Feasibility Study: Yuk, Pelajari Arti, Tools, Jenis-Jenis, dan Manfaatnya

Diperbarui 31 Jan 2022 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Dalam dunia project management, feasibility study adalah sebuah alat tolak ukur yang sangat penting.

    Studi ini diperlukan setiap tim untuk menilai kelayakan proyek serta semua SDM dan logistik yang telah dipersiapkan.

    Tak hanya itu, ia juga bisa menganalisis angka return on investment yang akan  diraih oleh perusahaan atau pihak penyelenggara.

    Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan feasibility study? Lalu, apa saja yang menjadi komponen perhitungannya? 

    Agar lebih jelas, yuk, simak pemaparan lengkap Glints di bawah ini.

    Baca Juga: 7 Tahapan Metode Scrum, Kunci Project Management Minim Kendala

    Apa Itu Feasibility Study?

    feasibility study adalah

    © Freepik.com

    Melansir Investopedia, feasibility study (FS) adalah teknik analisis yang digunakan untuk menilai kualitas dari faktor-faktor sebuah proyek.

    Tolak ukur satu ini dirancang untuk mengungkapkan kelayakan rencana suatu proyek.

    Ia biasanya dilakukan di masa-masa awal proyek dan merupakan bagian dari tahap desain utama selama masa perencanaan. 

    Bagi perusahaan besar, FS dilakukan untuk menguak kekuatan dan kelemahan proyek yang diusulkan secara objektif. 

    Hasil analisisnya dapat membantu mereka untuk mengidentifikasi dan menilai peluang dan ancaman yang ada di lingkungan alam, sumber daya yang dibutuhkan, dan prospek keberhasilan.

    Maka dari itu, faktor-faktor utama dalam proses analisisnya termasuk pertimbangan ekonomi, teknis, hukum, dan penjadwalan.

    Tools untuk Feasibility Study

    © Freepik.com

    Sejatinya, terdapat sejumlah tools yang bisa kamu manfaatkan untuk keperluan feasibility study.

    Tools ini tidak mengacu pada teknologi mutakhir, melainkan faktor-faktor kerja yang akan meringankan proses analisis, yaitu komponen dan praktik terbaiknya.

    Nah, berikut adalah pemaparan mengenai kedua tools feasibility study tersebut yang perlu kamu ketahui.

    1. Komponen feasibility study

    Tool pertama dalam feasibility study yang akan memantapkan hasil analisisnya merupakan sejumlah komponen tertentu.

    Sejatinya, feasibility study adalah teknik penilaian atas kepraktisan proyek yang biasanya diusulkan oleh para stakeholder dan penyelenggara.

    Pelaksanaannya pun dapat dikatakan sebagai salah satu tahap terpenting sebelum proyek mulai diluncurkan oleh perusahaan.

    Maka dari itu, feasibility study tak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa komponen yang perlu dikaitkan perusahaan saat melaksanakan studi tersebut.

    Komponen-komponen inilah yang nantinya akan mengungkapkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan proyek.

    Berikut ini adalah daftar dan penjelasan singkat mengenai komponen-komponen feasibility study, dikutip dari Drive Research.

    • Market aspect: Komponen yang berkaitan dengan supply dan demand di pasar.
    • Technique aspect: Komponen yang mengacu pada teknis proyek, seperti simulasi proses, daftar peralatan, studi SDM, dan lain-lain.
    • Management and organization aspect: Kualitas pihak manajerial dan penyelenggara yang bertanggung jawab atas jalannya proyek.
    • Financial aspect: Kondisi finansial yang akan menopang jalannya proyek, seperti biaya operasional dan modal dari investor.
    • Social economy aspect: Dampak sosial dan ekonomi yang akan dihasilkan oleh pelaksanaan proyek perusahaan.
    • Legal aspect: Analisis terhadap dokumen dan persetujuan proyek untuk melihat kelayakannya terhadap hukum yang berlaku.
    • Environment aspect: Dampak yang akan diberikan proyek terhadap lingkungan.

    2. Praktik feasibility study

    Tools untuk feasibility study selanjutnya mengacu pada praktik atau cara kerja analisis.

    Meskipun setiap proyek memiliki tujuan dan kebutuhan yang unik, jenis penelitian ini menawarkan tahap-tahap praktik yang sama dengan hasil yang memuaskan.

    Cara kerjanya bahkan dapat diikuti oleh hampir semua perusahaan dari sektor industri yang berbeda.

    Berikut ini adalah sejumlah praktik feasibility study yang dapat kamu praktikkan untuk kebutuhan proyek perusahaan.

    • Lakukan tahap analisis awal, seperti meminta feedback tentang konsep baru proyek dari stakeholder yang sesuai.
    • Analisis kualitas dan ajukan pertanyaan terkait data yang diperoleh pada fase awal penelitian.
    • Lakukan survei atau riset pasar untuk mengidentifikasi permintaan dan peluang untuk mengejar tujuan proyek.
    • Tulis rencana organisasi, operasional, serta bisnis, termasuk mengidentifikasi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, berapa biayanya, dan untuk berapa lama
    • Siapkan laporan laba rugi yang diproyeksikan, yang mencakup pendapatan, dan biaya operasional.
    • Siapkan neraca hari pembukaan.
    • Identifikasi hambatan dan potensi kerentanan, serta cara mengatasinya.

    Jenis-Jenis Feasibility Study

    feasibility study

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, feasibility study digunakan untuk mengevaluasi potensi keberhasilan proyek. 

    Oleh karena itu, objektivitas merupakan faktor penting bagi calon investor dan lembaga pemberi pinjaman dalam melihat kredibilitas hasil studi. 

    Nah, supaya hasil studi ini bisa bermanfaat untuk seluruh jenis proyek, kini tersedia empat jenis FS yang bisa dimanfaatkan.

    Masing-masing jenis umumnya memiliki faktor berbeda yang perlu diperiksa saat melakukan studi kelayakan. 

    Agar kamu tidak bingung, berikut pemaparan singkat mengenai jenis-jenis FS.

    1. Technical feasibility

    Jenis feasibility study pertama yang perlu kamu ketahui adalah technical feasibility.

    Menurut laman Simplilearn, jenis penilaian ini berfokus pada sumber daya teknis yang tersedia untuk organisasi. 

    Ia dapat membantu perusahaan untuk menentukan apakah sumber daya teknis sudah memenuhi kapasitas dan apakah tim teknis mampu mengubah ide menjadi sistem kerja yang baik. 

    Uji kelayakan teknis ini juga melibatkan evaluasi terhadap hardware, software, dan persyaratan teknis lainnya yang diusulkan semasa perencanaan.

    2. Economic feasibility

    Jenis analisis ini biasanya melibatkan penelitian terkait biaya dan manfaat proyek untuk membantu organisasi menentukan kelayakan dari proyek sebelum sumber daya keuangan dialokasikan. 

    Ia juga berfungsi sebagai teknik penilaian proyek independen dan bisa meningkatkan kredibilitas proyek.

    Hasil analisisnya mampu membantu pengambil keputusan untuk menentukan manfaat ekonomi positif bagi organisasi yang akan diberikan setelah proyek usai.

    Baca Juga: 7 Langkah Mudah Buat Project Management Timeline untuk Sukseskan Pekerjaan

    3. Legal feasibility

    Jenis feasibility study berikutnya yang dapat digunakan perusahaan adalah legal feasibility.

    Menurut Project Manager, jenis analisis ini digunakan untuk menyelidiki apakah ada aspek dari proyek yang bertentangan dengan persyaratan hukum.

    Hal itu seperti undang-undang zonasi dan undang-undang perlindungan data.

    Katakanlah sebuah perusahaan ingin membangun gedung kantor baru di lokasi tertentu. 

    Nah, studi kelayakan ini bisa mengungkapkan lokasi yang dipilih perusahaan tidak cocok untuk jenis bisnis mereka.

    4. Operational feasibility

    Jenis feasibility study terakhir yang kerap digunakan proyek-proyek besar adalah operational feasibility.

    Teknik penilaian ini melibatkan studi untuk menganalisis dan menentukan apakah, kebutuhan organisasi dapat dipenuhi dengan melaksanakan proyek. 

    Studi kelayakan operasional ini juga bisa memeriksa apakah rencana proyek sudah memenuhi persyaratan yang perlu diidentifikasi dalam fase analisis pengembangan bisnis.

    Manfaat Feasibility Study

    feasibility study adalah

    © Freepik.com

    Nah, seperti yang sudah Glints paparkan, feasibility study umumnya digunakan untuk melihat kelayakan sebuah proyek.

    Meskipun demikian, teknik penilaian ini juga memiliki beragam fungsi lain yang dapat memanfaatkan perusahaan.

    Kira-kira, seperti apa manfaat lainnya dari teknik analisis FS yang bisa diraih perusahaan? Berikut adalah penjelasannya sesuai ujaran Chron.

    • meningkatkan fokus dari pihak penyelenggara proyek
    • mengidentifikasi peluang baru bagi proyek
    • memberikan informasi berharga untuk keputusan pengadaan proyek
    • mempersempit alternatif bisnis
    • mengidentifikasi alasan yang sah untuk melakukan proyek

    Baca Juga: Jangan Bingung Pilih Prioritas, Pakai MoSCoW untuk Project Management!

    Itulah pemaparan Glints mengenai serba-serbi feasibility study yang perlu kamu pahami.

    Intinya, feasibility study adalah sebuah teknik penilaian yang dapat mengungkapkan kelayakan proyek.

    Bila kamu dan rekan-rekan kerja hendak merencanakan proyek, jangan lupa untuk terapkan analisis ini agar bisa terhindar dari berbagai risiko kerugian.

    Nah, selain penjelasan di atas, kamu bisa dapatkan informasi serupa pada kanal Produktivitas Glints Blog.

    Di sana, tersedia banyak pembahasan seputar istilah, teknik, dan tools penopang project management lainnya yang sudah Glints rangkum khusus buat kamu.

    Maka dari itu, tunggu apa lagi? Yuk, langsung baca kumpulan artikelnya sekarang juga. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 24

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait