Saturasi Pasar: Definisi, Contoh, dan Cara Menghindarinya
Isi Artikel
Selain memastikan produkmu terus disukai dan diinginkan konsumen, saturasi pasar adalah hal yang juga perlu diperhatikan.
Saat pasar sudah jenuh, penjualan akan jadi semakin sulit meskipun produkmu berkualitas.
Nah, untuk memahami fenomena ini lebih dalam, Glints sudah merangkum serba-serbinya dalam artikel ini.
Yuk, pelajari definisi, contoh, hingga cara menghindari agar kejenuhan di pasar tidak terjadi!
Apa Itu Saturasi Pasar?
Menurut Corporate Finance Institute, market saturation atau saturasi pasar adalah kejadian di mana pertumbuhan suatu produk mencapai suatu stagnasi atau kejenuhan.
Secara sederhana, ini berarti ketersediaan produk jadi terlalu tinggi dibanding permintaan pasar.
Dalam product life cycle, titik ini tercapai ketika barang maupun jasa tersedia pada konsumen dalam jumlah besar.
Di saat yang bersamaan, tidak ada inovasi dalam pasar produk tersebut.
Akibat dari fenomena ini adalah perusahaan jadi sulit mendapatkan market share baru tanpa menggerus market share perusahaan lain.
Mengutip Investopedia, ada saturasi pasar mikro dan makro.
Saturasi pasar mikro adalah ketika suatu pasar spesifik tidak dibutuhkan karena kompetisi atau berkurangnya ketertarikan konsumen.
Misalnya, suatu produk awalnya sangat dicari-cari karena sedang trending.
Akan tetapi, beberapa bulan setelahnya, orang tidak lagi mencarinya karena sudah bosan.
Sementara, kejenuhan pasar secara makro terjadi ketika semua konsumen kebutuhannya sudah terpenuhi terkait produk tersebut.
Cara mengetahui pasar sudah mengalami saturasi
Bagaimana kita tahu kalau saturasi pasar sudah terjadi?
Biasanya, penjualan akan mengalami profit margin yang rendah.
Tidak banyak orang yang membeli produkmu, karena kebutuhannya sudah terpenuhi dengan produk sejenis milik kompetitor.
Saturasi juga dapat dihitung.
Caranya adalah dengan pertama-tama melihat total penjualan industri bersaingmu.
Lalu, bagi angka tersebut dengan total penjualan perusahaanmu.
Angka hasil perhitungan tersebut adalah persentase ketersediaan yang bisa kamu isi dengan produkmu.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan riset jumlah persediaan dan permintaan untuk mengetahui jumlahnya dengan spesifik.
Nah, jika suatu pasar sudah mengalami saturasi atau kejenuhan, surplus inventory dapat terjadi.
Tentunya, hal ini seharusnya dihindari.
Jika inventory tidak dapat terjual, biaya dan kerugian akan jadi tinggi.
Saat terjadi saturasi, perusahaan harus segera siap untuk berinovasi agar penjualan bisa kembali lancar.
Penyebab Saturasi Pasar
1. Masuknya teknologi baru
Marketing91 menyebutkan bahwa teknologi adalah salah satu alasan saturasi pasar terjadi.
Teknologi yang canggih dan inovasi lainnya dapat mengurangi permintaan suatu produk yang konvensional atau ketinggalan zaman.
Contohnya, munculnya messenger membuat kita berhenti menggunakan pos untuk mengirim surat.
2. Kompetisi di pasar meningkat
Semakin banyak bisnis yang bersaing di pasar yang sama, pasar tersebut akan semakin jenuh.
Persaingan pun semakin ketat.
Kemungkinan, produk atau jasa yang kita tawarkan juga peminatnya semakin sedikit karena konsumen memilih yang lain.
Salah satu contohnya adalah streaming services yang semakin banyak.
Awalnya, kita hanya punya Netflix sebagai pilihan.
Akan tetapi, sekarang ada HBO GO, Disney+, Amazon, Hulu, dan masih banyak lagi yang bisa jadi pilihan.
3. Tren
Seperti yang sudah sedikit disebutkan sebelumnya, tren juga bisa jadi alasan kenapa suatu pasar minim permintaan.
Karena tren adalah suatu hal yang dinamis, permintaan bisa saja seketika menipis.
Untuk bisa terus mendapatkan penjualan, perusahaan harus berinovasi dan berubah mengikuti kebutuhan pasar.
Cara Menghindari Saturasi Pasar
Tenang, saturasi pasar adalah hal yang bisa dihindari jika kamu punya perencanaan yang matang.
Nah, inilah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghindarinya.
1. Riset kompetitor secara mendalam
Sebagai pemilik bisnis, kamu harus melakukan riset terhadap kompetitor lama maupun baru.
Ketahui produk atau jasa yang mereka tawarkan dan bagaimana strategi mereka dalam menarik perhatian customer.
Nah, bagaimana melakukan riset kompetitor dan pasar secara efektif?
Ini dia panduannya dari Glints:
2. Cari niche
Cara lain untuk menghindari saturasi pasar adalah mencari atau menciptakan niche.
Niche adalah celah dalam persaingan yang bisa membuatmu berbeda dari lainnya.
Salah satunya adalah dengan membuat produk yang unik dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Pastikan value unik itu dapat tersampaikan dengan baik sehingga konsumen mengetahui keunggulan tersebut.
3. Pricing yang efektif
Saat pasar sudah mengalami kejenuhan, akan sulit untuk menjual suatu produk.
Sebagai solusi, perusahaan biasanya mengurangi harga produk agar konsumen tertarik.
Strategi ini memang bisa saja bekerja dengan baik, namun dapat berbahaya juga.
Pasalnya, perusahaan dapat mengalami kerugian.
Jadi, tentukanlah harga terbaik tanpa harus perang harga dengan kompetitor.
Pastikan juga targetmu di pasar tepat sasaran.
Apa saja macam-macam strategi pricing yang bisa dilakukan?
Baca contoh-contohnya dalam artikel ini, ya!
4. Pengembangan produk
Inovasi adalah salah satu strategi yang paling tepat untuk menghindari saturasi pasar.
Pasalnya, ini dapat menciptakan repeat purchase dari konsumen yang sudah setia atau berlangganan dengan produk-produkmu.
5. Menambahkan value
Hampir mirip dengan berinovasi, menambahkan value atau nilai pada produk juga strategi yang boleh dicoba.
Tambahkan layanan ekstra, keuntungan yang lebih, dan promosi-promosi yang menarik agar konsumen terus membeli.
Nah, itulah serba-serbi tentang saturasi pasar yang dapat Glints jelaskan.
Semoga dengan ini, bisnismu dapat terhindar dari masalah tersebut, ya!