Perawat Anestesi: Definisi, Tugas, Skill, Cara Menjadi, dan Gaji
Dalam dunia kesehatan, perawat anestesi merupakan salah satu profesi yang butuh pelatihan mendalam.
Mereka bertugas untuk memberikan perawatan yang vital sebelum, selama, dan sesudah prosedur medis yang melibatkan penggunaan anestesi.
Untuk menjadi perawat anestesi, dibutuhkan pendidikan dan pengalaman profesional yang berkelanjutan selama bertahun-tahun.
Lantas, apa saja tugas, skill, hingga pelatihan yang harus dimiliki untuk meniti karier sebagai perawat anestesi?
Yuk, simak pembahasan Glints di bawah ini untuk menemukan jawabannya!
Isi Artikel
Definisi Perawat Anestesi
Dikutip dari Herzing, perawat anestesi adalah seorang perawat bersertifikat yang terlatih untuk memberikan anestesi pembedahan, persalinan dan melahirkan, perawatan darurat atau manajemen nyeri.
Umumnya disebut CRNA (Certified Registered Nurse Anesthetists), profesi ini bertugas memberikan anestesi kepada pasien, memantau peralatan untuk operasi, serta memastikan kenyamanan dan keamanan pasien.
Workable menyebut, CRNA bekerja sama dengan ahli bedah, ahli anestesi, dan dokter gigi untuk memberikan perawatan anestesi kepada pasien.
Namun, mereka dapat memutuskan rencana perawatan pasien secara mandiri atau bersama profesional medis lainnya.
Saat ini perawat anestesi bekerja di berbagai tempat seperti:
- rumah sakit
- ruang operasi
- perawatan kebidanan
- pusat bedah rawat jalan
- pusat bedah plastik
- kantor gigi
- pusat manajemen nyeri
- pusat kesehatan masyarakat
Tugas Perawat Anestesi
Seorang CRNA harus menggunakan keterampilan keperawatan dan pengetahuannya tentang obat-obatan yang digunakan untuk anestesi.
Hal tersebut harus dilakukan untuk menghindari risiko, menjaga keselamatan pasien, dan mencapai efek obat yang diinginkan.
Dikutip dari Registered Nursing, tugas perawat anestesi meliputi:
- melakukan penilaian fisik
- mengambil riwayat pasien
- mengedukasi pasien dan keluarga mengenai efek dan risiko anestesi
- memperoleh persetujuan sebelum melakukan prosedur anestesi
- memberikan anestesi lokal, intravena, tulang belakang, dan sedasi
- memonitor kondisi pasien dari segi: oksigenasi, ventilasi, kardiovaskular, suhu, otot, dan saraf
- mempertahankan/mengatur napas pasien menggunakan intubasi, ventilasi mekanik, dan dukungan farmakologis
- memasukkan jalur perifer atau sentral
- memasukkan epidurals untuk pasien kebidanan
- memulihkan pasien dari anestesi
Skill yang Dibutuhkan Perawat Anestesi
Seorang CRNA harus memiliki keterampilan berikut ini:
- manajemen waktu yang baik
- memperhatikan detail
- kecerdasan emosional
- komunikasi verbal maupun non-verbal
- komunikasi interpersonal
- bekerja dengan baik di bawah tekanan
- bekerja secara kolaboratif dengan tipe kepribadian yang berbeda
- bersikap fleksibel dan beradaptasi dengan perubahan situasi
- memprioritaskan tanggung jawab
Cara Menjadi Perawat Anestesi
Menurut Indeed, berikut adalah langkah-langkah untuk menjadi seorang perawat anestesi bersertifikat:
1. Gelar sarjana
Langkah pertama dalam meniti karier sebagai CRNA adalah menyelesaikan gelar Sarjana Ilmu Keperawatan.
Program sarjana ini biasanya membutuhkan waktu empat tahun untuk menyelesaikannya.
Tetapi jika sudah memiliki gelar diploma atau gelar associate di bidang keperawatan, program ini dapat berjalan lebih cepat.
Saat menyelesaikan sarjana, penting untuk mempertahankan nilai rata-rata minimal 3.0 untuk daftar ke program CRNA selanjutnya.
2. Sertifikasi
Untuk mendapatkan sertifikasi, kamu harus lulus Ujian Lisensi Dewan Nasional untuk Perawat Terdaftar (NCLEX-RN).
Sertifikasi ini dapat diambil di wilayah tempat kamu tinggal.
Ujian Lisensi Dewan Nasional untuk CRNA ini bersifat wajib agar kamu bisa mengambil praktik keperawatan.
3. Pengalaman
Akan lebih baik untuk mencari pengalaman bekerja di bidang keperawatan setidaknya satu tahun sebelum mendaftar ke program anestesi perawat.
Kamu bisa coba mendaftar di Unit Perawatan Intensif atau Unit Gawat Darurat.
Ilmu-ilmu yang dapat kamu pelajari antara lain: mengelola saluran udara buatan dan titrasi infus.
Kamu mungkin juga dapat bekerja langsung dengan CRNA.
4. Gelar master
Perawat anestesi terdaftar sebagai perawat praktik tingkat lanjut (APRN).
Untuk saat ini, profesi tersebut dapat diperoleh seseorang dengan gelar master atau doktor dalam bidang keperawatan.
Namun Best Colleges menyebut, mulai tahun 2025, perawat anestesi akan membutuhkan gelar doktor untuk berpraktik.
5. Ikut ujian CRNA
Ujian ini berguna untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan anestesi perawat.
Topik ujian meliputi ilmu dasar, peralatan dan instrumentasi, serta prinsip-prinsip anestesi umum.
Ujian ini juga mencakup anestesi untuk prosedur bedah. Setelah lulus ujian, kamu berhak mulai bekerja sebagai CRNA.
6. Ikut sertifikasi profesional berkelanjutan
Kamu harus mempertahankan sertifikasi dengan memperbarui lisensi setiap empat tahun sekali melalui program Sertifikasi Profesional Berkelanjutan.
Forbes menyebut, seorang CRNA juga harus mengikuti penilaian setiap delapan tahun sekali untuk menemukan area yang perlu ditingkatkan.
Gaji Perawat Anestesi
Menurut riset dari tim Glints, gaji perawat anestesi bervariasi tergantung pada beberapa faktor.
- Pada sektor PNS, gaji golongan IIIA memiliki rentang sekitar Rp2,57 juta hingga Rp4,2 juta.
- Sementara golongan IIID memiliki gaji tertinggi sekitar Rp2,92 juta hingga Rp4,79 juta.
Biasanya, perawat anestesi di rumah sakit akan menerima tambahan gaji setelah merawat pasien bedah.
Rentang gaji tambahannya sekitar Rp100-600 ribu per pasien.
Namun, gaji profesi ini bervariasi dan dipengaruhi faktor lain seperti pengalaman kerja, lokasi, dan kebijakan rumah sakit.
Demikian pembahasan Glints mengenai profesi serta tugas perawat anestesi.
Semoga informasi di atas cukup membantumu memahami profesi ini lebih jauh lagi.
Selain perawat anestesi, masih ada informasi soal perawat lainnya yang harus kamu ketahui, seperti ragam etika perawat.
Tertarik? Yuk, akses artikelnya secara gratis dan temukan informasi lengkapnya!