Panduan Menulis Surat Rekomendasi Beasiswa
Isi Artikel
Surat rekomendasi sering menjadi salah satu syarat wajib dalam pendaftaran beasiswa. Berbeda dengan dokumen akademik yang bisa disiapkan sendiri, surat rekomendasi justru perlu kamu dapatkan dari orang lain dan bukan kamu tulis sendiri. Lantas, bagaimana ya trik mendapatkan surat rekomendasi yang ampuh agar kamu bisa lolos seleksi beasiswa impian? Simak tipsnya di sini!
Pihak yang Bisa Dijadikan Pemberi Surat Rekomendasi
Tergantung dari status dan aktivitasmu saat hendak meminta surat rekomendasi, sebenarnya ada banyak sekali orang yang bisa dijadikan sumber untuk meminta surat rekomendasi beasiswa.
Untuk fresh graduate
Kamu yang baru lulus kuliah bisa meminta dosen sebagai pemberi rekomendasi. Agar lebih mudah, mintalah dosen yang pernah mengajarmu secara langsung, atau bahkan dosen pembimbing tugas akhirmu. Hal ini dimaksudkan agar dosen pemberi rekomendasi bisa menuliskan fakta dan opini jujurnya mengenai prestasi akademik-mu selama ini.
Untuk yang sudah bekerja
Jika kamu sudah bekerja, rasanya sudah tidak tepat untuk meminta surat rekomendasi kepada dosen yang mengajar selama masa kuliah. Sebaiknya, mintalah surat rekomendasi kepada atasan langsung atau orang dengan level lebih tinggi yang pernah bekerja denganmu.
Untuk yang aktif di organisasi
Sudah lulus kuliah dan aktif di berbagai organisasi? Jangan salah, setiap orang atau tokoh di organisasi yang kamu ikuti bisa juga dijadikan sebagai pemberi surat rekomendasi. Kamu bisa mendapatkan rekomendasi lengkap dengan berbagai penjelasan positif mengenai dirimu. Misalnya, ketua organisasi sosial atau organisasi keagamaan di mana kamu terlibat.
Tips Meminta Surat Rekomendasi yang Baik
Agar surat rekomendasi yang diberikan bisa dibuat dengan optimal, tentu ada aturan serta etika yang perlu kamu ketahui, seperti:
1. Buat permintaan secara formal
Jaga profesionalitas dan kredibilitasmu saat ingin meminta surat rekomendasi dengan mengajukan permintaan secara formal. Baik itu ke dosen ataupun ke atasan di tempat kerja, usahakan kamu meminta secara sopan. Tentunya permintaan ini juga perlu disertai dengan penjelasan seputar latar belakang penggunaannya, seperti untuk beasiswa contohnya. Jika diperlukan, kamu juga bisa mengajukan pertemuan khusus untuk mendiskusikan
2. Siapkan sokumen yang dibutuhkan
Pemberi rekomendasi tentunya tidak akan mengetahui semua prestasi dan pencapaianmu. Waja apabila dosen yang sudah mengajar ribuan mahasiswa hanya mengingat prestasimu secara samar-samar. Untuk itu, kamu bisa melampirkan berbagai dokumen yang dibutuhkan, seperti transkrip atau esai tugas misalnya. Hal ini bisa berfungsi sebagai pengingat untuk pemberi rekomendasi. Jika ada, berikan juga informasi seputar isi dan template surat rekomendasi kepada calon pemberi rekomendasi.
3. Berikan jangka waktu untuk menulis surat rekomendasi
Kesibukan dosen atau atasan harus bisa dimaklumi. Karena itu, berikan jangka waktu yang cukup bagi pemberi rekomendasi untuk menulis surat rekomendasimu. Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan surat rekomendasinya belum diberikan juga, coba untuk lakukan follow-up dengan sopan sembari menanyakan apakah mereka membutuhkan dokumen atau informasi lain dari dirimu.
4. Jaga hubungan baik
Kapan pun dan di mana pun, tidak ada salahnya untuk menjaga hubungan baik dengan setiap orang yang pernah bekerja denganmu, seperti dosen, atasan, hingga rekan kerja satu tim. Dengan begini, kamu bisa memperluas networking dengan orang-orang yang inspiratif.
Isi Surat Rekomendasi
Surat rekomendasi biasanya menceritakan sifat positif dari orang yang direkomendasikan. Selain sekadar membicarakan prestasi, ada baiknya juga apabila surat rekomendasi beasiswa mencantumkan kemampuan spesifik yang berhubungan dengan program studi yang akan diambil. Beberapa contoh kemampuan sesuai bidang studi yang bisa dimasukkan ke dalam surat rekomendasi yaitu:
Program studi humaniora
- Kemampuan menganalisa teks dan mengartikan makna
- Pemahaman yang luas dan mendalam
- Spesialisasi di suatu cabang studi atau sejarah
- Kemampuan membuat strategi retorik
Program studi sains
- Kesuksesan dengan eksperimen tertentu
- Pengalaman praktik dengan bahan atau alat tertentu
- Kemampuan presentasi yang baik
- Publikasi pada konferensi atau jurnal
Program studi bisnis
- Pengalaman menjalankan atau bekerja di satu bisnis
- Kemampuan mengerjakan proyek kelompok
- Disiplin dan inisiatif yang tinggi
- Kemampuan memimpin dan mendelegasikan tugas yang baik
Program studi teknik
- Kemampuan memecahkan masalah dan troubleshooting
- Kemampuan komunikasi secara oral dan tertulis
- Kemampuan berbahasa asing
- Partisipasi dalam konferensi nasional atau internasional
- Keanggotaan dalam organisasi nasional atau internasional
- Potensi untuk mendapatkan lisensi profesional
Ilmu hukum
- Potensi untuk mendalami bidang hukum
- Kemampuan berkomunikasi oral dan tertulis, terutama yang berhubungan dengan argumen
- Kemampuan untuk membaca dan mengevaluasi keadaan secara kritis
- Kemampuan melakukan riset untuk mendapatkan pemahaman mendalam
- Peduli terhadap nilai jasa dan keadilan
Program guru atau pendidikan
- Pengalaman dan portfolio mengajar
- Pengetahuan seputar berbagai teori
- Pemahaman terhadap kurikulum
- Kecocokan untuk bekerja dengan kelompok usia tertentu
Kedokteran atau profesi kesehatan lainnya
- Tingkat kesulitan pendidikan yang berhasil diselesaikan
- Kapasitas intelektual yang memadai
- Kemampuan manajemen waktu dan menghadapi stres
- Partisipasi dan performa dalam program pra-profesional
Jadi, apakah kamu sudah siap dengan persiapan beasiswamu? pastikan kamu sudah memahami berbagai prosedur agar semua persiapanmu lancar yaa! Baca berbagai artikel menarik lainnya terkait beasiswa dan edukasi di blog Glints
Bagi kamu yang masih berfokus pada karir, kamu dapat menemukan berbagai lowongan kerja dar full time hingga freelance dengan sign up di Glints!