Psychology Of Money: 8 Cara Meningkatkan Money Mindset

Diperbarui 27 Nov 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Memahami konsep psychology of money akan membantu kamu membentuk dan meningkatkan money mindset yang lebih rasional.

    Manusia cenderung memiliki bias kognitif, kepercayaan tidak rasional, dan kebiasaan buruk jika bersangkutan dengan keputusan finansial. 

    Saat pemahaman kamu akan finansial dan uang meningkat jadi lebih baik, kamu akan terhindar dari kemungkinan-kemungkinan tersebut.

    Melalui psychology of money, kamu bisa membentuk money mindset, pemahaman baru akan finansial serta bagaimana membuat keputusan yang baik. 

    Dari Financial Pilgrimage dan Clever Girl Finance, Glints telah rangkum poin-poin penting dalam psychology of money dan bagaimana hal tersebut mengubah money mindset.

    Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

    1. Bias optimisme

    Bias optimisme dalam psychology of money berarti kecenderungan alami untuk melebih-lebihkan kemungkinan hasil yang positif dari keputusan finansial. 

    Adanya bias pada hasil positif ini menyebabkan seseorang meremehkan dampak negatif yang mungkin terjadi saat membuat keputusan.

    Biasanya, bias ini membuat keputusan finansial menjadi sembrono karena perencanaan yang tidak memadai.

    Dalam hal keuangan, contoh bias optimisme antara lain:

    • investasi besar untuk produk yang berisiko 
    • asuransi yang tidak mencukupi
    • menerima hutang konsumen yang berlebihan
    • tidak merencanakan dana darurat.

    Bersikap optimis memang hal yang baik, tapi dalam money mindset setiap keputusan finansial akan memiliki risiko.

    Itulah mengapa perlu untuk tetap mempertimbangkan dampak negatifnya. 

    Baca Juga: Berbagai Tips Manajemen Keuangan di Usia 20-an

    2. Bias pesimisme

    Kebalikan dari bias optimisme, bias pesimisme membuat pengambil keputusan teralihkan dengan hal negatif dan tidak memberikan tempat untuk kemungkinan positif. 

    Terlalu menitikberatkan dampak negatif juga bisa membahayakan keputusan finansial yang kamu buat. 

    Bias pesimisme ini akan membuat kamu membesar-besarkan dampak penurunan pasar dan bereaksi berlebihan terhadap bahaya finansial yang dirasakan. 

    Apa yang disampaikan media tentang bahaya keuangan tidak akan membantu dan menjamin kebenaran apapun. 

    Terus menerus menjabarkan bahaya kehancuran dan resesi ekonomi hanya akan membuat kamu mengambil keputusan secara sembarangan. 

    3. Pola pikir kelangkaan atau scarcity mindset

    Scarcity mindset dalam psychology of money adalah pola pikir yang menyebabkan kamu merasa tidak memiliki cukup uang. 

    Pola pikir ini membentuk asumsi-asumsi bahwa kelangkaan akan menyebabkan apa yang kamu punya seperti makanan di dapur, pakaian, dan hal krusial lainnya tidak cukup.

    Ini akan mendorong kamu untuk terus membeli barang dan mengisi tempat-tempat yang masih kosong.

    Namun, rasa khawatir ini tidak bisa diselesaikan dengan terus membeli barang. Mengatasi pola pikir kelangkaan juga diselesaikan melalui kebutuhan emosional.

    Contohnya, kamu bisa melakukan meditasi, membiasakan berpikiran positif, dan bersyukur.

    Jika secara emosional kamu sudah stabil, maka pola pikir seperti ini akan membaik secara perlahan. 

    4. Pembuktian sosial

    Manusia yang hidup secara sosial akan membutuhkan pembuktian sosial bahkan dalam hal keuangan. 

    Dalam psychology of money, cara berpikir ini akan membuat kamu melakukan dan memutuskan banyak hal hanya karena ingin membuktikan diri secara sosial. 

    Sayangnya, ini bisa membahayakan kondisi keuangan terutama investasi.

    Contohnya, saat rekan kerja merekomendasikan jenis investasi uang kripto baru yang menguntungkan untuk mereka, belum tentu akan menguntungkan juga untuk kamu. 

    Kamu harus membiasakan diri untuk fokus pada tujuan dan tidak ikut terseret arus tren serta pembuktian sosial.

    Baca Juga: Bingung Bagaimana Memulai Pencatatan Pengeluaran? Intip 6 Tipsnya di Sini

    5. Fokus meraih kesuksesan finansial

    Meningkatkan money mindset dalam psychology of money adalah tentang fokus meraih kesuksesan finansial. 

    Menjadi kaya sebenarnya jauh bisa dimulai sebelum kamu mengenal investasi. Untuk sukses secara finansial, mulailah dengan keputusan-keputusan sederhana tentang keuangan.

    Percaya pada prosesnya dan kuatkan komitmen. Saat kamu termotivasi, maka proses mencapai kesuksesan finansial itu akan dihindarkan dari keputusan-keputusan keuangan yang salah.

    6. Jangan terpaku standar

    Psychology of money tidak memiliki standar seseorang dikatakan telah berhasil membangun kekayaan dan bebas finansial.

    Ini karena kemampuan dan standar setiap orang akan berbeda. Membandingkan apa yang kamu dapatkan dengan orang lain malah akan menghilangkan kebahagiaanmu.

    Kemampuan manusia dalam beradaptasi memang tidak perlu diragukan, namun kemampuan itu juga bisa membuat kamu bermasalah dengan uang.

    Fokus pada apa yang kamu kejar dan tujuan awal mengapa kamu harus mencapai kesuksesan finansial. 

    7. Jangan terus tenggelam dalam satu kesalahan

    Membuat keputusan finansial yang salah dalam psychology of money adalah hal yang biasa terjadi, karena itulah ada faktor risiko.

    Jika kamu terpaku dan terus-menerus menyalahkan diri atas keadaan keuangan saat ini, maka sulit untuk mencapai kesuksesan finansial yang diimpikan.

    Anggap kesalahan sebagai suatu pelajaran agar kamu tumbuh lebih memperbaiki diri secara finansial.

    Jadi, dibandingkan menyebut bahwa itu adalah kesalahan, kamu bisa menganggapnya pelajaran. Jangan berlarut-larut dalam kesalahan dan buat rencana keuangan yang lebih baik.

    8. Temukan tujuan dan nilai hidup

    Menentukan tujuan dan nilai yang kamu miliki untuk hidup akan membantu kamu termotivasi mencapai kesuksesan finansial.

    Dalam banyak aspek termasuk psychology of money, alasan mengapa kamu menginginkan kesuksesan keuangan akan jadi tujuan yang bisa dikembangkan.

    Baca Juga: Ingin Mengatur Keuangan? Ini 5 Alternatif Metode Untukmu

    Itu dia informasi tentang psychology of money dan bagaimana mengubah hal tersebut untuk diterapkan dalam money mindset. 

    Mengelola dan mengatur keuangan memang bukan perkara mudah. Kamu bisa meningkatkan money mindset secara perlahan sekaligus belajar mengelola keuangan yang baik.

    Nah, kamu tidak perlu khawatir karena Glints sudah siapkan artikel seputar keuangan pribadi yang bisa jadi acuan untuk mengelola keuangan. 

    Yuk, temukan dan baca ragam artikel finansial dengan klik di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 8

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait