Reksa Dana Campuran: Apa Itu, Tipe, Keunggulan, dan Risikonya

Diperbarui 02 Mei 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Investasi reksa dana pada dasarnya memiliki risiko lebih kecil dibanding investasi saham. Namun, tetap saja mitigasi risiko merupakan hal yang penting. Nah, salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memilih investasi reksa dana campuran.

    Apa itu reksa dana campuran? Lalu, apa bedanya dengan reksa dana jenis lainnya?

    Tenang, Glints akan jawab semua pertanyaanmu di artikel ini. 

    Jadi, simak baik-baik sampai akhir, ya.

    Apa Itu Reksa Dana Campuran?

    Menurut ING, reksa dana campuran adalah reksa dana yang dalam portofolionya memiliki beberapa jenis produk finansial.

    Ini adalah upaya investor untuk meminmalkan risiko investasi dengan melakukan diversifikasi portofolio.

    Untuk strategi reksa dana ini, ekuitas atau instrumen yang harus dipilih seorang investor adalah saham, surat utang/obligasi, dan pasar uang.

    Nah, melansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maksimal investasi untuk ketiga instrumen tersebut adalah 79%.

    Tujuan dari berinvestasi dengan cara ini adalah untuk meminimalkan risiko saat investasi.

    Pasalnya, dengan cara ini, profil risikomu sebagai seorang investor tersebar ke beberapa instrumen aset.

    Bayangkan saja, misalnya salah satu instrumen investasimu mengalami kerugian.

    Dengan reksa dana jenis ini, kamu bisa lebih tenang karena masih memiliki aset lain yang grafiknya naik, sehingga kamu tetap bisa mendapat keuntungan.

    Kalau kamu menanam uang di satu tempat saja, danamu akan hilang seluruhnya jika tempat itu rugi.

    Baca Juga: 4 Strategi Cermat Investasi Reksa Dana agar Untung Maksimal

    Tipe Reksa Dana Campuran

    reksadana campuran

    © Lumenlearning.com

    Menurut The Balance, reksa dana campuran terbagi atas dua tipe.

    Tipe investasi campuran yang pertama adalah balanced funds atau reksa dana berimbang dan reksa dana target waktu.

    1. Berimbang

    Dalam reksa dana berimbang, ada tiga klasifikasi lagi yang perlu kamu ketahui.

    Klasifikasi reksa dana berimbang adalah konservatif, moderat, dan agresif.

    Nah, dalam portofolio reksa dana konservatif, biasanya ada lebih banyak aset obligasi dibanding saham. 

    Dengan strategi ini, tidak banyak risiko yang perlu dikhawatirkan.

    Hanya saja, keuntungannya pun tidak besar.

    Sementara, jika pilihanmu adalah moderat, akan ada risiko yang lebih tinggi dibanding konservatif. 

    Keuntungannya pun lebih besar.

    Biasanya, portofolionya lebih seimbang antara obligasi dan saham.

    Lalu, untuk tipe agresif, keuntungan adalah fokus utamanya.

    Oleh karena itu, akan terlihat lebih banyak investasi di reksa dana saham dibanding obligasi.

    Risikonya paling besar dan keuntungannya pun bisa semakin banyak.

    2. Target waktu

    Investor yang memilih reksa dana jenis target waktu adalah orang-orang yang cenderung tidak takut mengambil risiko.

    Dengan strategi ini, investor akan memperhatikan tanggal yang paling dekat dengan tanggal tujuan investasi yang sudah ditetapkan di awal rencana investasi.

    Semakin dekat kamu dengan tanggal tersebut, alokasi aset semakin tidak berisiko dan berubah menjadi konservatif.

    Jadi, investor ini akan lebih banyak berinvestasi di obligasi alih-alih saham pada waktu tersebut.

    Cara ini cocok untuk investasi yang diniatkan sebagai dana pensiun.

    3. Mixed fixed income funds

    Dilansir dari Bank Inter, reksa dana campuran yang satu ini memiliki eksposur terhadap ekuitas kurang dari 30%.

    Investasi ini umumnya merupakan strategi di mana keuntungan investor dihasilkan dari sekuritas berisiko rendah dan memiliki bunga yang lebih mudah untuk diprediksi.

    Membangun portofolio mixed fixed income funds dapat mencakup investasi pada obligasi, reksa dana obligasi, dan sertifikat deposito (CD).

    4. Balanced funds

    Investasi ini merupakan konsep di mana proporsi investasi mengikuti standar alokasi aset pada umumnya.

    Dilansir dari Investopedia, seluruh jenis aset dimulai dari modal, pendapatan tetap, dan uang tunai pasti memiliki risiko dan keuntungan investasi yang berbeda-beda.

    Dalam balanced funds, investor akan dibantu untuk memutuskan proporsi investasi campuran yang paling pas sesuai profil risiko dan tujuannya.

    5. Target date funds

    Menurut Investopediatarget date funds adalah jenis investasi reksa dana hybrid yang dirancang untuk membantu investor meraih keuntungan tertentu dalam tenggat waktu yang ditentukan.

    Umumnya, investor akan melakukan investasi yang cukup agresif di awal lalu perlahan beralih ke strategi yang lebih konservatif dan aman.

    Tipe yang satu ini cocok digunakan untuk investor yang sedang menyiapkan dana pensiun atau pengeluaran besar di masa mendatang.

    6. Blend fund

    Sesuai namanya, blend fund merupakan perpaduan antara saham value stock dan growth stock.

    Reksa dana jenis ini memungkinkan investor untuk memperluas jenis investasinya di satu portofolio.

    Keunggulan Reksa Dana Campuran

    1. Lebih aman

    Kalau kamu tipe investor yang lebih suka cari aman, reksa dana campuran adalah pilihan yang tepat.

    Karena risiko investasimu tersebar di berbagai aset, kerugian yang dialami akan masih bisa ditutupi oleh keuntungan dari aset lainnya.

    2. Lebih untung dibanding reksa dana pendapatan tetap

    Reksa dana pendapatan tetap yang berisi sebagian besar investasi di obligasi ternyata adalah investasi yang menghasilkan keuntungan lebih kecil dibanding campuran.

    Reksa dana ini bisa menghasilkan keuntungan hingga 15% setiap tahunnya.

    Memang ini menggiurkan, tetapi risikonya pun tetap harus dipertimbangkan, ya.

    Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Ketika Investasi Reksa Dana Turun

    Risiko Investasi Reksa Dana Campuran

    1. Fluktuasi pasar

    Risiko yang sangat perlu diwaspadai investor termasuk investor yang memilih strategi ini adalah fluktuasi pasar.

    Setiap hari, pasar saham bergejolak, kadang naik dan kadang turun.

    Tentu ini memengaruhi nilai keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi reksa dana jenis tersebut.

    Tak jarang juga ada yang mengalami kerugian besar akibat salah menilai tempat investasi yang tepat.

    2. Manajer investasi yang tidak kompeten

    Saat berinvestasi di reksa dana, akan ada seorang manajemen investasi yang membantumu mengelola uang yang diinvestasikan.

    Kadang, sebuah ekuitas tidak memiliki manajer investasi yang cukup baik, sehingga kerugian terjadi.

    Oleh sebab itu, penting untuk melakukan analisis untuk mengetahui mana tempat investasi yang potensial dan mana yang tidak.

    3. Keuntungan yang sedikit

    Reksa dana campuran memang dapat menurunkan volatilitas, namun pada waktu-waktu tertentu, jenis investasi yang satu ini juga dapat menghasilkan keuntungan yang lebih sedikit.

    Dilansir dari BBVA, hal ini berisiko terjadi terutama ketika volatilitas variabel mulai meningkat.

    4. Tidak cocok untuk investasi jangka pendek

    Karena ada risiko berkurangnya keuntungan, maka investasi ini kurang cocok untuk tujuan investasi jangka pendek.

    Sebagai investor, kamu perlu menunggu waktu yang jauh lebih lama untuk meningkatkan profitabilitasnya.

    Reksa dana campuran direkomendasikan untuk investasi jangka menengah antara dua dan lima tahun.

    5. Risiko kredit

    Sama seperti ketika berinvestasi secara terpisah, tetap ada risiko kredit yang harus kamu perhatikan.

    Salah satu contoh risiko yang dimaksud adalah kemungkinan gagal bayar bunga obligasi.

    Meski kamu memiliki cadangan di beberapa instrumen sekaligus, risiko inividual tiap jenis investasi akan selalu ada.

    Baca Juga: Pahami 5 Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional sebelum Mulai Investasi

    Demikianlah pemaparan Glints soal reksa dana campuran.

    Selain artikel ini, kamu bisa menemukan berbagai artikel lainnya seputar reksa dana di Glints Blog.

    Ada banyak informasi yang bisa membantumu lebih dalam mengenai instrumen investasi ini, lho. Beragam artikelnya akan membatumu lebih paham jenis, manfaat, hingga tips investasi reksa dana.

    Yuk, cek berbagai artikelnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait