8 Kesalahan Umum Strategi Marketing yang Harus Kamu Hindari

Diperbarui 28 Agu 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Ada beberapa kesalahan umum dalam strategi marketing yang sering ditemui. Kesalahan tersebut sebenarnya sangat bisa diantisipasi apabila kita bisa mengidentifikasinya lebih cepat.

    Dilansir dari Step Change, beberapa perusahaan sulit mencapai goal mereka karena ada gap antara strategi dan eksekusi yang kurang efektif.

    Nah, mempelajari kesalahan umum di bawah ini dapat membantumu mengurangi gap tersebut.

    Untuk lebih lengkapnya, yuk, simak penjelasan dari Glints berikut ini!

    1. Objective yang kurang tepat

    Kesalahan umum pertama yang sering ditemui ialah strategi marketing yang memiliki terlalu banyak objective untuk satu campaign marketing.

    Lalu, apakah dengan memiliki 1 objective maka strategi marketing sudah bisa dikatakan baik? Belum tentu.

    Kamu perlu memastikan bahwa objective yang ditentukan bersifat measurable atau dapat diukur.

    Hal tersebut nantinya akan memudahkanmu untuk mengevaluasi kesuksesan strategi.

    Apabila campaign tersebut memang tujuannya adalah medapatkan quality leads, jangan sampai fokusnya terganggu oleh metrics lain seperti traffic.

    2. Komunikasi yang kurang efektif

    Apa saja goals utama dari tim marketing kamu saat ini?

    Jika anggota timmu tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan jelas, bisa jadi sebenarnya mereka tidak terlalu mengerti apa yang harus mereka capai.

    Itulah mengapa komunikasi yang efektif sangatlah penting, agar semua orang ada di jalur yang sama.

    Dengan begitu, tim marketing-mu dapat memastikan strategi yang telah direncanakan dapat dieksekusi dengan optimal.

    3. Ketidaksesuaian antara budget dan objective

    Ketika merencanakan budget untuk strategi marketing, kamu perlu memastikan apakah budget tersebut cukup untuk melihat hasil yang diharapkan.

    Jangan sampai budget yang disisihkan ternyata tidak cukup untuk menjalankan periode campaign yang lebih lama.

    Jadi, strategi marketing yang baik adalah ketika kamu bisa menyeimbangkan antara budget yang tersedia dengan objective yang ingin dicapai.

    Baca Juga: Tips Mengelola Budget Marketing yang Efektif

    4. Positioning yang kurang jelas

    Bayangkan, dalam sehari saja seorang konsumen bisa melihat mungkin lebih dari 10 iklan di media sosial.

    Untuk menarik minat mereka, kamu harus membuktikan bahwa penawaranmu jauh lebih baik dari pada kompetitor.

    Nah, supaya produkmu bisa standout, tim marketing perlu merumuskan value proposition yang menarik dan berharga bagi para konsumen.

    Selain itu, cara mengomunikasikannya pada konsumen juga tidak kalah penting. Di sinilah peran copywriting yang efektif sangat dibutuhkan.

    5. Pengalaman konsumen yang kurang baik

    Kesalahan umum strategi marketing selanjutnya terletak pada pengalaman konsumen atau customer experience.

    Katakanlah campaign yang dijalankan akhirnya menghasilkan 100 leads dari target awal sebanyak 50 leads. Namun, yang berhasil terkonversi menjadi pembeli hanya 5 di antaranya.

    Ternyata, tim sales kesulitan untuk merespons kebutuhan mereka dengan cepat. Akibatnya, mereka kehilangan minat untuk melanjutkan sampai ke tahap pembelian.

    Customer experience bisa jadi salah satu faktor kegagalan strategi marketing. Jadi, jangan lupa juga untuk mengoptimalkan seluruh tahapan dalam customer journey.

    6. Hanya mengandalkan satu channel

    Setiap marketing channel memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai digital marketer, kamu harus mampu mengoptimalkan berbagai channel untuk mencapai objective yang berbeda-beda.

    Misalnya, kamu gunakan Youtube Ads untuk mengarahkan leads ke website. Setelah itu, kamu bisa gunakan strategi remarketing di Facebook Ads untuk mengubah leads tersebut menjadi sales.

    Menurut Forbes, ketika kamu hanya mengandalkan satu channel, kamu kehilangan kesempatan untuk menjangkau lebih banyak orang yang berpotensi menjadi konsumenmu.

    Baca Juga: YouTube Ads: Apa Itu, Jenis-Jenis, dan Cara Monetisasinya

    7. CTA yang membingungkan

    Sayang sekali jika iklan produkmu sudah menarik minat konsumen, tetapi mereka bingung tombol apa yang harus mereka tekan atau form mana yang harus mereka isi.

    Call to action (CTA) yang membingungkan seperti ini membuat mereka enggan mencari tahu lebih lanjut.

    CTA yang kurang jelas bisa membingungkan, CTA yang terlalu banyak juga tidak lebih baik. Konsumen jadi bingung langkah mana yang harus mereka prioritaskan terlebih dahulu.

    Jadi, sebaiknya tentukan satu CTA yang paling utama dan jelas.

    8. Ekspektasi yang kurang realistis

    Kesalahan umum strategi marketing yang terakhir adalah ekspektasi yang tidak sesuai dengan keadaan.

    Apabila kamu berharap strategimu bisa mendatangkan return of investment yang tinggi, tapi kamu tak mampu mengidentifikasi salah satu kesalahan di atas, kemungkinan besar ekspektasimu tidak akan tercapai.

    Namun, menentukan ekspektasi yang terlalu rendah juga kurang baik karena optimisme tetap diperlukan untuk mencapai keberhasilan.

    Maka dari itu, evaluasi kembali objective yang ingin kamu capai. Terapkan metode SMART (specific, measurable, achievable, relevant, time-bounds) supaya tujuanmu lebih terukur dan realistis.

    Baca Juga: Pakai 5 Tips Marketing Analytics Ini, Maksimalkan Pengolahan Datamu

    Demikian pembahasan mengenai kesalahan umum strategi marketing yang telah dirangkum Glints. Semoga artikel ini bisa membantumu mencegah kesalahan tersebut supaya campaign-mu bisa lebih optimal, ya.

    Apabila kamu masih merasa kurang yakin, Glints punya artikel yang membahas jenis-jenis strategi marketing lainnya.

    Setidaknya, ada 16 strategi yang dapat menguntungkanmu apabila dapat dimaksimalkan dengan baik.

    Dengan mempelajarinya, kamu bisa tahu strategi mana yang sekiranya cocok untuk bisnismu tapi belum pernah kamu coba sebelumnya.

    Penasaran? Yuk, pelajari 16 strategi pemasaran untuk bisnis berikut ini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait