Mengenal Lead Magnet untuk Marketing dan Langkah-Langkah Membuatnya

Diperbarui 18 Jan 2021 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Terkadang, kamu membutuhkan kontak konsumen untuk keperluan marketing. Misalnya, untuk mengirimkan newsletter. Salah satu cara mendapatkannya adalah dengan menggunakan lead magnet.

    Lead magnet akan mengarahkan audiens kontenmu untuk meninggalkan alamat email mereka dengan imbalan tertentu. Bagaimana caranya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.

    Mengenal Lead Magnet

    Lead magnet adalah istilah untuk layanan gratis yang diberikan untuk tujuan mengumpulkan email konsumen.

    Layanan yang diberikan dapat berupa free trial produk, buletin elektronik, hingga konsultasi gratis.

    Menurut Investopedia, layanan ini diberikan dengan tujuan untuk membuat prospek penjualan.

    Tim marketing biasanya menggunakan ini untuk memasarkan penawaran yang tidak terkait dengan prospek penjualan utama.

    Terkadang, sifat dari pertukaran ini dibuat secara eksplisit. Akibatnya, beberapa jenis lead magnet dikritik karena terlihat seolah-olah menipu konsumen.

    Cara Membuat Lead Magnet

    © Freepik.com

    Agar efektif, layanan yang akan kamu buat harus memiliki tujuan. Berikut langkah-langkah membuat lead magnet yang efektif menurut Impact.

    1. Pilih persona konsumenmu

    Sebagian besar perusahaan memiliki banyak buyer persona. Akan tetapi, setiap layanan yang kamu tawarkan seharusnya hanya menargetkan salah satunya saja.

    Layanan yang akan ditawarkan harus sangat spesifik untuk target konsumen yang kamu inginkan. Jika tidak relevan dengan keinginan dan kebutuhan buyer persona-mu, mereka tidak akan tertarik.

    Jadi, pilihlah salah satu buyer persona yang menurutmu dapat kamu penuhi kebutuhan dan keinginannya terlebih dahulu.

    2. Identifikasi value proposition-mu

    Setelah memutuskan siapa target lead magnet, kamu harus memberi mereka alasan kuat untuk mengambil layanan tersebut.

    Alasan mengapa pelanggan memilih kita dibandingkan yang lain ini kerap disebut sebagai value proposition atau nilai manfaat.

    Hal ini akan menentukan seberapa besar prospek yang akan kamu dapatkan dari layanan yang ditawarkan.

    Value proposition adalah sesuatu yang sudah dibutuhkan oleh buyer persona.

    Alih-alih mencoba memberikan sesuatu yang menurut kamu mereka inginkan, cari tahu dan berikan apa yang sudah mereka butuhkan.

    Temukan masalah umum yang dihadapi buyer persona-mu dan berikan solusi cepat untuk masalah itu.

    Baca Juga: Ini Dia Perbedaan dan Persamaan antara User dan Buyer Persona

    3. Berikan nama untuk lead magnet-mu

    Setelah kamu tahu layanan apa yang akan ditawarkan dan siapa targetnya, kamu bisa memberi nama untuknya.

    Nama ini pada dasarnya adalah judul agar value proposition-mu menarik bagi buyer persona.

    Memberi nama untuk layanan ini mirip dengan membuat judul untuk email marketing atau artikel.

    Nama lead magnet yang kamu berikan haruslah mampu membuat perbedaan drastis dalam tingkat konversinya.

    4. Pilih tipe lead magnet yang akan kamu tawarkan

    Ada banyak tipe lead magnet yang bisa kamu gunakan untuk menarik konsumen. Namun, kamu dapat memilih mana yang dapat secara efektif memberikan proposisi nilai di mata konsumen.

    Buatlah layanan yang sederhana. Fokus pada bentuk layanan yang menurutmu paling mampu memenuhi kebutuhan konsumenmu.

    Baca Juga: 6 Cara Mudah Menghindari Kesalahan Email Marketing!

    Tipe-Tipe Lead Magnet yang Bisa Kamu Tawarkan

    lead magnet adalah

    © Unsplash

    Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan, ada banyak tipe layanan yang bisa kamu tawarkan kepada konsumenmu. Berikut beberapa inspirasi yang bisa kamu gunakan.

    1. Guide/report

    Guide/report adalah tipe lead magnet yang paling umum. Tipe ini paling sering digunakan dan sering kali menghasilkan konversi paling baik.

    Tipe layanan ini sering digunakan untuk memberikan panduan lengkap mengenai produk kepada konsumen.

    Ini juga akan memudahkan konsumen untuk memahami gambaran besar mengenai produk yang ditawarkan.

    2. Cheat sheet/handout

    Cheat sheet atau handout dapat berfungsi sebagai lead magnet yang baik. Ini karena cheat sheet memberikan informasi yang sangat taktis dan ringkas.

    Dengan begitu, audiens dapat menghemat banyak waktu membacanya.

    Cheat sheet biasanya hanya satu atau dua halaman saja. Sebagian besar isinya disajikan dalam bentuk checklist, blueprint atau mindmap.

    3. Toolkit/resource list

    Toolkit dapat menjadi lead magnet yang bagus untuk buyer persona yang tepat.

    Ini akan memberikan konsumen materi referensi yang bisa digunakan berulang kali tanpa harus melacak semua alat atau sumber daya itu sendiri.

    4. Video training/webinar

    Webinar seperti Glints ExpertClass adalah salah satu layanan yang dapat ditawarkan kepada konsumen.

    Video adalah format yang sangat menarik. Jika kamu menawarkannya kepada target buyer persona yang tepat, tipe ini dapat menghasilkan konversi yang efektif.

    Kunci layanan ini adalah memberikan informasi berharga yang benar-benar dapat digunakan oleh konsumen kamu.

    5. Free trial

    Free trial sering diberikan kepada konsumen ketika peluncuran produk baru. Layanan ini memberikan akses kepada konsumen untuk mencoba produk tersebut dalam jangka waktu terbatas.

    Layanan tipe ini dapat menarik banyak konsumen, tidak hanya konsumen yang telah loyal namun juga konsumen baru.

    Baca Juga: 5 Tips Membuat Event Online untuk Meningkatkan Strategi Marketing

    Nah, itu dia langkah-langkah dan tipe lead magnet apa saja yang bisa kamu tawarkan kepada konsumen.

    Selain menggunakan cara ini, masih banyak cara lainnya untuk menarik konsumen dan meningkatkan penjualan.

    Kamu bisa mendapatkan berbagai tips seputar dunia kerja dan sales melalui newsletter Glints, lho. Setiap minggunya Glints akan mengirimkan berbagai artikel pilihan langsung ke inbox-mu.

    Yuk, sign up sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.2 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait