Perbedaan Kerja Keras vs Kerja Cerdas: Mana yang Lebih Efektif?

Diperbarui 15 Mar 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Dewasa ini, perdebatan antara kerja keras vs kerja cerdas sering menjadi bahan perbincangan di antara pekerja profesional.

    Hal tersebut berlaku karena keduanya sering kali berbenturan di dunia kerja yang penuh dengan tuntutan.

    Terkadang, kamu harus bekerja dengan keras guna mendorong produktivitas dan menuai hasil sebelum waktu yang sudah ditentukan.

    Di sisi lain, bekerja secara cerdas juga dibutuhkan demi meraih work-life balance yang banyak diidamkan oleh pekerja.

    Ya, tentunya masing-masing strategi memiliki keuntungan dan kekurangannya sendiri.

    Akan tetapi, seperti apa penjelasannya? Mana model kerja yang sejatinya perlu dijadikan prioritas oleh para pekerja?

    Tenang saja. Agar kamu tidak bingung, kali ini Glints akan paparkan secara lengkap perbedaan utama dari kerja keras vs kerja cerdas.  Yuk, simak selanjutnya di bawah ini!

    Baca Juga: Kerja Keras tanpa Menjadi Workaholic? Ini Caranya!

    kerja keras vs kerja cerdas

    Definisi Kerja Keras

    kerja keras vs kerja cerdas

    © Freepik.com

    Sebelum membahas perbedaan antara kerja keras vs kerja cerdas, kita harus mengulas terlebih dahulu makna kedua model kerja tersebut.

    Pertama-tama, menurut Fairygod Boss, kerja keras adalah cara bekerja dengan waktu yang lama dan energi yang banyak.

    Hal tersebut diperlukan agar pekerja bisa mencurahkan usaha yang maksimal demi meraih kualitas kerja terbaik.

    Dengan model kerja ini, kamu harus selalu fokus selama bekerja. Cara itulah yang bisa mendorong pekerja untuk mengeluarkan energi maksimal untuk kerja.

    Selain itu, kamu juga harus memiliki motivasi yang tinggi agar kerja keras bisa memberikan hasil yang positif.

    Tanpa motivasi yang dan energi yang cukup, model kerja ini tidak akan membuahkan hasil yang baik.

    Definisi Kerja Cerdas

    kerja keras vs kerja cerdas

    © Freepik.com

    Di sisi lain, kerja cerdas adalah cara bekerja di mana kamu memanfaatkan teknologi dan waktu sebaik mungkin.

    Tujuan dari model kerja cerdas adalah agar pekerja bisa meraih hasil yang lebih besar dengan tingkat usaha yang lebih kecil.

    Kerja cerdas juga dapat memberikan pekerja kebebasan untuk menentukan cara kerja yang paling efektif, dalam arti sifatnya fleksibel.

    Maka dari itu, ia dapat dilakukan pekerja meskipun mereka harus mengerjakan tugas dari rumah.

    Perbedaan Kerja Keras vs Kerja Cerdas

    Nah, setelah membaca definisinya, kini kamu harus memahami perbedaan utama antara kerja keras vs kerja cerdas.

    Mungkin, yang selama ini sudah kamu ketahui adalah bahwa kerja keras mendorong pekerja untuk mengeluarkan banyak tenaga hanya untuk satu pekerjaan.

    Di sisi lain, ada istilah kerja cerdas yang mengacu pada cara pekerja memaksimalkan kualitas kerja dengan menetapkan jadwal secara teratur.

    Hal tersebut memang benar adanya. Akan tetapi, masih ada beberapa perbedaan jelas antara kedua model kerja tersebut.

    Agar lebih jelas, berikut pemaparan Glints mengenai lima perbedaan kerja keras vs kerja cerdas yang patut kamu ketahui.

    1. Jadwal bekerja yang berbeda

    © Freepik.com

    Salah satu hal yang membedakan kerja keras vs kerja cerdas adalah jadwal atau waktu yang diperlukan untuk bekerja.

    Melansir laman Made Easy, pekerja keras umumnya lebih gigih dalam mengerjakan tugas. Hal ini disebabkan oleh kurang tertatanya jam kerja.

    Secara tidak langsung, hal tersebut membuat mereka lupa waktu sehingga bisa bekerja hingga larut malam.

    Berbeda dengan mereka yang gemar bekerja cerdas. Orang-orang ini biasanya sudah memiliki jadwal atau waktu tertentu terkait jam kerja.

    Hasilnya, pekerjaan tetap teratur walaupun santai dan mereka bisa memiliki waktu rehat meskipun deadline sebelumnya menumpuk.

    Baca Juga: Dapatkan Motivasi untuk Bekerja Keras dengan 6 Cara ini!

    2. Pemahaman mengenai kelebihan dan kekurangan diri sendiri

    © Freepik.com

    Perbedaan selanjutnya antara kerja keras vs kerja cerdas adalah pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan diri sendiri.

    Biasanya, mereka yang pekerja keras kurang memerhatikan kualitas diri sendiri. Sehingga, pekerjaan terkadang bisa terasa membebankan.

    Untungnya, hal tersebut dapat ditanggulangi dengan kegigihan dan motivasi kerja mereka yang amat tinggi.

    Di sisi lain, pekerja cerdas mengenal betul semua kelebihan dan kekurangan yang ia miliki.

    Bahkan, mereka tak akan ragu untuk mempelajari skill-skill baru yang dapat mempermudah pekerjaan mereka.

    3. Fokus akhir pekerjaan yang berbeda

    © Freepik.com

    Pada dasarnya, semua orang bekerja demi meraih target yang sudah ditentukan oleh perusahaan.

    Namun, masing-masing karyawan pasti memiliki fokus akhir pekerjaan yang mereka idamkan dan hargai.

    Nah, perbedaan kerja keras vs kerja cerdas merupakan hasil akhir yang akan diraih setelah usai bekerja.

    Menurut laman Getmyuni, pekerja keras umumnya lebih mementingkan kuantitas sebagai hasil kerja mereka.

    Maka dari itu, mereka tidak ragu untuk meluangkan waktu lebih demi meraih angka yang diinginkan.

    Sementara itu, pekerja cerdas lebih menghargai kualitas daripada kuantitas. Dalam arti, mereka lebih peduli dengan nilai kerja mereka dibandingkan jumlah yang dihasilkan.

    Hal ini menyebabkan mereka untuk bekerja lebih efisien dan teratur. Bila dibutuhkan waktu istirahat, mereka takkan ragu untuk mengambilnya agar bisa bekerja lebih maksimal.

    4. Pemahaman mengenai prioritas kerja

    © Freepik.com

    Hal lainnya yang membedakan metode kerja keras vs kerja cerdas adalah pemahaman mengenai prioritas kerja.

    Melansir laman Spica, pekerja cerdas biasanya menghabiskan lebih banyak waktu untuk menganalisis, berpikir, dan berinovasi.

    Namun, mereka juga rentan membuat keputusan yang buruk dan bekerja keras untuk hal-hal yang salah.

    Meskipun demikian, pekerja cerdas lebih mudah menyadari saat mereka sedang bekerja untuk hal yang sia-sia.

    Mereka lihai dalam hal memotong kerugian dan melanjutkan sesuatu yang seharusnya diprioritaskan.

    Di sisi lain, pekerja sulit menerima kegagalan. Mereka berpikir bahwa bekerja lebih keras dapat memecahkan masalah yang berat.

    Meskipun hal tersebut menunjukkan ambisi dan kegigihan yang baik, bekerja keras untuk suatu hal yang bukan prioritas sejatinya hanya akan menguras tenaga.

    Bahkan, dikarenakan hal tersebut, pekerja keraslah yang memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi seorang workaholic.

    5. Cara adaptasi saat menghadapi hambatan

    © Freepik.com

    Perbedaan terakhir antara kerja kerjas vs kerja cerdas merupakan cara beradaptasi saat menemukan hambatan yang besar maupun kecil.

    Pekerja keras umumnya membenci perubahan karena mereka hanya ingin bekerja.

    Hasilnya, ketika bertemu hambatan, mereka cenderung tersesat dan marah, terutama ketika sebagian besar pekerjaan mereka sia-sia.

    Di sisi lain, pekerja cerdas gemar mengumpulkan umpan balik dari lingkungan dan mengubah strategi mereka setiap harinya.

    Mereka mudah beradaptasi dan tidak memiliki keterikatan emosional dengan kerja keras mereka di masa lalu.

    Hal inilah yang terkadang membuat seorang pekerja cerdas terlihat luwes dan unik di mata atasannya.

    Baca Juga: 8 Tanda bahwa Kamu adalah seorang Pekerja Keras

    Itulah pemaparan Glints mengenai definisi kerja keras vs kerja cerdas serta kelima perbedaannya yang perlu kamu ketahui.

    Intinya, kerja keras dan kerja cerdas adalah dua hal yang berbeda. Namun, keduanya sama-sama penting bagi perkembangan kariermu.

    Oleh karena itu, latih kedua cara tersebut secara seimbang agar kamu bisa sukses di bidang yang kamu inginkan.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.1 / 5. Jumlah vote: 12

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait