Buat User Bertahan dalam Situs dengan Tampilan Lightbox Popup
Isi Artikel
Tahukah kamu bahwa penelitian dari Optimonk menyatakan lightbox popup pada website dapat meningkatkan 65% leads dari suatu website?
Selama ini, iklan-iklan yang muncul di website sering kali berupa pop up yang cukup mengganggu kenyamanan pengguna.
Oleh karenanya, Google mengembangkan jenis popup baru yang lebih interaktif dan tidak mengganggu pengalaman dalam menjelajah website.
Memang, apa itu lightbox popup sebenarnya? Bagaimana pula cara memaksimalkannya? Simak yuk di bawah ini
Baca Juga: 5 Tool Email Marketing Automation untuk Strategi Pemasaran yang Sukses
Pengertian Lightbox Popup
Melansir Hubspot, lightbox popup adalah sebuah tampilan popup yang meredupkan dan menonaktifkan aktivitas di konten tersebut.
Pengguna dapat beraktivitas kembali setelah melakukan menklik tombol, atau mengisi form yang ditampilkan pada iklan pop up tersebut.
Popup sejenis ini disebut lightbox karena hanya windows ini saja yang aktif dan menarik perhatian, sedangkan konten yang menjadi latar belakang menjadi lebih redup.
Hal ini seperti pada lightbox yang sering kamu temukan sebagai penanda suatu toko yang terang dan menarik perhatian calon konsumennya.
Pentingnya Penggunaan Lightbox Popup pada Website
Selain dapat meningkatkan daya tarik dari konten yang ditampilkan, menurut Instapage, masih terdapat beberapa manfaat lainnya dari menggunakan lightbox ads.
1. Konten yang ditampilkan lebih menggugah
Dengan menggunakan lightbox, maka kamu dapat menampilkan konten atau informasi di suatu website dengan lebih menggugah.
Pasalnya, perhatian pengguna akan terfokus pada iklan yang kamu tampilkan.
Hal tersebut akan membuat pengguna untuk mengetahui lebih jauh informasi yang ditampilkan.
Dengan begitu, maka akan lebih besar kemungkinan pengguna untuk melakukan konversi, seperti sign up, mengunjungi laman tertentu, atau yang lainnya.
2. Konten yang ditampilkan lebih dinamis
Keuntungan lain dalam menggunakan lightbox untuk situsmu adalah dapat menampilkan konten yang lebih dinamis.
Maksudnya, bukan hanya tulisan saja, namun lightbox memungkinkanmu menampilkan video.
Hal ini tentu cukup berpengaruh pada menurunkan bounce rate pada situsmu.
Selain itu, lightbox juga dapat menyesuaikan berbagai device yang digunakan untuk mengunjungi situs web.
3. Memiliki user experience yang lebih baik
Menampilkan iklan atau konten dalam bentuk lightbox popup membuat pengguna lebih menyadari bahwa apa yang ditampilkan bukanlah bagian dari konten tersebut.
Dengan begitu, pengguna akan lebih berhati-hati untuk mengeklik bagian dari popup tersebut.
Selain itu, hal ini juga mengurangi kemungkinan user tidak sengaja mengeklik iklan yang ditampilkan di suatu website.
Baca Juga: Mengenal Reach, Cara Ukur Efektivitas Strategi Digital Marketing
Hal yang Perlu Diperhatikan kala Menerapkan Lightbox Popup untuk Website-mu
Jika kamu berencana untuk menerapkan lightbox popup untuk website-mu, kamu perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:
1. Jangan langsung menampilkan lightbox
Pastikan bahwa user telah melakukan aktivitas cukup lama di laman web-mu. Hal ini agar pengguna merasa lebih yakin untuk melakukan tindakan setelah mengetahui apakah situsmu memang cocok untuk mereka.
Jika kamu menampilkan lightbox sebelum pengguna beraktivitas di situsmu, maka akan lebih besar kemungkinan user meninggalkannya.
2. Tampilkan lightbox pada konten yang relevan
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pastikan lightbox yang ditampilkan memang relevan untuk konten tersebut.
Misal jika user sedang membaca konten mengenai tips kesehatan, maka akan cocok jika kamu menampilkan lightbox promosi produk kesehatan.
3. Pertimbangkan penggunaan exit pop up
Adakalanya pengguna memutuskan meninggalkan website-mu. Kamu perlu mempertimbangkan untuk menerapkan exit popup agar pengguna dapat mempertimbangkan kembali untuk meninggalkan website-mu.
Exit popup sendiri adalah sebuah popup yang ditampilkan kala pengguna akan meninggalkan website-mu,
Hal ini dapat berupa tawaran menarik, atau informasi mengenai konten lainnya yang sesuai dengan riwayat user-mu.
Dengan ini, user dapat berpikir ulang untuk meninggalkan situsmu karena tertarik dengan hal yang ditawarkan pada popup tersebut.
4. Tak semua informasi harus ditampilkan melalui popup
Pertimbangan terakhir adalah kamu perlu memilah informasi apa saja yang memang sesuai untuk ditampilkan melalui lightbox popup. Ada beberapa hal yang justru lebih baik ditampilkan dalam format lain seperti floating box, atau tampilan interaktif lainnya.
Baca Juga: Mengenal Lead Magnet untuk Marketing dan Langkah-Langkah Membuatnya
Sekarang kamu sudah tahu apa itu lightbox popup dan bagaimana penerapannya. Situs dan platform yang interaktif dapat menarik perhatian serta menambah lamanya waktu konsumen bertahan di dalamnya.
Ketahui lebih jauh, informasi tentang pengembangan diri dan bisnismu melalui Glints Blog. Dapatkan informasi dan artikel terbaru di email-mu secara langsung.
Bergabung dalam newsletter Glints. Daftarkan dirimu sekarang dan dapatkan berbagai informasi menarik lainnya khususnya mengenai perkembangan karier dan kehidupan kantor.