Memahami Marketing Above the Line, Through the Line, dan Below the Line

Diperbarui 12 Mei 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Jika kamu tidak menggeluti dunia marketing, mungkin kamu akan bingung saat disodori istilah marketing above the line, marketing below the line dan marketing through the line.

    Kamu pasti pernah, kan, melihat iklan suatu produk yang sangat kreatif hingga kalian terus terngiang-ngiang?

    Awalnya kamu tidak tahu produk tersebut, namun karena iklannya melekat di kepala, kamu jadi mencari tahu tentang produk tersebut.

    Tak menutup kemungkinan pula, kamu sering menerima promosi satu produk yang memang dibutuhkan, sehingga kamu semakin tertarik untuk membelinya.

    Ternyata, kedua hal tadi merupakan suatu aktivitas marketing yang berbeda, lho.

    Marketing menurut Investopedia adalah upaya untuk membuat orang lain membeli suatu produk. Salah satu upaya yang dilakukan adalah kedua aktivitas yang sering kamu alami seperti di atas.

    Aktivitas di atas sering dikenal sebagai marketing above the line (ATL), dan marketing below the line (BTL). Sementara itu, kombinasi keduanya disebut marketing trough the line (TTL).

    Bagi kamu yang penasaran mengenai ketiganya, Glints sudah jelaskan secara singkat di artikel kali ini. Yuk simak sama-sama.

    infographics-perbedaan marketing above, below, dan through the line

    Baca Juga: Mengulik Strategi Event Marketing, Kunci Meningkatkan Brand Awareness

    Marketing Above the Line (ATL)

    above the line below the line trough the line

    © Creative Criminals

    Menurut Feedough, pada dasarnya, marketing ATL adalah aktivitas marketing yang tidak berfokus pada hasil penjualan.

    Maksudnya, aktivitas marketing yang dilakukan semata-mata bertujuan untuk meningkatkan awareness dari sebuah brand atau produk.

    Ini artinya, aktivitas marketing yang dilakukan ditujukan untuk kalangan yang luas. Sehingga, media-media aktivitas marketing yang digunakan pun yang memiliki tingkat perhatian yang besar juga.

    Contohnya adalah baliho, spanduk, hingga iklan pada media elektronik.

    Belakangan ini, sering ditemukan iklan-iklan yang unik dan meninggalkan kesan tersendiri. Tujuannya agar iklan tersebut mendapat perhatian sehingga produk atau brand yang diiklankan dapat dikenal oleh masyarakat.

    Aktivitas marketing ini sangat cocok digunakan untuk mengenalkan brand baru, atau lini produk baru dari suatu brand yang sudah dikenal oleh masyarakat.

    Berhubung ditujukan untuk audiens yang besar, biayanya cenderung lebih mahal.

    Baca Juga: Mengenal Marketing 4.0, Strategi Pemasaran Baru di Era Digital

    Marketing Below the Line (BTL)

    © learn.g2.com

    Berkebalikan dengan ATL, Feedough menyebut aktivitas marketing below the line (BTL) adalah aktivitas marketing yang lebih sesuai dengan sasaran produk atau brand tersebut ditujukan.

    Aktivitas marketing ini sering juga dikenal dengan istilah pemasaran langsung (direct marketing). 

    Biasanya, aktivitas marketing seperti ini ditujukan untuk konsumen setia, atau calon konsumen yang memang memiliki ketertarikan dengan produk atau brand tersebut.

    Hal ini karena tujuan dari aktivitas marketing ini adalah menarik konsumen potensial, atau membuat konsumen lama kembali membeli produknya. 

    Oleh karena itu, media yang digunakan biasanya lebih personal, seperti melalui email marketing, online marketing yang lebih terarah, hingga seminar-seminar khusus.

    Sehingga, aktivitas BTL ini memiliki biaya yang lebih murah dan lebih terkontrol prosesnya.

    Melalui penjelasan mengenai kedua aktivitas marketing diatas, dapat disimpulkan kedua aktivitas marketing tersebut memiliki strategi dan tujuan yang berbeda.

    Seorang pemasar haruslah mengetahui kapan waktu untuk menggunakan kedua aktivitas marketing tersebut.

    Apabila memang bertujuan semata-mata untuk meningkatkan awareness, aktivitas ATL lebih cocok digunakan. Namun, jika bertujuan pada konsumen yang sesuai dengan target pasar, BTL bisa menjadi pilihan.

    Marketing Trough the Line (TTL)

    Terakhir, ada pula aktivitas marketing TTL yang merupakan kombinasi antara kedua jenis aktivitas marketing tadi. Hal ini bertujuan agar iklan yang dibuat dapat menyasar berbagai segmen yang diinginkan. 

    Penerapan dan strategi yang digunakan pun merupakan gabungan dari keduanya, misal iklan di koran namun disisipi voucher belanja bagi yang sudah pernah mengkonsumsi produk tertentu. 

    Baca Juga: Tertarik di Bidang Komunikasi Pemasaran? Ini 8 Pilihan Karier Untukmu!

    Itulah penjelasan singkat dari Glints mengenai ketiga aktivitas pemasaran yang sering ditemukan di kehidupan sehari-hari.

    Kamu bisa juga, lho, menjadi seorang pemasar yang handal. Caranya dengan menemukan dan melamar lowongan pekerjaan marketing yang tersedia di Glints.

    Yuk, buat akun profesionalmu sekarang dan temukan lowongan pekerjaan yang sesuai untukmu.

    Artikel ini telah ditinjau oleh: Ikhsan Hakim, Digital Marketing di INTHEBOX ID.

    Temukan Ikhsan Hakim di LinkedIn dengan klik di sini.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.7 / 5. Jumlah vote: 34

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait