6 Cara Mengelola Portofolio saat Masa Resesi
Isi Artikel
Supaya kamu lebih siap menghadapi prediksi resesi tahun 2023, menjaga dan mengelola portofolio investasimu juga begitu penting.
Resesi diprediksi dapat menyebabkan nilai dari instrumen investasi jadi berkurang.
Sehingga, bukan tidak mungkin investor akan mengalami kerugian atas investasi yang dilakukannya ketika masa resesi melanda.
Oleh karena itu, mengetahui cara mengelola portofolio dengan baik dapat membantumu mengurangi risiko kerugian.
Apa saja cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk mengelola portofoliomu? Simak penjelasannya di artikel Glints berikut ini!
1. Berinvestasi sesuai dengan toleransimu terhadap risiko
Mengutip The Balance, salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengelola portofolio investasimu saat resesi adalah dengan berinvestasi sesuai toleransimu terhadap risiko.
Maksud dari risiko di sini adalah potensi kerugian yang bisa dialami ketika nilai investasi menurun.
Sehingga, selalu siapkan rencana investasi terutama apabila resesi benar-benar terjadi.
Di samping itu, toleransimu pada risiko juga harus disesuaikan dengan tujuan finansialmu.
2. Melakukan diversifikasi portofolio
Menurut Anthony Watson, seorang perencana keuangan bersertifikat, diversifikasi portofolio merupakan hal krusial untuk menghadapi masa resesi, ujarnya di CNBC.
Sehingga, jangan hanya terkait pada satu instrumen investasi saja.
Misalkan, jika kamu saat ini hanya berinvestasi di saham, cobalah untuk melakukan investasi pada instrumen lain seperti emas atau obligasi.
Kamu pun bisa mencoba untuk membeli saham dari sektor industri yang berbeda-beda.
Misalkan, saat ini kamu sudah memiliki saham di perusahaan yang bergerak di bidang teknologi.
Nah, tidak ada salahnya bagimu untuk membeli saham di industri lain seperti makanan atau kesehatan.
3. Beli instrumen investasi secara selektif
Berkaitan dengan poin sebelumnya, cara lain untuk mengelola portofolio investasimu saat resesi adalah dengan lebih selektif dalam membeli instrumen investasi.
Hal ini sangat penting terutama jika instrumen investasimu kebanyakan berbentuk saham dan ingin melakukan diversifikasi.
Menurut Investopedia, saham yang aman untuk dimiliki saat resesi adalah saham perusahaan ternama yang memiliki keuntungan besar.
Salah satu ciri dari perusahaan tersebut adalah mereka yang memiliki rekam jejak panjang ketika menghadapi masa-masa sulit dan bear market.
Mengutip Capital Group, perusahaan yang laporan keuangannya baik serta cash flow sehat cenderung memiliki performa baik saat masa resesi ketimbang perusahaan dengan utang besar.
Tidak hanya itu, perusahaan yang bergerak di sektor kebutuhan konsumen juga memiliki performa saham lebih baik ketika resesi terjadi.
Hal ini karena perusahaan tersebut menyuplai produk yang akan konsumen beli terlepas kondisi ekonomi atau keuangannya.
Ada pun beberapa sektor kebutuhan konsumen seperti makanan, minuman, peralatan rumah tangga, dan kesehatan.
4. Beli ketika harga suatu investasi sedang rendah
Cara lain yang bisa kamu lakukan dalam mengelola portofolio saat masa resesi adalah membeli instrumen investasi ketika harganya sedang rendah.
Hal ini bisa kamu lakukan terlebih jika posisi keuanganmu sedang tergolong stabil meski di masa resesi.
Pilihlah beberapa instrumen investasi yang selalu kamu ingin miliki dan beri dirimu ambang harga yang dirasa nyaman.
Ketika harga instrumen tersebut telah mencapai ambang harga yang ditetapkan atau lebih rendah, maka kamu bisa membelinya.
Meski begitu, Nerd Wallet mengingatkanmu untuk hanya membeli instrumen investasi yang harganya turun jika kamu mampu menanggung risiko kerugiannya.
5. Kumpulkan simpanan uang
Menyiapkan simpanan uang juga menjadi cara lain yang penting dilakukan dalam mengelola portofolio investasimu saat masa resesi.
Ada pun besaran dari simpanan uang ini sebaiknya sebesar 3 hingga 6 bulan gajimu.
Sehingga, apabila kamu membutuhkan uang cash di masa resesi, dirimu tidak terpaksa untuk menjual investasimu.
6. Hindari reaksi berlebihan
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika mengelola portofolio investasi di masa resesi adalah tidak bereaksi secara berlebihan, menurut Forbes.
Karena, tidak ada yang tahu pasti berapa lama resesi akan berlangsung serta seburuk apa pengaruhnya terhadap investasimu.
Sehingga, terkadang salah satu cara terbaik untuk berinvestasi di masa resesi adalah dengan melakukan hal-hal yang biasa kamu lakukan.
Yang penting adalah, dirimu tetap memiliki investasi serta tetap berpegang teguh terhadap rencana dan tujuan jangka panjang finansialmu.
Itu adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengelola portofolio investasimu saat masa resesi melanda. Intinya, penurunan harga investasi saat masa resesi tidak bisa dihindari.
Meski begitu, melakukan diversifikasi dan tidak bereaksi berlebihan dapat membantumu mengalami kerugian secara berlebihan.
Nah, selain informasi ini kamu bisa tahu lebih banyak seputar keuangan dengan baca kumpulan artikel yang telah Glints persiapkan.
Ada ragam informasi, tips, dan trik bermanfaat seputar keuangan yang tentunya membantumu lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Tertarik? Klik di sini untuk cek dan baca kumpulan artikelnya.