Hitung Return on Revenue untuk Pastikan Perusahaan Untung Maksimal
Isi Artikel
Kamu pasti sudah pernah mendengar tentang return on investment (ROI) dalam bisnis. Nah, selain ROI, ada juga return on revenue (ROR) yang tak kalah penting.
Investopedia menyatakan bahwa seperti ROI, ROR juga merupakan saah satu metrik finansial yang perlu dihitung jika ingin mengetahui keuntungan bisnis.
Untuk memahami lebih jauh tentang return on revenue, Glints akan menjelaskannya dengan lengkap dalam artikel ini, mulai dari pengertian hingga cara menghitungnya.
Yuk, simak baik-baik!
Apa Itu Return on Revenue?
Pengertian return on revenue menurut Investopedia adalah pengukuran profitabilitas perusahaan berdasarkan revenue (laba bersih) yang didapatkannya.
ROR juga sering dikenal dengan istilah net profit margin.
Selain berguna untuk mengetahui kemampuan sebuah perusahaan menghasilkan keuntungan, ROR juga berguna untuk mengetahui seberapa bagus manajemen perusahaan tersebut.
Tanpa manajemen yang baik, tentu penjualan dan pengelolaan keuangan tidak bisa optimal.
Menurut Wealthy Education, ROR merupakan perhitungan yang membagi net income perusahaan dengan total revenue-nya.
Metrik ini dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu faktor-faktor yang berpengaruh pada profit dan sales revenue perusahaan seperti:
- biaya penjualan
- pengeluaran
- kuantitas barang yang diproduksi
- diskon
- dan lain-lain
Karena ROR berhubungan dengan net profit perusahaan, angkanya juga berdampak pada earnings per share (EPS) atau tingkat laba per lembar saham perusahaan.
Perhitungan dan Analisis Return on Revenue
Mengutip Study Finance, rumus untuk menghitung ROR adalah:
Return on Revenue = Net Income / Total Revenue
Hasil perhitungannya akan ditampilkan dalam bentuk persen.
Berdasarkan rumus tersebut, kita bisa mengetahui bahwa kalau revenue-nya meningkat dan net income-nya menurun, maka nilai ROR juga akan menurun secara drastis.
Untuk mendapatkan angka ROR yang tinggi, kamu harus meningkatkan net income dan menjaga revenue stabil.
Pasalnya, hal ini berarti perusahaan mengurangi biaya yang dikeluarkan.
Mengurangi biaya bisa dilakukan dengan mencari bahan baku atau supplier yang lebih murah, membuat proses lebih efisien, dan masih banyak lagi.
Sebagai contoh kasus, kamu bisa melihat tabel di bawah ini.
Kalau hanya meninjau dari sales revenue, kita tentunya berpikir bahwa perusahaan ini telah mengalami kenaikan keuntungan yang cukup pesat selama 3 tahun.
Padahal, ketika dilakukan perhitungan ROR, angkanya justru semakin kecil.
Dengan begitu, kita bisa menyimpulkan bahwa profitabilitas atau kemungkinan mendapat untungnya menurun.
Kemungkinan, efisiensi operasi perusahaan ini semakin tidak baik.
Setelah melihat hal tersebut, pemilik perusahaan harus mencari strategi yang tepat agar ROR-nya bisa semakin tinggi.
Manfaat Return on Revenue
Return on revenue adalah perhitungan yang bermanfaat bagi pemilik bisnis dan juga investor.
Sebagai pemilik bisnis atau manajer, angka ROR merupakan sinyal yang menandakan perlu atau tidak perlunya dilakukan perubahan strategi produksi dan penjualan.
Sementara, sebagai investor, kamu bisa memantau nilai ROR untuk mengetahui kapan waktunya menjual saham yang dimiliki.
Semakin kecil nilai ROR perusahaan, maka keuntungannya juga semakin sedikit.
Sebaliknya, jika semakin besar angkanya, kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan semakin besar.
Jadi, pada dasarnya, pengertian tentang return on revenue bermanfaat untuk membuat keputusan, baik sebagai pemilik bisnis maupun investor.
Nah, sudah pahamkah kamu tentang apa itu ROR?
Baik saat mengelola bisnis maupun investasi, jangan lupakan metrik finansial yang satu ini, ya.
Jika ingin belajar lebih baik tentang mengelola bisnis dan keuangan, kamu bisa ikut kelas di Glints ExpertClass, lho.
Di sana, ada banyak webinar yang dibawakan pakar profesional untuk kamu ikuti.
Cek kelas-kelasnya di sini dan langsung daftar sebelum kesempatannya terlewat, yuk!