri berlebihan menganggap dirinya “kebal” peraturan karena anggapan bahwa mereka pasti tidak akan melakukan kesalahan.
Misal, tidak menggunakan helm kerja sesuai SOP karena merasa masih aman dan sudah biasa melakukannya.
Nah, hal itu bisa membuat mereka jadi lebih lalai dalam menaati peraturan. Malah, hal ini bisa jadi tidak hanya membahayakan mereka, tapi juga orang di sekitarnya.
3. Menciptakan konflik
Terlalu percaya diri biasanya membuat seseorang jadi arogan. Biasanya, ini lebih sering dirasakan oleh orang yang bekerja sama ketimbang dirinya sendiri.
Orang yang overconfidence memiliki kecenderungan untuk omong besar, tidak peduli, dan meremehkan orang lain.
Hal ini semakin memungkinkan terjadinya konflik dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman.
4. Produktivitas menurun
Masih berhubungan dengan konflik akibat terlalu percaya diri, produktivitas kerja juga biasa ikut menurun.
Tidak hanya pada orang tersebut, tapi juga ke seluruh organisasi.
Konflik yang muncul bisa berupa saling adu argumen, yang bisa berujung pada suasana canggung atau drama di tempat kerja. Ini akan berpengaruh pada produktivitas kerja.
5. Menyalahkan orang lain
Seperti yang Glints sebutkan, mereka yang terlalu percaya diri amat yakin dirinya tidak pernah salah sekalipun bukti-bukti menyatakan sebaliknya.
Jadi, mereka akan selalu menemukan orang lain untuk disalahkan.
Keadaan seperti itu hanya bisa dihentikan jika manajemen mengambil tindakan tegas.
6. Tidak menghargai orang lain
Kerja sama tim yang baik tentu membutuhkan sikap saling menghargai.
Orang yang punya kepercayaan diri berlebih sering kali merasa semua kesuksesan adalah berkat usahanya sendiri dan tidak segan menerima pujian atas pekerjaan rekan kerjanya.
Alhasil, ia jadi sering melupakan upaya orang lain. Jika mereka berada dalam posisi yang lebih tinggi, tentu ini membuat anggota tim merasa sia-sia dan tidak diapresiasi
7. Merendahkan orang lain
The Muse menyebutkan bahwa orang yang punya kepercayaan diri berlebihan cenderung merendahkan orang lain, terlebih jika orang itu melakukan kesalahan.
Bukannya memberikan kritik yang membangun, orang yang overconfidence justru menganggap orang lain tidak becus tanpa feedback lain.
Alhasil, kesalahan yang dibuat tidak diperbaiki. Malah, hal ini menimbulkan konflik.
8. Kurang persiapan
Meningat orang yang terlalu percaya diri amat yakin akan kemampuan dirinya, mereka berpotensi kurang persiapan, misalnya dalam sebuah presentasi bisnis.
Terlalu percaya diri membuat seseorang luput akan hal-hal yang sebenarnya penting.
9. Salah mengambil keputusan
Salah satu dampak dari percaya diri berlebihan adalah keyakinan diri yang salah. Hal ini bisa membuat mereka jadi tidak berhati-hati dan salah mengambil keputusan.
Mereka akan cenderung untuk mengambil keputusan berdasarkan intuisi, bukan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
Hal ini tentu memiliki dampak serius, terlebih jika kamu berkecimpung di dunia investasi.
Hal ini juga diamini oleh penelitian dari Research Journal of Finance and Accounting. Keyakinan diri yang salah berdampak pada keputusan investasi yang tidak masuk akal.
10. Gagal dalam interview kerja
Mengingat batas antara terlalu percaya diri dan sombong sangat tipis, hal ini justru bisa memberi kesan negatif ke rekruter.
Bukannya mengesankan mereka, sikap ini malah bisa membuatmu gagal dalam interview kerja.
11. Lingkungan kerja yang tidak menyenangkan
Pada akhirnya, segala hal yang dilahirkan dari sikap terlalu percaya diri dapat membuat lingkungan kerja yang tidak nyaman, alias toxic.
Lingkungan kerja yang toxic ini dapat melahirkan efek domino, mulai dari menurunnya kualitas kerja, kesejahteraan karyawan, hingga berpotensi terjadi great resignation.
Memiliki Kekhawatiran adalah Hal yang Normal
Khawatir, takut, grogi adalah perasaan-perasaan yang wajar ketika kamu hendak mengambil keputusan.
Ini justru membantu kamu jadi lebih waspada dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik.
Perasaan nervous ini malah bisa jadi alarm supaya kamu bisa mengantisipasi segala kemungkinan terburuk dan bersiap untuk hal yang terbaik.
Itulah 11 dampak jika kamu terlalu percaya diri, hingga jadi angkuh atau sombong.
Kepercayaan diri memang sikap yang baik. Akan tetapi, ini bisa jadi kelemahan jika kamu menanamkannya secara berlebihan.
Nah, agar kamu dapat belajar dan menghindari sikap-sikap negatif ini, yuk baca lebih banyak ilmu di Glints Blog.
Yuk, klik di sini untuk temukan dan mulai baca artikel-artikelnya.