Lembar Pertanggungjawaban: Arti, Isi, Format, Prinsip, hingga Fungsinya

Diperbarui 11 Des 2023 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Dalam setiap keperluan operasional atau project management perusahaan, LPJ adalah dokumen yang akan selalu dibutuhkan.

    Ia perlu diciptakan sebagai bukti bahwa kegiatan sudah dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku.

    Tak hanya itu, LPJ juga dibutuhkan sebagai bahan evaluasi perusahaan atas tiap inisiatif yang mereka luncurkan.

    Bahkan, tanpa adanya LPJ, kegiatan yang dilaksanakan bisa disangsikan kebenarannya.

    Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan LPJ? Seperti apa isi beserta prinsip dokumen satu ini?

    Yuk, simak pemaparan lengkapnya yang sudah Glints rangkum untukmu di bawah ini!

    Baca Juga: 7 Tahapan Metode Scrum, Kunci Project Management Minim Kendala

    Apa Itu LPJ?

    lpj adalah

    © Freepik.com

    Sebelum membahas isi beserta fungsinya, pertama-tama kita perlu mengulas definisi dari LPJ terlebih dahulu.

    Menurut laman Tech Target, LPJ atau lembar pertanggungjawaban, adalah dokumen tertulis yang menjelaskan seputar pelaksanaan kegiatan dari awal hingga akhir.

    Dokumen ini pada dasarnya ditujukan sebagai bentuk tanggung jawab dari suatu unit organisasi pada unit organisasi di atasnya. 

    Namun, seiring berjalannya waktu, LPJ disediakan sebagai bukti bahwa perusahaan telah mengadakan kegiatan besar,

    LPJ sendiri biasanya dibentuk setelah kegiatan selesai dilangsungkan.

    Tenggat waktu penyusunannya tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan, tetapi, umumnya 14-40 hari kerja. 

    Dokumen LPJ yang komprehensif harus bisa memberikan gambaran tentang misi perusahaan, struktur internal, dan strategi yang mereka terapkan untuk mencapai tujuan bisnis. 

    Proses pembuatannya juga harus merincikan bagaimana kinerja dan informasi keuangan ditangani untuk memastikan akurasi dan kelengkapan.

    LPJ sering diprioritaskan oleh instansi pemerintah, yang harus menerbitkan laporan kinerja dan keuangan secara teratur untuk memenuhi tugas integritas publik.

    Namun, sekarang ini, LPJ adalah dokumen yang perlu diciptakan oleh setiap perusahaan dari berbagai sektor industri.

    Isi dan Format Lembar Pertanggungjawaban

    lpj adalah

    © Pexels.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, LPJ adalah file yang perlu diciptakan perusahaan setelah mereka berhasil melaksanakan kegiatan tertentu.

    Dokumen tersebut diperlukan sebagai bukti bahwa kegiatan dilakukan sesuai dengan aturan yang ditetapkan perusahaan.

    Tak hanya itu, LPJ juga dibutuhkan agar perusahaan bisa menunjukkan kredibilitas kegiatan mereka kepada stakeholder dan publik.

    Maka dari itu, laporan pertanggungjawaban tidak bisa ditulis secara sembarangan.

    Terdapat aturan dan standar yang harus diikuti saat menulis sebuah LPJ. Penulis juga harus memasukkan beberapa faktor yang penting.

    Nah, berikut ini adalah format dan isi yang perlu dicantumkan di dalam LPJ, sebagaimana disebutkan Moneyland.

    1. Pendahuluan

    Hal pertama yang harus ditempatkan di dalam LPJ adalah pendahuluan.

    Pada bagian ini, penulis harus memuat alasan yang melatarbelakangi dilaksanakannya sebuah kegiatan.

    Ada tiga subbab dalam bagian pendahuluan, yaitu latar belakang, nama kegiatan, visi, dan tujuan kegiatan.

    2. Rencana pelaksanaan kegiatan

    Hal berikutnya yang terdapat di dalam sebuah LPJ adalah rencana pelaksanaan kegiatan.

    Bagian ini mengandung penjelasan mengenai rencana pelaksanaan sebuah kegiatan. 

    Rencana tersebut juga harus menjelaskan keterangan waktu, target peserta, fasilitas, dan hal-hal lainnya.

    Bab ini pun biasanya dibagi menjadi tiga subbab, yaitu rencana mekanisme kegiatan, rencana anggaran biaya, dan daftar susunan panitia.

    Baca Juga: Jadi Lebih Produktif di Tempat Kerja dengan Manfaatkan Mental Model

    3. Laporan pelaksanaan kegiatan

    Bagian selanjutnya yang wajib dicantumkan di dalam dokumen LPJ adalah laporan pelaksanaan kegiatan.

    Ketika menulis laporan pertanggungjawaban, proses jalannya kegiatan yang dilaksanakan adalah hal utama yang wajib ditulis.

    Laporan ini perlu menjelaskan manfaat dan tujuan dari kegiatan yang dilakukan perusahaan.

    Selain itu, perlu dijelaskan pula secara detail mengenai kronologi atau proses berjalannya kegiatan dari awal hingga akhir.

    Penulis juga harus menyertakan hambatan terhadap produktivitas yang mereka temui selama kegiatan berlangsung.

    Melalui laporan ini, pihak atasan dan stakeholder akan mengetahui apakah suatu kegiatan berjalan sesuai tujuan atau tidak. 

    Laporan ini juga berguna sebagai bahan evaluasi untuk kegiatan perusahaan di masa-masa mendatang.

    4. Laporan penggunaan dana

    Laporan penggunaan dana adalah hal lainnya yang perlu dicantumkan di dalam LPJ.

    Bab ini tak kalah penting, dan harus mengandung pemaparan terkait asal sumber dana dan rincian penggunaan dana tersebut.

    Di dalam perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan publik, pemaparan penggunaan dana wajib disertakan dalam laporan pertanggungjawaban. 

    Sebab, laporan penggunaan dana bisa dimanfaatkan perusahaan untuk membentuk laporan keuangan tahunan.

    Laporan keuangan tahunan sendiri adalah sebuah hal yang sifatnya sangat penting bagi kesehatan bisnis perusahaan. 

    Pasalnya, ia dapat digunakan untuk mempelajari apakah perusahaan berhasil mendapatkan keuntungan atau justru kerugian.

    5. Evaluasi dan hasil pelaksanaan 

    Hal terakhir yang harus terkandung di dalam sebuah dokumen LPJ adalah evaluasi dan hasil pelaksana.

    Bagian ini harus bisa mengungkapkan hasil dari pelaksanaan kegiatan, termasuk hal-hal yang membuat kegiatan berjalan sesuai rencana dan apa saja yang menjadi faktor penghambat.

    Di dalam bab ini, perlu juga dijelaskan kesimpulan umum dari hasil pelaksanaan dan berbagai hal yang harus dievaluasi di masa-masa mendatang.

    Bagian evaluasi dan hasil pelaksanaan sendiri terdiri dari 2 subbab yaitu hasil pelaksanaan yang terjadi di lapangan dan catatan evaluasi dari kegiatan tersebut.

    Prinsip-Prinsip Lembar Pertanggungjawaban

    lpj adalah

    © Freepik.com

    Karena diperlukan sebagai bukti atas kualitas kegiatan perusahaan, LPJ adalah sebuah dokumen yang tak bisa diciptakan dengan asal.

    Sejatinya, terdapat prinsip-prinsip pembuatan lembar pertanggungjawaban yang harus diikuti oleh penulis.

    Bila salah satu dari prinsip tersebut tidak diikuti, bisa-bisa informasi yang harusnya disampaikan tidak tercantum dalam LPJ.

    Nah, berikut ini adalah keempat prinsip pembuatan LPJ yang perlu diterapkan penulis, sesuai ujaran One World Trust.

    1. Detail

    Prinsip utama yang perlu diterapkan penulis saat membentuk LPJ adalah detail.

    Setiap tahapan dan rincian kegiatan perlu dipaparkan secara detail tanpa ada satu data yang terlewat. 

    Selain itu, penggunaan dana yang mencakup sumber, pendapatan, dan pengeluaran juga harus disertakan secara detail.

    Dengan menuliskan LPJ secara rinci, pembaca nantinya dapat memahami dengan baik bagaimana kegiatan tersebut dilaksanakan. 

    Hasilnya, proses evaluasi kegiatan akan menjadi semakin mudah untuk dilaksanakan.

    2. Transparan

    Berikutnya, LPJ adalah sebuah dokumen yang harus bisa ditulis secara transparan.

    Dalam arti, penulisan LPJ harus dilakukan apa adanya sesuai dengan proses berjalannya kegiatan dan dana yang digunakan.

    Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa saat membuat laporan, penulis tidak diperbolehkan untuk menambah atau mengurangi isi laporan.

    Penulisan LPJ sendiri dapat dianggap baik apabila isinya sesuai dengan kondisi kegiatan, termasuk juga saat mencantumkan laporan penggunaan dana.

    3. Sistematis

    Prinsip pembuatan LPJ selanjutnya yang harus diikuti oleh perusahaan adalah sistematis.

    Sistematis di sini bermaksud bahwa LPJ harus ditulis sesuai dengan urutan kegiatan dan laporan yang telah menjadi standar. 

    Penulis LPJ juga tidak diperbolehkan untuk mengurangi atau menambah isi laporan, apalagi mengubah urutan proses kegiatan.

    Selain runtut dan sesuai urutan, penulisan LPJ juga wajib terpadu. 

    Artinya, rancangan LPJ harus memiliki kesinambungan antara satu bagian dan bagian yang lain. 

    Dengan itu, pembaca akan lebih mudah untuk mencari dan memahami informasi terkait dengan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

    4. Komprehensif

    Terakhir, LPJ adalah sebuah dokumen yang perlu diciptakan secara komprehensif.

    Dalam arti, isi dari laporan haruslah lengkap dan mencakup semua informasi serta data yang ditemukan selama kegiatan berlangsung.

    Tak hanya itu, penulisannya pun juga harus sesuai dengan kaidah penulisan yang baku dan formal.

    Hal ini diperlukan supaya LPJ dapat dibaca dan dipahami oleh para pembaca dengan mudah.

    Fungsi Lembar Pertanggungjawaban

    lpj adalah

    © Pexels.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, LPJ adalah dokumen yang wajib dibentuk oleh perusahaan dan tim pelaksana kegiatan.

    Penulisan laporan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada para stakeholder dan klien.

    Dengan LPJ, pihak atasan juga bisa memahami dengan jelas rincian dana serta total pengeluaran selama kegiatan.

    Nah, selain hal-hal tersebut, berikut adalah manfaat lainnya yang ditawarkan LPJ.

    • sebagai bukti kredibilitas kegiatan perusahaan
    • diperlukan sebagai bahan evaluasi untuk kegiatan di masa mendatang
    • untuk mengukur kualitas kerja dari tim pelaksana kegiatan
    • menginformasikan jalannya setiap tahap kerja dalam kegiatan
    • menjadi laporan kronologis atas seluruh rangkaian kegiatan

    Baca Juga: Uji Kelayakan Rencana Proyekmu dengan Teknik Feasibility Study

    Itulah pemaparan singkat Glints mengenai lembar pertanggungjawaban, mulai dari definisi hingga fungsi-fungsinya.

    Intinya, LPJ adalah laporan atas yang menjelaskan secara rinci mengenai pelaksanaan kegiatan dari awal hingga akhir.

    Ia biasanya disediakan sebagai bukti bahwa perusahaan telah melaksanakan sebuah kegiatan.

    Dokumen ini sifatnya cukup penting. Sebab, perusahaan memerlukannya sebagai bahan evaluasi untuk kegiatan di masa depan.

    Maka dari itu, sebelum terjun ke dunia profesional, pastikan dulu kamu sudah mengenal dan menguasai cara membuat LPJ, ya.

    Nah, selain penjelasan di atas, kamu bisa dapatkan ragam informasi serupa yang tak kalah penting pada kanal Report Glints Blog.

    Di sana, tersedia pembahasan mengenai istilah, dokumen pendukung, serta tips produktivitas di kantor yang sudah Glints rangkum khusus buat kamu.

    Menarik bukan? Jangan sampai ketinggalan informasi. Yuk, baca kumpulan artikelnya sekarang juga. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.2 / 5. Jumlah vote: 20

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait