Mengenal Perilaku Impulsif: Arti, Sebab, dan Cara Mengatasi

Tayang 07 Jan 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Buat banyak orang, untuk mengatasi stres kerja, impulsive buying menjadi pilihan. Dengan membeli makanan enak dan belanja adalah sikap impulsif yang berbahaya, lho.

    Menurut Choosing Therapy, perilaku impulsif biasanya dimulai dari hal-hal kecil yang tidak membahayakan atau akibatnya dirasa tidak akan berat. 

    Namun, agar tak berlanjut terus, kebiasaan atau perilaku impulsif harus segera diidentifikasi dan dihentikan.

    Makanya, yuk, simak penjelasan Glints soal impulsif dan cara mengatasinya secara lengkap di bawah ini!

    Arti Perilaku Impulsif

    Perilaku impulsif adalah kecenderungan untuk bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya, dikutip dari Very Well Health.

    Bagi sebagian orang, impulsif adalah ciri, karakter, dan respons spontan. Namun, bagi yang lain impulsif bisa menjadi sebuah gangguan signifikan. 

    Menurut Web MD, perilaku impulsif sendiri sebenarnya hal yang umum dan wajar terjadi pada anak-anak dan remaja karena masih dalam tahap perkembangan otak.

    Sedangkan saat beranjak dewasa, kamu akan mulai belajar bagaimana mengontrol diri sendiri.

    Impulsivitas adalah bagian dari kebiasaan yang jika tidak diidentifikasi dengan baik, bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan mental yang serius.

    Baca Juga: Sering Tak Sadar, 4 Masalah Mental Ini Kerap Dialami Pekerja Kantoran

    Jenis dan Faktor Perilaku Impulsif

    Banyak definisi dari perilaku impulsif, namun sebagian besar mengartikannya sebagai kebiasaan negatif.

    Zald DH melalui buku berjudul Brain Mapping: An Encyclopedic Reference, masih dilansir Very Well Mind menjelaskan ada 4 faktor yang terlibat dalam impulsivitas, yaitu:

    • kurangnya perencanaan (lack of premeditation): bertindak sebelum memikirkan potensi akibat
    • pencarian sensasi (sensation seeking): mencari pengalaman baru dan menarik yang disertai risiko untuk kepentingan sendiri
    • kurangnya ketekunan (lack of perseverance): berhenti dari aktivitas atau pekerjaan yang menantang sebelum selesai
    • urgensi: mengambil keputusan untuk bertindak negatif karena emosi

    Selain faktor, salah satu cara untuk memahami perilaku impulsif adalah dengan melihat bagaimana seseorang mengekspresikannya.

    Berikut ada 3 jenis impulsivitas yang harus kamu ketahui, yaitu:

    • Motor impulsivity atau impulsivitas motorik: melakukan tindakan motorik tanpa berpikir seperti memukul, berteriak, dan melompat.
    • Cognitive impulsivity atau impulsif kognitif: mengambil keputusan terlalu cepat.
    • Non-planning: bertindak tanpa memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan.

    Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Mindfulness yang Bantu Kamu Lebih Bahagia

    Penyebab Perilaku Impulsif

    Membuat keputusan untuk melakukan tindakan tertentu adalah proses yang kompleks, itulah mengapa perilaku impulsif ini tidak selalu memiliki bukti. 

    Ada beberapa orang yang menikmati tindakan berisiko bukan karena impulsivitas, melainkan keinginannya sendiri. 

    Perilaku impulsif biasanya dikaitkan dengan beberapa jenis gangguan yaitu,:

    • fisik
    • psikologis
    • perkembangan diri

    Healthline mengatakan bahwa masih belum ada penelitian yang menunjukkan apa penyebab sifat impulsif secara signifikan.

    Sementara ini diketahui bahwa perilaku impulsif berhubungan dengan:

    • kepribadian
    • konektivitas otak
    • fungsi otak

    Selain karena hal yang ada dalam diri sendiri, impulsivitas juga dapat terjadi karena pengaruh pengobatan dan konsumsi obat tertentu.

    Hal ini kemudian berkaitan dengan tindakan impulsif yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan tertentu.

    Contohnya, seseorang dengan Parkinson’s disease harus mengonsumsi levodopa, jenis obat yang bisa menimbulkan reaksi impulsif. 

    Untuk kondisi fisik sendiri, seseorang yang mengidap stroke juga bisa mengalami kebiasaan impulsif.

    Cara Mengatasi Perilaku Impulsif

    Impulsivitas adalah kondisi yang bisa diatasi dengan cognitive behavioral therapy, psychotherapy, dan meditasi.

    Pilihan dari cara mengatasi perilaku impulsif tergantung pada kebiasaan yang timbul. 

    Biasanya, terapi atau meditasi yang dibutuhkan juga dipengaruhi oleh gangguan lain yang dimiliki oleh seseorang. Berikut adalah cara mengatasi perilaku impulsif:

    1. Meditasi

    Choosing Therapy menyebutkan bahwa beberapa kombinasi dari meditasi telah terbukti dapat mengatasi kesehatan mental dibandingkan pengobatan

    Beberapa meditasi yang bisa membantu perilaku impulsif, yaitu:

    • Selective Noradrenergic Reuptake Inhibitors (SNRIs)
    • Opioid Antagonists
    • Glutamatergic Agents
    • Atypical Antipsychotics

    2. Cognitive and Behavioral Therapy

    Cognitive therapy adalah talk therapy yang mengeksplorasi persepsi atau pemikiran yang tidak akurat dan mendorong perilaku impulsif.

    Sedangkan untuk behavioral therapy adalah terapi yang menggabungkan elemen dari kedua teknik terapi untuk membantu seseorang memikirkan dan mengelola perilaku bermasalah.

    Baca Juga: Yuk, Sayangi Diri! Berikut 4 Hal Untuk Menjaga Kesehatan Mental Millenial

    Nah, itu dia serba-serbi tentang perilaku impulsif yang harus kamu tahu.

    Jika dirasa impulsivitasmu udah mulai memengaruhi kehidupan hingga ekonomi, kamu bisa melakukan cara-cara di atas untuk mengatasinya dan selalu jaga kesehatan baik fisik maupun mental.

    Nah, untuk menjaga kesehatan diri sebagai pekerja, Glints sudah siapka ragam artikelnya untuk kamu baca.

    Yuk, klik di sini untuk dapatkan dan baca ragam artikel lainnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.7 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait