• Blog
    • Bidang Profesi
      • Marketing
      • Tech & Data
      • Media & Communications
      • Business Dev & Sales
      • Product
      • Design
    • Tips Karier
      • Mengawali Karier
      • Dunia Kerja
    • Konten Eksklusif
      • Artikel Expert
      • Panduan
      • Laporan
    • Dari Glints
      • Panduan Komunitas & Konten
      • Campaign Berlangsung
      • Kabar Produk
      • Kabar Glints
  • Lowongan Kerja
  • Glints ExpertClass
  • Glints Community
  • Bidang Profesi
  • Branding
  • Marketing

8 Mitos Seputar Branding yang Harus Kamu Tahu Kebenarannya

Tayang 05 Feb 2022 - Dibaca 6 mnt
Rena Widyawinata A person who loves to write, read, edit, and luckily having them as a job.

Isi Artikel

    Bisnis kecil tak perlu branding, yang penting penjualannya. Apakah hal tersebut benar adanya? Atau pertanyaan tersebut merupakan mitos dalam branding?

    Setiap bisnis, baik itu kecil atau besar, tentunya perlu melakukan usaha marketing, baik itu untuk mendatangkan konsumen, keuntungan, hingga brand awareness.

    Nah, kalau kamu mau memajukan bisnismu dengan branding yang kuat, maka, yuk ketahui fakta dari mitos-mitos berikut ini!

    1. Branding itu soal logo dan nama perusahaan 

    Mitos branding satu ini memang sering menjebak orang-orang yang baru memulai bisnisnya.

    Branding dianggap sebatas menamai perusahaan atau produk dan membuat logonya yang khas.

    Faktanya:

    Disari dari Parker White, branding mencakup keseluruhan pengalaman dan elemen-elemen perusahaan.

    Maka, segala hal yang bersinggungan dengan pelanggan (termasuk penggunaan bahasa dan gaya komunikasi) membutuhkan brand management yang efektif.

    Baca Juga: 7 Tips Membuat Logo Perusahaan yang Memikat

    2. Branding sama saja dengan marketing

    Branding kerap dianggap sebagai marketing atau advertising. Ketiganya memang sering saling beririsan.

    Namun, tujuan dan proses masing-masing berbeda.  

    Faktanya:

    Marketing dan advertising punya tujuan yang lebih spesifik dan hasilnya lebih terukur.

    Advertising fokusnya pada apakah orang akan membeli. Namun, menurut Entrepreneur, advertising kurang bisa menjual kredibilitas layaknya brand building.

    Marketing sendiri lebih dekat dengan branding. Ini karena marketing berperan penting dalam membentuk brand recognition.

    Selain itu, keberhasilan taktik marketing dipengaruhi oleh seberapa kuat brand identity perusahaan.

    perbedaan brand analyst dan brand strategist

    © Freepik.com

    3. Perusahaan kecil belum perlu fokus ke branding

    Mitos branding yang satu ini cukup sering ditemui.

    Pasalnya, berbagai contoh dan strategi branding yang sukses umumnya datang dari perusahaan-perusahaan besar.

    Faktanya:

    Perusahaan besar memang memanfaatkan branding yang kuat untuk menjaga dan memelihara posisi mereka di pasar.

    Namun, prinsip yang sama berlaku juga untuk perusahaan kecil atau baru dirintis.

    Bedanya hanya perusahaan besar membutuhkan brand management yang lebih rumit.

    Baca Juga: Tahapan dan Contoh Strategi Branding yang Berhasil Dilakukan

    4. Yang penting kita menawarkan produk bagus

    Banyak orang berpikir bahwa selama perusahaan menawarkan produk yang bagus, orang akhirnya akan membeli juga.

    Jadi, tak perlu memusingkan branding. Ini tentu pandangan yang keliru.

    Faktanya:

    Banyak brand besar dan sukses yang produknya biasa saja.

    Sedangkan banyak juga bisnis yang terancam gagal atau sudah tutup padahal produk-produknya luar biasa.

    Ini karena tanpa usaha branding yang kuat, bisnismu akan sulit bersaing di pasar serta mendapatkan posisi dan kepercayaan pelanggan.

    event branding

    © Freepik.com

    5. Branding harus mengikuti tren yang ada

    Ini juga jadi mitos branding yang banyak diyakini. Terutama sejak meningkatnya penggunaan media sosial. 

    Banyak yang beranggapan branding akan sukses kalau perusahaan selalu bisa mengikuti tren-tren saat ini.

    Faktanya:

    Branding yang kuat justru bertahan lama. Sedangkan tren akan selalu berubah dan dalam waktu cepat.

    Idealnya, kamu menciptakan brand yang sifatnya konsisten serta timeless atau tak lekang oleh waktu.

    Kalau identitasmu berubah-ubah terus akan membuat pelanggan bingung dan tak yakin.

     

    6. Branding itu cuma untuk B2C

    Kamu mungkin beranggapan bahwa branding itu cuma berlaku bagi perusahaan yang memasarkan produk langsung ke konsumen (B2C).

    Faktanya:

    Pada dasarnya kamu tetap menjual produk ke orang-orang. Karena pengambil keputusan sebuah perusahaan tetaplah orang-orang dengan kebutuhan dan nilai tertentu.

    Nah, pada akhirnya perusahaan pasti menginginkan pilihan strategi branding yang tepat, aman, dan paling menguntungkan.

    cara mengembangkan brand voice

    © Rawpixel.com

    7. Branding itu mahal

    Mitos bahwa branding itu mahal sudah lama dipatahkan. Sayangnya, pola pikir bahwa mengeluarkan biaya untuk branding itu tak sepadan masih banyak ditemukan.

    Faktanya:

    Branding tidak harus mahal. Inti dari branding itu menangkap pengalaman brand yang paling akurat dan memastikan bagaimana bisnismu dipandang pada setiap aspek serta tahapan.

    Kamu bisa membangun branding dengan memanfaatkan kontak ke media untuk menayangkan press release, misalnya.

    Tak perlu membuat kampanye yang menghabiskan puluhan atau ratusan juta, kok.

    Bahkan membuat konten di media sosial bisa jadi salah satu cara gratis menunjukkan identitas brand-mu.

    8. Tak ada hasil nyata dari usaha branding

    Banyak yang kesulitan melihat dan menilai hasil nyata dari strategi branding.

    Karena itu, orang-orang menyimpulkan bahwa branding tak menghasilkan sesuatu yang konkret.

    Faktanya:

    Kalau kamu mau menjual 100 barang, coba dorong penjualan dari marketing atau advertising terlebih dahulu. 

    Namun, bila kamu mau memastikan konsumen akan membeli lagi, bangunlah brand loyalty.

    Inilah hasil nyata dari usaha branding: kepercayaan pelanggan dan pandangan mereka tentang kualitas produkmu.

    Baca Juga: 4 Rekomendasi Buku tentang Branding

    Sekarang kamu sudah tahu, kan, delapan mitos branding yang harus ditinggalkan?

    Jangan sampai mitos-mitos tersebut menghalangi usaha branding-mu lagi, ya.

    Kalau mau tahu lebih jauh soal branding, Glints punya kumpulan artikel yang bisa kamu baca, lho.

    Cari tahu lebih jauh soal branding, dari tips, pilihan strategi, hingga trik-trik pentingnya dengan klik tombol di bawah ini!

    CEK ARTIKELNYA

    • 10 misconceptions about branding.
    • 5 Branding Myths Debunked
    • 5 Myths About Branding

    beginner brand branding mitos branding

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait

    • Bidang Profesi 6 Digital Marketing Hacks yang Ampuh Dongkrak Penjualan

      Rena Widyawinata 15 Mei 2022
    • Bidang Profesi Ionic vs Flutter, Mana yang Terbaik untuk Buat Mobile App?

      Rena Widyawinata 05 Mei 2022
    • Dunia Kerja Perbedaan Digital Native vs Digital Immigrant: Arti dan Karakteristik

      Rena Widyawinata 03 Mei 2022
    • Bidang Profesi 6 Cara Taktis Menggaet Konsumen High-end untuk Brand-mu

      Rena Widyawinata 23 Apr 2022
    Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
    Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
    Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
    Kategori Topik
    • Tips Karier
    • Bidang Profesi
    • Konten Eksklusif
    • Kabar Glints
    Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • LinkedIn
    Solusi Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community

    • Blog
      • Bidang Profesi
        • Marketing
        • Tech & Data
        • Media & Communications
        • Business Dev & Sales
        • Product
        • Design
      • Tips Karier
        • Mengawali Karier
        • Dunia Kerja
      • Konten Eksklusif
        • Artikel Expert
        • Panduan
        • Laporan
      • Dari Glints
        • Panduan Komunitas & Konten
        • Campaign Berlangsung
        • Kabar Produk
        • Kabar Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community



    • Bidang Profesi
    • Branding
    • Marketing

    8 Mitos Seputar Branding yang Harus Kamu Tahu Kebenarannya

    Tayang 05 Feb 2022 - Dibaca 6 mnt
    Rena Widyawinata A person who loves to write, read, edit, and luckily having them as a job.

    Isi Artikel

      Bisnis kecil tak perlu branding, yang penting penjualannya. Apakah hal tersebut benar adanya? Atau pertanyaan tersebut merupakan mitos dalam branding?

      Setiap bisnis, baik itu kecil atau besar, tentunya perlu melakukan usaha marketing, baik itu untuk mendatangkan konsumen, keuntungan, hingga brand awareness.

      Nah, kalau kamu mau memajukan bisnismu dengan branding yang kuat, maka, yuk ketahui fakta dari mitos-mitos berikut ini!

      1. Branding itu soal logo dan nama perusahaan 

      Mitos branding satu ini memang sering menjebak orang-orang yang baru memulai bisnisnya.

      Branding dianggap sebatas menamai perusahaan atau produk dan membuat logonya yang khas.

      Faktanya:

      Disari dari Parker White, branding mencakup keseluruhan pengalaman dan elemen-elemen perusahaan.

      Maka, segala hal yang bersinggungan dengan pelanggan (termasuk penggunaan bahasa dan gaya komunikasi) membutuhkan brand management yang efektif.

      Baca Juga: 7 Tips Membuat Logo Perusahaan yang Memikat

      2. Branding sama saja dengan marketing

      Branding kerap dianggap sebagai marketing atau advertising. Ketiganya memang sering saling beririsan.

      Namun, tujuan dan proses masing-masing berbeda.  

      Faktanya:

      Marketing dan advertising punya tujuan yang lebih spesifik dan hasilnya lebih terukur.

      Advertising fokusnya pada apakah orang akan membeli. Namun, menurut Entrepreneur, advertising kurang bisa menjual kredibilitas layaknya brand building.

      Marketing sendiri lebih dekat dengan branding. Ini karena marketing berperan penting dalam membentuk brand recognition.

      Selain itu, keberhasilan taktik marketing dipengaruhi oleh seberapa kuat brand identity perusahaan.

      perbedaan brand analyst dan brand strategist

      © Freepik.com

      3. Perusahaan kecil belum perlu fokus ke branding

      Mitos branding yang satu ini cukup sering ditemui.

      Pasalnya, berbagai contoh dan strategi branding yang sukses umumnya datang dari perusahaan-perusahaan besar.

      Faktanya:

      Perusahaan besar memang memanfaatkan branding yang kuat untuk menjaga dan memelihara posisi mereka di pasar.

      Namun, prinsip yang sama berlaku juga untuk perusahaan kecil atau baru dirintis.

      Bedanya hanya perusahaan besar membutuhkan brand management yang lebih rumit.

      Baca Juga: Tahapan dan Contoh Strategi Branding yang Berhasil Dilakukan

      4. Yang penting kita menawarkan produk bagus

      Banyak orang berpikir bahwa selama perusahaan menawarkan produk yang bagus, orang akhirnya akan membeli juga.

      Jadi, tak perlu memusingkan branding. Ini tentu pandangan yang keliru.

      Faktanya:

      Banyak brand besar dan sukses yang produknya biasa saja.

      Sedangkan banyak juga bisnis yang terancam gagal atau sudah tutup padahal produk-produknya luar biasa.

      Ini karena tanpa usaha branding yang kuat, bisnismu akan sulit bersaing di pasar serta mendapatkan posisi dan kepercayaan pelanggan.

      event branding

      © Freepik.com

      5. Branding harus mengikuti tren yang ada

      Ini juga jadi mitos branding yang banyak diyakini. Terutama sejak meningkatnya penggunaan media sosial. 

      Banyak yang beranggapan branding akan sukses kalau perusahaan selalu bisa mengikuti tren-tren saat ini.

      Faktanya:

      Branding yang kuat justru bertahan lama. Sedangkan tren akan selalu berubah dan dalam waktu cepat.

      Idealnya, kamu menciptakan brand yang sifatnya konsisten serta timeless atau tak lekang oleh waktu.

      Kalau identitasmu berubah-ubah terus akan membuat pelanggan bingung dan tak yakin.

       

      6. Branding itu cuma untuk B2C

      Kamu mungkin beranggapan bahwa branding itu cuma berlaku bagi perusahaan yang memasarkan produk langsung ke konsumen (B2C).

      Faktanya:

      Pada dasarnya kamu tetap menjual produk ke orang-orang. Karena pengambil keputusan sebuah perusahaan tetaplah orang-orang dengan kebutuhan dan nilai tertentu.

      Nah, pada akhirnya perusahaan pasti menginginkan pilihan strategi branding yang tepat, aman, dan paling menguntungkan.

      cara mengembangkan brand voice

      © Rawpixel.com

      7. Branding itu mahal

      Mitos bahwa branding itu mahal sudah lama dipatahkan. Sayangnya, pola pikir bahwa mengeluarkan biaya untuk branding itu tak sepadan masih banyak ditemukan.

      Faktanya:

      Branding tidak harus mahal. Inti dari branding itu menangkap pengalaman brand yang paling akurat dan memastikan bagaimana bisnismu dipandang pada setiap aspek serta tahapan.

      Kamu bisa membangun branding dengan memanfaatkan kontak ke media untuk menayangkan press release, misalnya.

      Tak perlu membuat kampanye yang menghabiskan puluhan atau ratusan juta, kok.

      Bahkan membuat konten di media sosial bisa jadi salah satu cara gratis menunjukkan identitas brand-mu.

      8. Tak ada hasil nyata dari usaha branding

      Banyak yang kesulitan melihat dan menilai hasil nyata dari strategi branding.

      Karena itu, orang-orang menyimpulkan bahwa branding tak menghasilkan sesuatu yang konkret.

      Faktanya:

      Kalau kamu mau menjual 100 barang, coba dorong penjualan dari marketing atau advertising terlebih dahulu. 

      Namun, bila kamu mau memastikan konsumen akan membeli lagi, bangunlah brand loyalty.

      Inilah hasil nyata dari usaha branding: kepercayaan pelanggan dan pandangan mereka tentang kualitas produkmu.

      Baca Juga: 4 Rekomendasi Buku tentang Branding

      Sekarang kamu sudah tahu, kan, delapan mitos branding yang harus ditinggalkan?

      Jangan sampai mitos-mitos tersebut menghalangi usaha branding-mu lagi, ya.

      Kalau mau tahu lebih jauh soal branding, Glints punya kumpulan artikel yang bisa kamu baca, lho.

      Cari tahu lebih jauh soal branding, dari tips, pilihan strategi, hingga trik-trik pentingnya dengan klik tombol di bawah ini!

      CEK ARTIKELNYA

      • 10 misconceptions about branding.
      • 5 Branding Myths Debunked
      • 5 Myths About Branding

      beginner brand branding mitos branding

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait

      • Bidang Profesi 6 Digital Marketing Hacks yang Ampuh Dongkrak Penjualan

        Rena Widyawinata 15 Mei 2022
      • Bidang Profesi Ionic vs Flutter, Mana yang Terbaik untuk Buat Mobile App?

        Rena Widyawinata 05 Mei 2022
      • Dunia Kerja Perbedaan Digital Native vs Digital Immigrant: Arti dan Karakteristik

        Rena Widyawinata 03 Mei 2022
      • Bidang Profesi 6 Cara Taktis Menggaet Konsumen High-end untuk Brand-mu

        Rena Widyawinata 23 Apr 2022
      Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
      Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
      Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
      Kategori Topik
      • Tips Karier
      • Bidang Profesi
      • Konten Eksklusif
      • Kabar Glints
      Media Sosial
      • Facebook
      • Twitter
      • Instagram
      • LinkedIn
      Solusi Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community

      • Blog
        • Bidang Profesi
          • Marketing
          • Tech & Data
          • Media & Communications
          • Business Dev & Sales
          • Product
          • Design
        • Tips Karier
          • Mengawali Karier
          • Dunia Kerja
        • Konten Eksklusif
          • Artikel Expert
          • Panduan
          • Laporan
        • Dari Glints
          • Panduan Komunitas & Konten
          • Campaign Berlangsung
          • Kabar Produk
          • Kabar Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community



      • Bidang Profesi
      • Branding
      • Marketing

      8 Mitos Seputar Branding yang Harus Kamu Tahu Kebenarannya

      Tayang 05 Feb 2022 - Dibaca 6 mnt
      Rena Widyawinata A person who loves to write, read, edit, and luckily having them as a job.

      Isi Artikel

        Bisnis kecil tak perlu branding, yang penting penjualannya. Apakah hal tersebut benar adanya? Atau pertanyaan tersebut merupakan mitos dalam branding?

        Setiap bisnis, baik itu kecil atau besar, tentunya perlu melakukan usaha marketing, baik itu untuk mendatangkan konsumen, keuntungan, hingga brand awareness.

        Nah, kalau kamu mau memajukan bisnismu dengan branding yang kuat, maka, yuk ketahui fakta dari mitos-mitos berikut ini!

        1. Branding itu soal logo dan nama perusahaan 

        Mitos branding satu ini memang sering menjebak orang-orang yang baru memulai bisnisnya.

        Branding dianggap sebatas menamai perusahaan atau produk dan membuat logonya yang khas.

        Faktanya:

        Disari dari Parker White, branding mencakup keseluruhan pengalaman dan elemen-elemen perusahaan.

        Maka, segala hal yang bersinggungan dengan pelanggan (termasuk penggunaan bahasa dan gaya komunikasi) membutuhkan brand management yang efektif.

        Baca Juga: 7 Tips Membuat Logo Perusahaan yang Memikat

        2. Branding sama saja dengan marketing

        Branding kerap dianggap sebagai marketing atau advertising. Ketiganya memang sering saling beririsan.

        Namun, tujuan dan proses masing-masing berbeda.  

        Faktanya:

        Marketing dan advertising punya tujuan yang lebih spesifik dan hasilnya lebih terukur.

        Advertising fokusnya pada apakah orang akan membeli. Namun, menurut Entrepreneur, advertising kurang bisa menjual kredibilitas layaknya brand building.

        Marketing sendiri lebih dekat dengan branding. Ini karena marketing berperan penting dalam membentuk brand recognition.

        Selain itu, keberhasilan taktik marketing dipengaruhi oleh seberapa kuat brand identity perusahaan.

        perbedaan brand analyst dan brand strategist

        © Freepik.com

        3. Perusahaan kecil belum perlu fokus ke branding

        Mitos branding yang satu ini cukup sering ditemui.

        Pasalnya, berbagai contoh dan strategi branding yang sukses umumnya datang dari perusahaan-perusahaan besar.

        Faktanya:

        Perusahaan besar memang memanfaatkan branding yang kuat untuk menjaga dan memelihara posisi mereka di pasar.

        Namun, prinsip yang sama berlaku juga untuk perusahaan kecil atau baru dirintis.

        Bedanya hanya perusahaan besar membutuhkan brand management yang lebih rumit.

        Baca Juga: Tahapan dan Contoh Strategi Branding yang Berhasil Dilakukan

        4. Yang penting kita menawarkan produk bagus

        Banyak orang berpikir bahwa selama perusahaan menawarkan produk yang bagus, orang akhirnya akan membeli juga.

        Jadi, tak perlu memusingkan branding. Ini tentu pandangan yang keliru.

        Faktanya:

        Banyak brand besar dan sukses yang produknya biasa saja.

        Sedangkan banyak juga bisnis yang terancam gagal atau sudah tutup padahal produk-produknya luar biasa.

        Ini karena tanpa usaha branding yang kuat, bisnismu akan sulit bersaing di pasar serta mendapatkan posisi dan kepercayaan pelanggan.

        event branding

        © Freepik.com

        5. Branding harus mengikuti tren yang ada

        Ini juga jadi mitos branding yang banyak diyakini. Terutama sejak meningkatnya penggunaan media sosial. 

        Banyak yang beranggapan branding akan sukses kalau perusahaan selalu bisa mengikuti tren-tren saat ini.

        Faktanya:

        Branding yang kuat justru bertahan lama. Sedangkan tren akan selalu berubah dan dalam waktu cepat.

        Idealnya, kamu menciptakan brand yang sifatnya konsisten serta timeless atau tak lekang oleh waktu.

        Kalau identitasmu berubah-ubah terus akan membuat pelanggan bingung dan tak yakin.

         

        6. Branding itu cuma untuk B2C

        Kamu mungkin beranggapan bahwa branding itu cuma berlaku bagi perusahaan yang memasarkan produk langsung ke konsumen (B2C).

        Faktanya:

        Pada dasarnya kamu tetap menjual produk ke orang-orang. Karena pengambil keputusan sebuah perusahaan tetaplah orang-orang dengan kebutuhan dan nilai tertentu.

        Nah, pada akhirnya perusahaan pasti menginginkan pilihan strategi branding yang tepat, aman, dan paling menguntungkan.

        cara mengembangkan brand voice

        © Rawpixel.com

        7. Branding itu mahal

        Mitos bahwa branding itu mahal sudah lama dipatahkan. Sayangnya, pola pikir bahwa mengeluarkan biaya untuk branding itu tak sepadan masih banyak ditemukan.

        Faktanya:

        Branding tidak harus mahal. Inti dari branding itu menangkap pengalaman brand yang paling akurat dan memastikan bagaimana bisnismu dipandang pada setiap aspek serta tahapan.

        Kamu bisa membangun branding dengan memanfaatkan kontak ke media untuk menayangkan press release, misalnya.

        Tak perlu membuat kampanye yang menghabiskan puluhan atau ratusan juta, kok.

        Bahkan membuat konten di media sosial bisa jadi salah satu cara gratis menunjukkan identitas brand-mu.

        8. Tak ada hasil nyata dari usaha branding

        Banyak yang kesulitan melihat dan menilai hasil nyata dari strategi branding.

        Karena itu, orang-orang menyimpulkan bahwa branding tak menghasilkan sesuatu yang konkret.

        Faktanya:

        Kalau kamu mau menjual 100 barang, coba dorong penjualan dari marketing atau advertising terlebih dahulu. 

        Namun, bila kamu mau memastikan konsumen akan membeli lagi, bangunlah brand loyalty.

        Inilah hasil nyata dari usaha branding: kepercayaan pelanggan dan pandangan mereka tentang kualitas produkmu.

        Baca Juga: 4 Rekomendasi Buku tentang Branding

        Sekarang kamu sudah tahu, kan, delapan mitos branding yang harus ditinggalkan?

        Jangan sampai mitos-mitos tersebut menghalangi usaha branding-mu lagi, ya.

        Kalau mau tahu lebih jauh soal branding, Glints punya kumpulan artikel yang bisa kamu baca, lho.

        Cari tahu lebih jauh soal branding, dari tips, pilihan strategi, hingga trik-trik pentingnya dengan klik tombol di bawah ini!

        CEK ARTIKELNYA

        • 10 misconceptions about branding.
        • 5 Branding Myths Debunked
        • 5 Myths About Branding

        beginner brand branding mitos branding

        Leave a Reply

        Your email address will not be published. Required fields are marked *

        Artikel Terkait

        • Bidang Profesi 6 Digital Marketing Hacks yang Ampuh Dongkrak Penjualan

          Rena Widyawinata 15 Mei 2022
        • Bidang Profesi Ionic vs Flutter, Mana yang Terbaik untuk Buat Mobile App?

          Rena Widyawinata 05 Mei 2022
        • Dunia Kerja Perbedaan Digital Native vs Digital Immigrant: Arti dan Karakteristik

          Rena Widyawinata 03 Mei 2022
        • Bidang Profesi 6 Cara Taktis Menggaet Konsumen High-end untuk Brand-mu

          Rena Widyawinata 23 Apr 2022
        Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
        Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
        Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
        Kategori Topik
        • Tips Karier
        • Bidang Profesi
        • Konten Eksklusif
        • Kabar Glints
        Media Sosial
        • Facebook
        • Twitter
        • Instagram
        • LinkedIn
        Solusi Glints
        • Lowongan Kerja
        • Glints ExpertClass
        • Glints Community
        Scroll Up