Ini Pengertian Kompetensi Sosial Kultural, Calon PPPK Wajib Tahu!

Tayang 20 Okt 2023 - Dibaca 4 mnt

Isi Artikel

    Apakah kamu akan mengikuti tes PPPK 2023? Jika ya, kompetensi sosial kultural adalah bagian wajib yang harus kamu pelajari.

    Pasalnya, materi ini akan diujikan dalam salah satu rangkaian tes PPPK selain tes kompetensi manajerial.

    Bagi kamu yang belum memahami apa yang dimaksud dengan kompetensi ini, ayo simak rangkuman Glints di bawah!

    Pengertian Kompetensi Sosial Kultural

    Menurut Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017kompetensi sosial kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau perilaku terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk.

    Kompetensi ini erat kaitannya dengan sikap toleransi, keterbukaan, dan kepekaan terhadap perbedaan antarindividu atau kelompok masyarakat.

    Mengapa ASN dituntut untuk memiliki kompetensi ini?

    Berdasarkan Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, terdapat 3 fungsi yang dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara, yaitu:

    • pelaksana kebijakan publik
    • pelayan publik
    • perekat dan pemersatu bangsa

    Nah, ASN perlu memiliki kompetensi sosial kultural untuk menjalankan fungsi yang ketiga, yaitu perekat dan pemersatu bangsa.

    Awalnya, kompetensi sosial kultural merupakan bagian dari kompetensi manajerial.

    Namun, kini kompetensi sosial kultural berdiri sendiri karena dinilai sebagai jantung dari kompetensi lainnya.

    Baca Juga: 6 Manfaat Aptitude Test dalam Menentukan Pilihan Karier

    Tingkatan Kompetensi Sosial Kultural

    Dalam Permen PANRB Nomor 38 Tahun 2017 diatas, ada beberapa level profisiensi (tingkat kemahiran kompetensi) dalam kompetensi sosial kultural.

    Nantinya, tiap ASN akan melalui uji kompetensi agar dipastikan apakah kompetensi mereka sudah sesuai dengan jabatan atau belum.

    Lebih lengkapnya, tingkatan kompetensi sosial kultural tersebut adalah sebagai berikut.

    1. Integritas

    Level 1 disebut sebagai integritas.

    Pada nilai integritas terdapat perilaku utama yaitu menjaga martabat dan tidak melakukan hal-hal tercela.

    Level 1 ini adalah standar kompetensi jabatan yang harus dicapai untuk pelaksana dan jabatan fungsional pemula.

    Contoh sikap dari level integritas di antaranya:

    • Menjunjung tinggi sikap toleransi dan menjaga harga diri pihak lain dalam lingkungan keberagaman.
    • Menghindari konflik yang disebabkan karena kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan.
    • Bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak melakukan bullying.

    2. Profesionalisme

    Level 2 adalah standar kompetensi jabatan untuk jabatan pengawas dan jabatan fungsional pertama.

    Di level profesionalisme ini, ASN ditekankan untuk dapat bekerja dengan hati.

    Beberapa contoh sikap yang menunjukkan profesionalisme di antaranya:

    • Peka dan empati terhadap perbedaan serta bersikap tenang dalam menghadapi konflik atau perbedaan.
    • Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
    Baca Juga: PPPK Guru: Pengertian, Hak, dan Tugas-tugasnya

    3. Sinergi

    Level 3 adalah standar kompetensi jabatan juntuk jabatan administrator dan jabatan fungsional muda.

    Bagi ASN yang sudah memiliki kompetensi di level ini diharapkan memiliki kemampuan saling percaya dan menghormati.

    Contoh sikap yang selaras dengan level sinergi kompetensi sosial kultural adalah menghormati dan menghargai perbedaan politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, umur atau kondisi kecacatan.

    4. Pelayanan

    Selanjutnya, level 4 digunakan sebagai standar jabatan untuk eselon II dan jabatan fungsional madya.

    Pada nilai pelayanan, ASN diharapkan memiliki perilaku utama melayani dengan berorientasi pada kepuasan pemangku kepentingan.

    Mereka tidak boleh membeda-bedakan stakeholder dan harus tetap fokus dan bersikap adil dalam memberikan pelayanan.

    5. Kesempurnaan

    Terakhir, level 5 adalah standar kompetensi jabatan untuk eselon I dan jabatan fungsional utama.

    Ini bukan berarti bahwa ASN dilarang membuat kesalahan atau harus selalu sempurna.

    Melainkan mereka diharapkan untuk mampu mengembangkan inovasi dan kreativitas.

    Selain itu, berikut adalah contoh sikap yang mencerminkan kompetensi level 5 ini:

    • Terbuka terhadap informasi baru, seperti ingin belajar tentang perbedaan dan kemajemukan masyarakat.
    • Tidak menghalangi kreativitas pendapat yang bernilai tambah bagi kemajuan organisasi.
    Baca Juga: PPPK Teknis: Pengertian, Contoh Jabatan, dan Kualifikasinya

    Intinya, kompetensi sosial kultural adalah kemampuan seseorang untuk dapat menghargai perbedaan dan kemajemukan yang ada di organisasi maupun masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

    Kalau kamu mau tahu lebih banyak tentang serba-serbi pendaftaran PPPK, yuk, baca lebih banyak artikel di Glints Blog!

    Ada banyak pembahasan lain yang tak kalah penting, mulai dari formasi yang dibuka, perbedaan tugas dan kewajiban PPPK dan PNS, dan masih banyak lagi.

    Jadi, kamu bisa lebih paham lebih banyak hal terkait profesi di pemerintahan yang satu ini.

    Langsung saja klik link ini untuk baca kumpulan artikelnya, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.6 / 5. Jumlah vote: 13

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait