Routing: Pengertian, Cara Kerja, dan Jenis-jenisnya

Diperbarui 10 Des 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah bertanya-tanya bagaimana kamu bisa terhubung dengan internet? Jawabannya adalah dengan proses routing.

    Routing merupakan inti dari proses koneksi jaringan internet.

    Cara kerjanya cukup menarik, lho.

    Jika penasaran bagaimana prosesnya terjadi, yuk, pelajari bersama Glints di artikel ini!

    Baca Juga: Cek 9 Lowongan IT Support yang Sedang Menunggumu

    Apa Itu Routing?

    routing adalah

    © Freepik.com

    Menurut webopedia, Routing adalah proses memindahkan paket data dari sumber ke destinasinya.

    Proses ini bisa terjadi untuk berbagai jenis network, mulai dari internet hingga telepon.

    Tentunya, yang paling terkenal adalah routing untuk packet-switching network, yaitu digunakan untuk internet.

    Untuk routing internet, dibutuhkan sebuah alat yang bernama router.

    Nah, pasti kamu tidak asing lagi dengan alat ini.

    Routing merupakan fitur utama internet, jadi tanpanya perangkatmu tidak akan dapat berselancar di internet.

    Router yang digunakan untuk proses routing akan memilih path atau jalur khusus untuk paket data IP (internet protocol)-mu sehingga ia dapat mencapai tujuan.

    Cloudflare mencontohkan proses routing seperti gambar di bawah ini.

    © Cloudflare.com

    Dapat dilihat bahwa paket data berangkat dari komputer A ke komputer B melalui beberapa network.

    Router akan mencari jalur untuk routing yang paling cepat untukmu.

    Secara sederhana, itulah proses routing.

    Nah, Glints akan menjelaskan proses routing yang lebih detail di bawah ini untukmu.

    Baca Juga: Kupas Tuntas Content Delivery Network, Tulang Belakang Pengiriman Konten

    Cara Kerja Routing

    Proses routing yang dilakukan sebuah router menggunakan routing table untuk menentukan jalur mana saja yang bisa dilalui sebuah paket data supaya bisa mencapai tujuan akhirnya.

    Bisa diumpamakan bahwa routing table ini seperti jalur kereta dengan stasiun-stasiun di dalamnya.

    Penumpang adalah paket data yang harus naik kereta ke stasiun-stasiun tertentu untuk sampai ke tujuan akhir.

    Ketika sebuah router mendapatkan paket, perangkat ini langsung mengecek ke mana tujuan akhirnya.

    Lalu, router mulai menentukan jalan yang harus ditempuh untuk koneksi yang terbaik.

    Jenis-Jenis Routing

    routing adalah

    © Freepik.com

    Geeks for Geeks menyampaikan bahwa ada tiga jenis routing, yaitu static routing, default routing, dan dynamic routing.

    Masing-masing tipe routing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.

    1. Static routing

    Static routing adalah jenis routing yang rutenya ditambahkan secara manual ke routing table.

    Kelebihan dari tipe routing ini yaitu keamanannya yang lebih tinggi.

    Pasalnya, hanya administrator saja yang bisa memberi akses pada network untuk proses routing.

    Selain itu, tidak diperlukan penggunaan bandwidth dari router ke router.

    Sayangnya, untuk jaringan yang besar, tipe routing ini sulit digunakan karena prosesnya yang masih manual.

    2. Default routing

    Default routing merupakan jenis routing yang menggunakan single router.

    Router yang digunakan akan mengirim semua paket ke single router.

    Rute ini dipilih pada proses routing saat tidak ada rute atau jalur lain yang tersedia untuk tujuan dari sebuah alamat IP.

    3. Dynamic routing

    Dynamic routing adalah proses yang otomatis.

    Rute ditentukan langsung berdasarkan situasi dan kondisi jalur di routing table.

    Keuntungan dari tipe routing ini tentunya yaitu kemudahan konfigurasinya karena otomatis.

    Selain itu, pemilihan jalur atau rute juga jadi lebih efektif.

    Hanya saja, bandwidth yang lebih besar dibutuhkan dan keamanannya lebih rendah dibanding static routing.

    Baca Juga: Network Administrator, Profesi IT yang Pasti Dibutuhkan oleh Perusahaan

    Kalau kamu berminat untuk bekerja di bidang IT, arsitektur jaringan adalah salah satu spesialisasi yang bisa kamu dalami.

    Pekerjaan ini disebut network architect dan banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan besar, khususnya yang mulai beradaptasi dengan Internet of Things dan digital transformation.

    Selain itu, kamu juga bisa menjadi seorang network administrator.

    Nah, selain artikel ini, kamu juga bisa mengetahui lebih banyak hal-hal seputar teknologi dan data di Glints Blog, lho.

    Ada beragam tulisan yang membahas berbagai topik seputar dunia kerja. Tentunya, kamu bisa mendapatkan insight dan memperluas wawasanmu di Glints Blog.

    Mungkin saja kamu mendapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu ketahui.

    Menarik, bukan? Yuk, kunjungi Glints Blog di sini sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.6 / 5. Jumlah vote: 40

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait