• Blog
    • Bidang Profesi
      • Marketing
      • Tech & Data
      • Media & Communications
      • Business Dev & Sales
      • Product
      • Design
    • Tips Karier
      • Mengawali Karier
      • Dunia Kerja
    • Konten Eksklusif
      • Artikel Expert
      • Panduan
      • Laporan
    • Dari Glints
      • Panduan Komunitas & Konten
      • Campaign Berlangsung
      • Kabar Produk
      • Kabar Glints
  • Lowongan Kerja
  • Glints ExpertClass
  • Glints Community
  • Bidang Profesi
  • Marketing
  • SEO

Pelajari Marketing Qualified Lead (MQL) Secara Lengkap di Sini

Diperbarui 03 Mar 2021 - Dibaca 10 mnt
Humaira Aliya A songbird who studied German Literature. She is also a SEO content writer, highly interested in digital marketing.

Isi Artikel

    Di dalam dunia sales dan marketing, marketing qualified lead (MQL) adalah lead yang paling mungkin menjadi pelanggan.

    Dilansir dari Lead Squared, lead itu sendiri adalah orang atau perusahaan yang memiliki ketertarikan terhadap apa yang kamu jual. 

    Nah, ingin tahu apa itu marketing qualified lead secara lebih dalam dan apa saja manfaatnya?

    Yuk, simak lebih lanjut!

    Apa itu Marketing Qualified Lead (MQL)?

    marketing qualified lead adalah

    © Freepik.com

    Dilansir dari Hubspot, MQL adalah lead yang didasarkan pada halaman apa yang dikunjungi orang tersebut dan juga bentuk engagement apa pun dengan konten yang diberikan.

    Untuk tindakan apa saja yang menjadikan seseorang marketing atau sales lead, biasanya setiap perusahaan menentukannya dengan metrics yang berbeda-beda.

    Meskipun begitu, setiap perusahaan pasti menginginkan orang yang termasuk ke dalam MQL berubah menjadi SQL (sales qualified lead).

    Hal ini bisa terjadi jika mereka akhirnya melakukan pembelian produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaanmu.

    Baca Juga: Memahami Marketing Above the Line, Through the Line, dan Below the Line

    Apa yang Membedakan MQL?

    MQL adalah

    © Freepik.com

    Setelah mengetahui apa itu MQL, sekarang saatnya mengetahui ciri-cirinya dan apa yang membedakan mereka dari lead biasa. 

    Sebagai contoh, ada orang yang sedang jalan-jalan di mal.

    Terdapat orang yang hanya lewat dan melirik produk dari luar toko, ada juga orang yang melakukan window shopping dan masuk ke dalam toko.

    Mereka melihat-lihat baju yang disukai, kemudian mencobanya di fitting room. 

    Dengan mencoba baju tersebut, mereka menunjukkan ketertarikan akan produk tersebut, kan?

    Nah, itu adalah salah satu contoh dasar yang membedakan marketing qualified lead dengan lead biasa. 

    Tak hanya berbeda dari lead biasa, MQL juga berbeda dengan sales qualified lead. 

    Jika menggunakan contoh orang berbelanja di mal seperti sebelumnya, SQL adalah orang yang langsung mengambil barang yang diinginkan dan meminta bantuan penjaga toko.

    Terlihat jelas kan, perbedaannya?

    Kalau belum begitu paham, berikut ini Glints buat rinciannya secara singkat, ya:

    1. Lead adalah seseorang yang tertarik dengan produkmu, tapi hanya sekilas saja.

    2. Marketing qualified lead adalah orang yang tertarik dengan produk, menunjukkan ketertarikan tersebut dengan mendaftarkan diri, berlangganan newsletter, tetapi belum sampai tahap membeli.

    3. Sales qualified lead adalah orang yang tertarik, lalu menunjukkannya dengan banyak cara, salah satunya adalah memasukkan produk ke cart belanjaan. 

    Di dalam sales funnel, MQL menempati bagian paling lebar, sedangkan SQL di bagian paling sempit. 

    Lalu, strategi marketing apa yang bisa digunakan untuk membantu proses konversi tersebut?

    Dilansir dari TechTarget, orang yang termasuk ke dalam MQL dapat berubah menjadi SQL jika terus-menerus mendapatkan promosi melalui email, media sosial, dan juga usaha marketing lainnya.

    Baca Juga: Menyusun Content Marketing Funnel agar Berdampak Efektif

    Cara Meningkatkan Potensi MQL

    apa itu conversion rate optimization specialist

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah disebutkan di awal, metrics yang menentukan apakah sekelompok orang masuk ke dalam kelompok leads sales atau marketing berbeda-beda di setiap perusahaan. 

    Meskipun begitu, terdapat beberapa cara mendasar yang bisa digunakan untuk menentukan dan mengoptimalkan potensi MQL.

    Melihat perilaku pengunjung

    Cara pertama adalah dengan melihat perilaku pengunjung website-mu. 

    Dari data yang ada, apa yang dilakukan oleh setiap pengunjung ketika ingin membeli?

    Bandingkan data pelanggan yang jadi membeli dan pelanggan yang tidak jadi membeli produk tersebut, perhatikan dan pelajari polanya.

    Meminta feedback

    Cara selanjutnya adalah dengan meminta feedback.

    Dikarenakan marketing qualified lead adalah orang yang sudah sangat berpotensi membeli, penting bagimu untuk mengetahui alasan mengapa pelanggan tersebut tidak jadi membelinya.

    Bisa saja kan, ia sudah memasukkan barang di cart, tetapi tiba-tiba tidak jadi karena sesuatu yang cukup mengganggunya atau bahkan pelanggan lainnya. 

    Dengan mendapatkan feedback tersebut, kamu bisa memperbaiki satu hal yang mungkin mengganggu banyak pengunjung, lalu berhasil mengubah MQL menjadi SQL.

    Lihat tren tertentu

    Menurut Tableau, coba lihat apakah ada sebuah tren atau kesamaan dari setiap leads yang transaksinya berhasil?

    Apakah ada halaman dengan conversion rate paling tinggi yang berhasil mengubah MQL menjadi SQL? Atau mungkin, ada iklan yang membuat orang ingin langsung membeli produk di website-mu?

    Ketika sudah mengetahui dan mempelajari data tersebut, kamu jadi bisa fokus ke strategi yang sudah terbukti berhasil.

    Dengan begitu, kamu tidak perlu membuang waktu menjalankan strategi yang belum terbukti keberhasilannya.

    Baca Juga: Perhatikan Perbedaan Marketing dan Branding Demi Kemajuan Bisnismu

    Bandingkan dengan kompetitor

    Nah, cara terakhir adalah membandingkan website-mu dengan kompetitor. 

    Cari celahnya, apa yang menyebabkan semua lead yang dimiliki memilih website-mu dibandingkan dengan kompetitor?

    Apakah ada strategi marketing yang membuat perusahaanmu lebih unggul? Atau mungkin, user experience lebih ramah pelanggan?  

    Sama dengan poin sebelumnya, dengan mengetahui hal ini, kamu dapat menghemat banyak tenaga.

    Kamu bisa mempertahankan apa yang sudah lebih baik dari kompetitor, lalu mengembangkan yang mungkin masih kurang.

    Itu dia penjelasan mengenai apa itu marketing qualification leads, apa yang membedakannya dari lead lain, dan juga cara mengoptimalkannya.

    Dapat disimpulkan bahwa marketing qualification lead adalah lead yang sangat penting, meskipun mereka belum tentu berakhir membeli sesuatu. 

    Tertarik untuk bekerja di bidang sales atau marketing? Kamu bisa mencari lowongan pekerjaannya di Glints, lho. 

    Di Glints, kamu bisa menemukan ribuan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlianmu.

    Tunggu apa lagi? Yuk, segera sign up dan dapatkan pekerjaan impianmu sekarang juga!

    • What Is a Lead?
    • The Definition of a Marketing Qualified Lead [In Under 100 Words]
    • Marketing-Qualified Lead (MQL)
    • The definition of a Marketing Qualified Lead (and what it’s not)

    beginner marketing marketing qualified lead

    Comments are closed.

    Artikel Terkait

    • Dunia Kerja 9 Kegiatan yang Bisa Buat Liburan di Rumah Makin Seru

      Humaira Aliya 23 Des 2021
    • Dunia Kerja Apa Itu Bell Curve? Pelajari Definisi dan Tips Menghadapinya!

      Humaira Aliya 22 Des 2021
    • Dunia Kerja Webinar: Apa Itu, Manfaat, Tipe-Tipe, dan Aspek Pentingnya

      Humaira Aliya 16 Jul 2021
    • Dunia Kerja 6 Ide Kegiatan agar Lebaran di Rumah Tetap Menyenangkan

      Humaira Aliya 06 Mei 2021
    Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
    Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
    Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
    Kategori Topik
    • Tips Karier
    • Bidang Profesi
    • Konten Eksklusif
    • Kabar Glints
    Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • LinkedIn
    Solusi Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community

    • Blog
      • Bidang Profesi
        • Marketing
        • Tech & Data
        • Media & Communications
        • Business Dev & Sales
        • Product
        • Design
      • Tips Karier
        • Mengawali Karier
        • Dunia Kerja
      • Konten Eksklusif
        • Artikel Expert
        • Panduan
        • Laporan
      • Dari Glints
        • Panduan Komunitas & Konten
        • Campaign Berlangsung
        • Kabar Produk
        • Kabar Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community



    • Bidang Profesi
    • Marketing
    • SEO

    Pelajari Marketing Qualified Lead (MQL) Secara Lengkap di Sini

    Diperbarui 03 Mar 2021 - Dibaca 10 mnt
    Humaira Aliya A songbird who studied German Literature. She is also a SEO content writer, highly interested in digital marketing.

    Isi Artikel

      Di dalam dunia sales dan marketing, marketing qualified lead (MQL) adalah lead yang paling mungkin menjadi pelanggan.

      Dilansir dari Lead Squared, lead itu sendiri adalah orang atau perusahaan yang memiliki ketertarikan terhadap apa yang kamu jual. 

      Nah, ingin tahu apa itu marketing qualified lead secara lebih dalam dan apa saja manfaatnya?

      Yuk, simak lebih lanjut!

      Apa itu Marketing Qualified Lead (MQL)?

      marketing qualified lead adalah

      © Freepik.com

      Dilansir dari Hubspot, MQL adalah lead yang didasarkan pada halaman apa yang dikunjungi orang tersebut dan juga bentuk engagement apa pun dengan konten yang diberikan.

      Untuk tindakan apa saja yang menjadikan seseorang marketing atau sales lead, biasanya setiap perusahaan menentukannya dengan metrics yang berbeda-beda.

      Meskipun begitu, setiap perusahaan pasti menginginkan orang yang termasuk ke dalam MQL berubah menjadi SQL (sales qualified lead).

      Hal ini bisa terjadi jika mereka akhirnya melakukan pembelian produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaanmu.

      Baca Juga: Memahami Marketing Above the Line, Through the Line, dan Below the Line

      Apa yang Membedakan MQL?

      MQL adalah

      © Freepik.com

      Setelah mengetahui apa itu MQL, sekarang saatnya mengetahui ciri-cirinya dan apa yang membedakan mereka dari lead biasa. 

      Sebagai contoh, ada orang yang sedang jalan-jalan di mal.

      Terdapat orang yang hanya lewat dan melirik produk dari luar toko, ada juga orang yang melakukan window shopping dan masuk ke dalam toko.

      Mereka melihat-lihat baju yang disukai, kemudian mencobanya di fitting room. 

      Dengan mencoba baju tersebut, mereka menunjukkan ketertarikan akan produk tersebut, kan?

      Nah, itu adalah salah satu contoh dasar yang membedakan marketing qualified lead dengan lead biasa. 

      Tak hanya berbeda dari lead biasa, MQL juga berbeda dengan sales qualified lead. 

      Jika menggunakan contoh orang berbelanja di mal seperti sebelumnya, SQL adalah orang yang langsung mengambil barang yang diinginkan dan meminta bantuan penjaga toko.

      Terlihat jelas kan, perbedaannya?

      Kalau belum begitu paham, berikut ini Glints buat rinciannya secara singkat, ya:

      1. Lead adalah seseorang yang tertarik dengan produkmu, tapi hanya sekilas saja.

      2. Marketing qualified lead adalah orang yang tertarik dengan produk, menunjukkan ketertarikan tersebut dengan mendaftarkan diri, berlangganan newsletter, tetapi belum sampai tahap membeli.

      3. Sales qualified lead adalah orang yang tertarik, lalu menunjukkannya dengan banyak cara, salah satunya adalah memasukkan produk ke cart belanjaan. 

      Di dalam sales funnel, MQL menempati bagian paling lebar, sedangkan SQL di bagian paling sempit. 

      Lalu, strategi marketing apa yang bisa digunakan untuk membantu proses konversi tersebut?

      Dilansir dari TechTarget, orang yang termasuk ke dalam MQL dapat berubah menjadi SQL jika terus-menerus mendapatkan promosi melalui email, media sosial, dan juga usaha marketing lainnya.

      Baca Juga: Menyusun Content Marketing Funnel agar Berdampak Efektif

      Cara Meningkatkan Potensi MQL

      apa itu conversion rate optimization specialist

      © Freepik.com

      Seperti yang sudah disebutkan di awal, metrics yang menentukan apakah sekelompok orang masuk ke dalam kelompok leads sales atau marketing berbeda-beda di setiap perusahaan. 

      Meskipun begitu, terdapat beberapa cara mendasar yang bisa digunakan untuk menentukan dan mengoptimalkan potensi MQL.

      Melihat perilaku pengunjung

      Cara pertama adalah dengan melihat perilaku pengunjung website-mu. 

      Dari data yang ada, apa yang dilakukan oleh setiap pengunjung ketika ingin membeli?

      Bandingkan data pelanggan yang jadi membeli dan pelanggan yang tidak jadi membeli produk tersebut, perhatikan dan pelajari polanya.

      Meminta feedback

      Cara selanjutnya adalah dengan meminta feedback.

      Dikarenakan marketing qualified lead adalah orang yang sudah sangat berpotensi membeli, penting bagimu untuk mengetahui alasan mengapa pelanggan tersebut tidak jadi membelinya.

      Bisa saja kan, ia sudah memasukkan barang di cart, tetapi tiba-tiba tidak jadi karena sesuatu yang cukup mengganggunya atau bahkan pelanggan lainnya. 

      Dengan mendapatkan feedback tersebut, kamu bisa memperbaiki satu hal yang mungkin mengganggu banyak pengunjung, lalu berhasil mengubah MQL menjadi SQL.

      Lihat tren tertentu

      Menurut Tableau, coba lihat apakah ada sebuah tren atau kesamaan dari setiap leads yang transaksinya berhasil?

      Apakah ada halaman dengan conversion rate paling tinggi yang berhasil mengubah MQL menjadi SQL? Atau mungkin, ada iklan yang membuat orang ingin langsung membeli produk di website-mu?

      Ketika sudah mengetahui dan mempelajari data tersebut, kamu jadi bisa fokus ke strategi yang sudah terbukti berhasil.

      Dengan begitu, kamu tidak perlu membuang waktu menjalankan strategi yang belum terbukti keberhasilannya.

      Baca Juga: Perhatikan Perbedaan Marketing dan Branding Demi Kemajuan Bisnismu

      Bandingkan dengan kompetitor

      Nah, cara terakhir adalah membandingkan website-mu dengan kompetitor. 

      Cari celahnya, apa yang menyebabkan semua lead yang dimiliki memilih website-mu dibandingkan dengan kompetitor?

      Apakah ada strategi marketing yang membuat perusahaanmu lebih unggul? Atau mungkin, user experience lebih ramah pelanggan?  

      Sama dengan poin sebelumnya, dengan mengetahui hal ini, kamu dapat menghemat banyak tenaga.

      Kamu bisa mempertahankan apa yang sudah lebih baik dari kompetitor, lalu mengembangkan yang mungkin masih kurang.

      Itu dia penjelasan mengenai apa itu marketing qualification leads, apa yang membedakannya dari lead lain, dan juga cara mengoptimalkannya.

      Dapat disimpulkan bahwa marketing qualification lead adalah lead yang sangat penting, meskipun mereka belum tentu berakhir membeli sesuatu. 

      Tertarik untuk bekerja di bidang sales atau marketing? Kamu bisa mencari lowongan pekerjaannya di Glints, lho. 

      Di Glints, kamu bisa menemukan ribuan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlianmu.

      Tunggu apa lagi? Yuk, segera sign up dan dapatkan pekerjaan impianmu sekarang juga!

      • What Is a Lead?
      • The Definition of a Marketing Qualified Lead [In Under 100 Words]
      • Marketing-Qualified Lead (MQL)
      • The definition of a Marketing Qualified Lead (and what it’s not)

      beginner marketing marketing qualified lead

      Comments are closed.

      Artikel Terkait

      • Dunia Kerja 9 Kegiatan yang Bisa Buat Liburan di Rumah Makin Seru

        Humaira Aliya 23 Des 2021
      • Dunia Kerja Apa Itu Bell Curve? Pelajari Definisi dan Tips Menghadapinya!

        Humaira Aliya 22 Des 2021
      • Dunia Kerja Webinar: Apa Itu, Manfaat, Tipe-Tipe, dan Aspek Pentingnya

        Humaira Aliya 16 Jul 2021
      • Dunia Kerja 6 Ide Kegiatan agar Lebaran di Rumah Tetap Menyenangkan

        Humaira Aliya 06 Mei 2021
      Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
      Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
      Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
      Kategori Topik
      • Tips Karier
      • Bidang Profesi
      • Konten Eksklusif
      • Kabar Glints
      Media Sosial
      • Facebook
      • Twitter
      • Instagram
      • LinkedIn
      Solusi Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community

      • Blog
        • Bidang Profesi
          • Marketing
          • Tech & Data
          • Media & Communications
          • Business Dev & Sales
          • Product
          • Design
        • Tips Karier
          • Mengawali Karier
          • Dunia Kerja
        • Konten Eksklusif
          • Artikel Expert
          • Panduan
          • Laporan
        • Dari Glints
          • Panduan Komunitas & Konten
          • Campaign Berlangsung
          • Kabar Produk
          • Kabar Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community



      • Bidang Profesi
      • Marketing
      • SEO

      Pelajari Marketing Qualified Lead (MQL) Secara Lengkap di Sini

      Diperbarui 03 Mar 2021 - Dibaca 10 mnt
      Humaira Aliya A songbird who studied German Literature. She is also a SEO content writer, highly interested in digital marketing.

      Isi Artikel

        Di dalam dunia sales dan marketing, marketing qualified lead (MQL) adalah lead yang paling mungkin menjadi pelanggan.

        Dilansir dari Lead Squared, lead itu sendiri adalah orang atau perusahaan yang memiliki ketertarikan terhadap apa yang kamu jual. 

        Nah, ingin tahu apa itu marketing qualified lead secara lebih dalam dan apa saja manfaatnya?

        Yuk, simak lebih lanjut!

        Apa itu Marketing Qualified Lead (MQL)?

        marketing qualified lead adalah

        © Freepik.com

        Dilansir dari Hubspot, MQL adalah lead yang didasarkan pada halaman apa yang dikunjungi orang tersebut dan juga bentuk engagement apa pun dengan konten yang diberikan.

        Untuk tindakan apa saja yang menjadikan seseorang marketing atau sales lead, biasanya setiap perusahaan menentukannya dengan metrics yang berbeda-beda.

        Meskipun begitu, setiap perusahaan pasti menginginkan orang yang termasuk ke dalam MQL berubah menjadi SQL (sales qualified lead).

        Hal ini bisa terjadi jika mereka akhirnya melakukan pembelian produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaanmu.

        Baca Juga: Memahami Marketing Above the Line, Through the Line, dan Below the Line

        Apa yang Membedakan MQL?

        MQL adalah

        © Freepik.com

        Setelah mengetahui apa itu MQL, sekarang saatnya mengetahui ciri-cirinya dan apa yang membedakan mereka dari lead biasa. 

        Sebagai contoh, ada orang yang sedang jalan-jalan di mal.

        Terdapat orang yang hanya lewat dan melirik produk dari luar toko, ada juga orang yang melakukan window shopping dan masuk ke dalam toko.

        Mereka melihat-lihat baju yang disukai, kemudian mencobanya di fitting room. 

        Dengan mencoba baju tersebut, mereka menunjukkan ketertarikan akan produk tersebut, kan?

        Nah, itu adalah salah satu contoh dasar yang membedakan marketing qualified lead dengan lead biasa. 

        Tak hanya berbeda dari lead biasa, MQL juga berbeda dengan sales qualified lead. 

        Jika menggunakan contoh orang berbelanja di mal seperti sebelumnya, SQL adalah orang yang langsung mengambil barang yang diinginkan dan meminta bantuan penjaga toko.

        Terlihat jelas kan, perbedaannya?

        Kalau belum begitu paham, berikut ini Glints buat rinciannya secara singkat, ya:

        1. Lead adalah seseorang yang tertarik dengan produkmu, tapi hanya sekilas saja.

        2. Marketing qualified lead adalah orang yang tertarik dengan produk, menunjukkan ketertarikan tersebut dengan mendaftarkan diri, berlangganan newsletter, tetapi belum sampai tahap membeli.

        3. Sales qualified lead adalah orang yang tertarik, lalu menunjukkannya dengan banyak cara, salah satunya adalah memasukkan produk ke cart belanjaan. 

        Di dalam sales funnel, MQL menempati bagian paling lebar, sedangkan SQL di bagian paling sempit. 

        Lalu, strategi marketing apa yang bisa digunakan untuk membantu proses konversi tersebut?

        Dilansir dari TechTarget, orang yang termasuk ke dalam MQL dapat berubah menjadi SQL jika terus-menerus mendapatkan promosi melalui email, media sosial, dan juga usaha marketing lainnya.

        Baca Juga: Menyusun Content Marketing Funnel agar Berdampak Efektif

        Cara Meningkatkan Potensi MQL

        apa itu conversion rate optimization specialist

        © Freepik.com

        Seperti yang sudah disebutkan di awal, metrics yang menentukan apakah sekelompok orang masuk ke dalam kelompok leads sales atau marketing berbeda-beda di setiap perusahaan. 

        Meskipun begitu, terdapat beberapa cara mendasar yang bisa digunakan untuk menentukan dan mengoptimalkan potensi MQL.

        Melihat perilaku pengunjung

        Cara pertama adalah dengan melihat perilaku pengunjung website-mu. 

        Dari data yang ada, apa yang dilakukan oleh setiap pengunjung ketika ingin membeli?

        Bandingkan data pelanggan yang jadi membeli dan pelanggan yang tidak jadi membeli produk tersebut, perhatikan dan pelajari polanya.

        Meminta feedback

        Cara selanjutnya adalah dengan meminta feedback.

        Dikarenakan marketing qualified lead adalah orang yang sudah sangat berpotensi membeli, penting bagimu untuk mengetahui alasan mengapa pelanggan tersebut tidak jadi membelinya.

        Bisa saja kan, ia sudah memasukkan barang di cart, tetapi tiba-tiba tidak jadi karena sesuatu yang cukup mengganggunya atau bahkan pelanggan lainnya. 

        Dengan mendapatkan feedback tersebut, kamu bisa memperbaiki satu hal yang mungkin mengganggu banyak pengunjung, lalu berhasil mengubah MQL menjadi SQL.

        Lihat tren tertentu

        Menurut Tableau, coba lihat apakah ada sebuah tren atau kesamaan dari setiap leads yang transaksinya berhasil?

        Apakah ada halaman dengan conversion rate paling tinggi yang berhasil mengubah MQL menjadi SQL? Atau mungkin, ada iklan yang membuat orang ingin langsung membeli produk di website-mu?

        Ketika sudah mengetahui dan mempelajari data tersebut, kamu jadi bisa fokus ke strategi yang sudah terbukti berhasil.

        Dengan begitu, kamu tidak perlu membuang waktu menjalankan strategi yang belum terbukti keberhasilannya.

        Baca Juga: Perhatikan Perbedaan Marketing dan Branding Demi Kemajuan Bisnismu

        Bandingkan dengan kompetitor

        Nah, cara terakhir adalah membandingkan website-mu dengan kompetitor. 

        Cari celahnya, apa yang menyebabkan semua lead yang dimiliki memilih website-mu dibandingkan dengan kompetitor?

        Apakah ada strategi marketing yang membuat perusahaanmu lebih unggul? Atau mungkin, user experience lebih ramah pelanggan?  

        Sama dengan poin sebelumnya, dengan mengetahui hal ini, kamu dapat menghemat banyak tenaga.

        Kamu bisa mempertahankan apa yang sudah lebih baik dari kompetitor, lalu mengembangkan yang mungkin masih kurang.

        Itu dia penjelasan mengenai apa itu marketing qualification leads, apa yang membedakannya dari lead lain, dan juga cara mengoptimalkannya.

        Dapat disimpulkan bahwa marketing qualification lead adalah lead yang sangat penting, meskipun mereka belum tentu berakhir membeli sesuatu. 

        Tertarik untuk bekerja di bidang sales atau marketing? Kamu bisa mencari lowongan pekerjaannya di Glints, lho. 

        Di Glints, kamu bisa menemukan ribuan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlianmu.

        Tunggu apa lagi? Yuk, segera sign up dan dapatkan pekerjaan impianmu sekarang juga!

        • What Is a Lead?
        • The Definition of a Marketing Qualified Lead [In Under 100 Words]
        • Marketing-Qualified Lead (MQL)
        • The definition of a Marketing Qualified Lead (and what it’s not)

        beginner marketing marketing qualified lead

        Comments are closed.

        Artikel Terkait

        • Dunia Kerja 9 Kegiatan yang Bisa Buat Liburan di Rumah Makin Seru

          Humaira Aliya 23 Des 2021
        • Dunia Kerja Apa Itu Bell Curve? Pelajari Definisi dan Tips Menghadapinya!

          Humaira Aliya 22 Des 2021
        • Dunia Kerja Webinar: Apa Itu, Manfaat, Tipe-Tipe, dan Aspek Pentingnya

          Humaira Aliya 16 Jul 2021
        • Dunia Kerja 6 Ide Kegiatan agar Lebaran di Rumah Tetap Menyenangkan

          Humaira Aliya 06 Mei 2021
        Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
        Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
        Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
        Kategori Topik
        • Tips Karier
        • Bidang Profesi
        • Konten Eksklusif
        • Kabar Glints
        Media Sosial
        • Facebook
        • Twitter
        • Instagram
        • LinkedIn
        Solusi Glints
        • Lowongan Kerja
        • Glints ExpertClass
        • Glints Community
        Scroll Up