Product Classification: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya Bagi Marketer

Tayang 15 Mei 2022 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Product classification adalah salah satu hal yang wajib dipahami oleh marketer sebelum memutuskan strategi untuk promosi.

    Klasifikasi produk juga menjadi kunci untuk memahami perilaku konsumen. Jadi, upaya strategi pemasaran bisa berjalan lebih tepat sasaran.

    Indeed menjelaskan product classification akan mengubah cara perusahaan memasarkan produk sehingga bisa mempengaruhi aspek penjualan seperti harga dan distribusi.

    Karena itu, bagi seorang marketer sangat perlu memahami product classification dan pengaruhnya pada bisnis.

    Lewat artikel ini Glints akan menjelaskan serba-serbi product classification mulai dari pengertian, jenis-jenis, dan manfaatnya.

    Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

    Baca Juga: Mengenal Product Launch, Tahap Penting yang Bisa Sukseskan Produk Baru

    Apa Itu Product Classification?

    product classification adalah

    © Freepik.com

    Product classification adalah cara mengatur produk ke dalam beberapa kategori yang didasarkan pada perilaku pembelian konsumen, kesamaan dengan merek kompetitor, dan kisaran harga, menurut HubSpot.

    Proses klasifikasi produk tersebut dapat membantu marketer untuk menargetkan kebutuhan konsumen dengan lebih spesifik.

    Product classification juga bisa menjadi acuan marketer saat merancang iklan atau kampanye untuk produk atau layanan mereka.

    Jenis Product Classification

    © Freepik.com

    Matrix Marketing menjelaskan bahwa cara yang berguna untuk mengklasifikasikan produk yaitu didasarkan pada kebiasaan belanja konsumen.

    Selain itu, harga dan karakteristik produk juga menjadi acuan untuk klasifikasi produk.

    Maka, berikut empat jenis klasifikasi produk yang wajib dipahami marketer, yaitu:

    1. Convenience goods

    Convenience goods adalah barang kebutuhan sehari-hari yang dibeli konsumen.

    Biasanya konsumen tidak akan berpikir panjang saat akan membeli produk jenis ini karena dibutuhkan untuk kegiatan sehari-hari.

    Contohnya adalah sabun mandi, pasta gigi, tisu, produk pembersih rumah, dll. Selain itu, menurut Chron makanan pokok juga termasuk dalam kategori ini.

    Perusahaan yang menjual produk-produk ini lebih gencar melakukan promosi karena konsumen selalu membutuhkan produknya.

    Namun, usaha promosi juga menjadi tantangan karena banyak produk serupa yang bersaing untuk mendapatkan perhatian konsumen.

    2. Shopping goods

    Berbeda dengan convenience goods, untuk jenis shopping goods biasanya konsumen akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berpikir dan membandingkan harga sebelum membeli.

    Contoh dari jenis product classification ini adalah pakaian, perabotan rumah, hingga kendaraan.

    Saat akan membeli barang-barang tersebut biasanya konsumen akan melakukan riset harga dan kualitas.

    Bagi marketer yang menjual shopping goods sebaiknya membuat konten iklan yang bisa meyakinkan konsumen agar segera membeli produknya.

    Karena itu perlu untuk menonjolkan nilai dan kualitas yang dimiliki produk serta apa bedanya dengan produk pesaing.

    3. Specialty goods

    Sesuai dengan namanya, specialty goods merupakan sebuah produk khusus yang dipromosikan kepada target konsumen tertentu.

    Produk-produk ini biasanya berupa produk yang inovatif, mahal, dan tahan lama. Misalnya, perhiasan, mobil, atau alat elektronik yang mewah.

    Specialty goods biasanya juga sudah memiliki penggemar dan pelanggan yang setia. Jadi, saat ada produk jenis baru yang dirilis, konsumen setia tersebut tidak perlu berpikir lama untuk membelinya.

    Karena itu, bentuk promosi dari perusahaan yang menjual barang jenis ini juga lebih spesifik kepada segmen tertentu.

    Selain itu, strategi marketing yang bisa diterapkan adalah customer retention agar hubungan dengan pelanggan selalu terjaga dengan baik.

    4. Unsought goods

    Unsought goods adalah barang yang biasanya tidak banyak dicari dan dibeli oleh konsumen.

    Biasanya konsumen tidak berpikir untuk membeli sampai melihat iklan atau memang sangat butuh.

    Contoh dari barang unsought goods adalah alat pemadam kebakaran (APAR), detector asap, filter udara, atau bahkan baterai.

    Produk yang seperti itu membutuhkan upaya pemasaran yang lebih kompleks. Pasalnya, barang yang dijual terkadang masih tak terpikirkan gunanya oleh konsumen.

    Jadi, sebaiknya tingkatkan brand awareness agar konsumen menyadari eksistensi dari produk tersebut. Lalu, yakinkan mereka bahwa produk tersebut dibutuhkan sehingga harus dibeli.

    Baca Juga: Product Insights: Kumpulan Data yang Tingkatkan Nilai dan Kualitas Produk

    Mengapa Perlu Melakukan Product Classification?

    klasifikasi produk

    © Freepik.com

    Perusahaan melakukan klasifikasi produk karena berbagai alasan seperti:

    • mengambil keputusan untuk product life cycle
    • menyusun strategi untuk memasarkan
    • menentukan harga dan target pasar
    • mengetahui jumlah permintaan produk

    Tak hanya itu, ada beberapa manfaat lain dari melakukan product classification di antaranya adalah:

    Proses pemasaran

    Product classification bisa menjadi panduan untuk menentukan strategi pemasaran yang paling efektif.

    Klasifikasi produk juga bisa mengubah rencana anggaran pemasaran dan fokus tujuan dari kampanye yang akan dilakukan.

    Penetapan harga

    Manfaat selanjutnya dari melakukan product classification adalah kemudahan dalam menentukan harga produk atau layanan.

    Klasifikasi produk akan mengubah cara supplier dan distributor dalam menentukan harga barang.

    Misalnya untuk convenience goods seringkali cenderung lebih murah daripada specialty goods.

    Ketahui lebih jauh soal strategi menetapkan harga produk dengan membaca artikel Glints di bawah ini, yuk tap tombolnya!

    BACA ARTIKEL

    Mengetahui permintaan produk

    Permintaan akan suatu produk sering bervariasi tergantung pada klasifikasi produknya.

    Produk untuk kebutuhan sehari-hari memiliki permintaan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk untuk kebutuhan tersier.

    Fakta tersebut memengaruhi cara perusahaan memproduksi barang dan cara mempromosikannya.

    Membuat inovasi

    Manfaat selanjutnya dari product classification adalah untuk acuan membuat inovasi produk baru.

    Keputusan perusahaan untuk membuat inovasi baru dipengaruhi oleh permintaan suatu produk.

    Nah, dengan klasifikasi produk maka bisa ditentukan dengan mudah seperti apa jenis produk yang akan dikembangkan.

    Baca Juga: 5 Tips Membuat Product Description yang Menarik Banyak Pelanggan

    Demikianlah rangkuman Glints mengenai product classification yang penting diterapkan oleh segala bisnis.

    Jadi, bisa dikatakan jika product classification adalah hal penting dalam bisnis karena berhubungan dengan perancangan strategi marketing hingga penetapan harga.

    Nah, apabila kamu tertarik dengan pembahasan seputar dunia marketing, jangan lupa untuk membaca artikel-artikel terbaru di Glints Blog.

    Di sana ada beragam informasi yang membahas topik-topik beragam mulai dari digital marketing, growth marketing, hingga marketing technology.

    Sudah tak sabar untuk menambah wawasan baru? Yuk, klik tombol di bawah ini untuk membaca artikel-artikelnya:

    CARI ARTIKELNYA

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait