Kemampuan Inisiatif: Arti, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya

Diperbarui 09 Apr 2025 - Dibaca 11 mnt

Inisiatif adalah kemampuan yang sangat penting dimiliki oleh setiap karyawan ataupun orang-orang yang sedang mencari pekerjaan saat ini.

Pasalnya, setiap perusahaan menginginkan ide-ide serta hal-hal yang muncul dari karyawannya tanpa perlu diminta-minta terlebih dahulu.

Lalu, kira-kira apa pengertiannya? Seberapa penting kemampuan ini untuk diterapkan dalam dunia kerja? Jangan khawatir, Glints TapLoker telah merangkumnya untukmu.

Arti Kemampuan Inisiatif

Kemampuan inisiatif adalah melakukan sesuatu atau bekerja tanpa harus diberi tahu terlebih dahulu apa yang harus dilakukan.

Secara sederhana, seseorang dengan kemampuan ini sudah pasti banyak akal atau resourcefulDengan kemampuan ini, seseorang tidak akan pernah berhenti belajar dan terus berusaha untuk mengembangkan dirinya.

Ketika menunjukkan inisiatif di dalam dunia kerja, kamu akan memecahkan suatu masalah yang mungkin tidak terlalu diperhatikan orang lain, terus mencari ide-ide yang bagus, dan lain-lain.

Baca Juga: Kenali 7 Bentuk Kemampuan Adaptasi untuk Bertahan di Dunia Kerja

Manfaat Kemampuan Inisiatif dalam Kerja

Setelah mengetahui pengertiannya, kira-kira seberapa penting kemampuan inisiatif untuk diterapkan dalam dunia kerja?

Untuk lebih jelasnya, berikut ada beberapa alasan kenapa kemampuan ini sangat penting:

1. Disukai oleh rekan kerja dan atasan

Salah satu contoh manfaat yang bisa didapat dari skill inisiatif adalah berpotensi disukai oleh rekan kerja dan atasan.

Pasalnya, orang dengan skill inisiatif yang tinggi akan selalu berusaha untuk mencari ide-ide terbaiknya dalam suatu proyek.

Tidak hanya itu, ia akan berusaha untuk mencari jalan keluar dari setiap masalah, dan itu ia lakukan tanpa perlu ada perintah dari atasannya.

2. Kesempatan promosi jabatan

Manfaat lain yang bisa kamu dapatkan dengan kemampuan inisiatif adalah potensi untuk mendapat promosi jabatan dari perusahaanmu.

Sebab, mereka menilai bahwa kamu memiliki kualitas yang mumpuni dari setiap inisiatif yang kamu eksekusi dengan baik.

3. Memudahkanmu dalam bekerja

Orang yang memiliki inisiatif tinggi selalu berusaha untuk keluar saat ia terjebak dalam suatu kondisi.

Contoh kasus penerapan kemampuan inisiatif dalam bekerja adalah ketika seorang karyawan tidak tahu apa-apa terkait proyek yang ditawarkan oleh atasan.

Lantas, ia berinisiatif untuk terus bertanya kepada atasan serta mencari tahu cara agar membuat proyek tersebut berjalan dengan lancar.

Selain memudahkan dalam bekerja, kemampuan ini juga penting dimaksimalkan saat melakukan kolaborasi dengan departemen lain.

Ciri Orang yang Inisiatif

Secara teori, kemampuan inisiatif memang cukup mudah dipahami. Namun, dalam kehidupan nyata, sebenarnya bagaimana bisa menilai kemampuan ini?

Begini, ciri-ciri orang yang punya kemampuan inisiatif adalah:

1. Proaktif, bukan reaktif

Orang yang punya inisiatif tidak menunggu disuruh. Mereka lebih suka bertindak lebih dulu untuk mencegah masalah atau memperbaiki keadaan.

2. Peka terhadap kebutuhan tim atau lingkungan

Mereka mampu mengenali apa yang dibutuhkan oleh rekan kerja, atasan, atau perusahaan — bahkan sebelum orang lain menyadarinya.

3. Mandiri dalam mencari solusi

Tidak bergantung pada instruksi terus-menerus. Mereka bisa mencari tahu, belajar sendiri, dan menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang praktis.

4. Punya rasa tanggung jawab tinggi

Mereka menganggap pekerjaan atau tugas sebagai bagian dari tanggung jawab pribadi, bukan sekadar beban dari orang lain.

Baca Juga :  Ini Biaya Charge Mobil Listrik di SPKLU, Casion, dan Rumah

5. Berani mencoba dan tidak takut gagal

Orang yang inisiatif tinggi tidak menunggu situasi “sempurna”. Mereka mengambil langkah lebih dulu, lalu belajar dari prosesnya.

Cara Meningkatkan Kemampuan Inisiatif

Kalau udah tahu arti dan ciri-cirinya, saatnya kita bangun kemampuan ini. Langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan inisiatif adalah:

1. Membuat rencana karier

Dilansir dari Mind Tools, penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki rencana karier yang panjang cenderung memiliki inisiatif yang tinggi.

Memiliki tujuan karier yang jelas akan membantumu dalam meningkatkan rasa inisiatif secara pribadi, terlebih saat hendak mengambil keputusan untuk mewujudkannya.

Sebagai contoh, kamu ingin menjadi fotografer profesional.  Nah, untuk mewujudkan hal tersebut secara tidak langsung kamu akan mengambil inisiatif demi inisiatif dalam proses menjalaninya.

Misalnya, memiliki inisiatif untuk mengikuti kelas online, bertanya kepada profesional, dan sebagainya.

2. Membangun rasa percaya diri

Cara lain untuk meningkatkan kemampuan inisiatif adalah dengan membangun rasa percaya diri. Saat menunjukkan ide dalam tim, terkadang ada rekan kerja yang tidak setuju dengan hal tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan rasa percaya diri terhadap idemu agar rasa inisiatif kian tumbuh untuk mewujudkannya.

3. Siap menghadapi tantangan

Dalam dunia kerja, tantangan terkadang datang secara tidak terduga. Oleh karena itu, saat tantangan tersebut datang, bersiaplah untuk menghadapinya agar dapat meningkatkan kemampuan inisiatif.

Sebab, kunci untuk sukses dalam menghadapi tantangan adalah dengan terus berinisiatif untuk bertanya, membangun ide, dan lain-lain.

Selain itu, menurut Indeed, ketika kamu berhasil menghadapi tantangan dengan baik, hal tersebut akan menjadi inspirasi bagi rekan kerjamu yang lainnya. Tidak hanya meningkatkan inisiatif, tantangan juga dapat membuatmu jadi lebih berpikir kritis.

4. Berani mengambil peluang

Kesempatan dan peluang biasanya muncul tidak terencana, maka kamu harus selalu bersiap untuk kemungkinan tersebut. Saat memiliki persiapan matang, hal tersebut akan membantu kamu mengubah tantangan jadi peluang.

Jika siap menghadapi peluang dan tantangan, timmu atau orang-orang di sekitar akan terinspirasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Ini juga bisa menjadi tanda dan bukti untuk atasan bahwa kamu bisa menghadapi tantangan dan mengubahnya menjadi peluang.

Baca Juga: Penting di Dunia Kerja, Ini 4 Cara Meningkatkan Kemampuan Empati

5. Minta feedback dan kritik membangun

Cara lain yang bisa kamu lakukan untuk melatih kemampuan inisiatif yaitu dengan meminta feedback kepada manajer maupun rekan kerja.

Kritik yang membangun akan membantu kamu mengetahui bagaimana mengambil inisiatif yang baik dalam pekerjaan.

6. Bersikap positif

Bersikap positif dapat meningkatkan peluang dan kesempatan dalam karier, juga memotivasi orang-orang di sekitarmu.

Manajermu di kantor biasanya memiliki opini yang kuat saat ada isu di perusahaan, apalagi jika ditambah dengan tekanan, anggota tim bisa ikut lebih stres.

Saat menghadapi sebuah isu, penting untuk kamu menunjukkan sikap positif.

Ini akan membuat kamu mengambil inisiatif yang lebih baik dan menyelesaikan masalah dengan lebih tenang.

7. Lakukan lebih dari yang diminta

Setiap orang punya kewajiban dan tanggung jawabnya masing-masing. Namun, jika ada masa ketika kamu harus mengerjakan pekerjaan di luar job description posisimu, tak salah jika kamu mengambil kesempatan tersebut.

Tak hanya untuk menambah kemampuan dan pengalaman, kamu juga memperlihatkan rasa peduli dan berandil dalam mencapai tujuan perusahaan.

8. Belajar dari orang lain

Dikutip dari Indeed, salah satu cara paling mudah untuk melatih kemampuan inisiatif kamu dalam pekerjaan adalah belajar dari rekan kerja.

Baca Juga :  Itinerary: Definisi, Manfaat, Contoh, dan Langkah Membuatnya

Kamu bisa mengambil contoh dan belajar mengambil inisiatif dari rekan kerja yang memiliki high-performance saat mengambil keputusan.

Mulai dari metode, teknik dan bagaimana mereka mengambil inisiatif bisa menjadi contoh yang baik untuk kamu.

9. Selesaikan masalah sebelum diperintahkan

Mengutip Chatshala, memiliki kemampuan inisiatif berarti bisa mengambil keputusan dalam penyelesaian masalah tanpa menunggu perintah.

Saat kamu mengambil inisiatif dalam pekerjaan, artinya kamu memberikan yang terbaik untuk pekerjaanmu.

10. Aktif berpendapat

Jika kamu merupakan karyawan yang percaya diri, positif, dan aware dengan sekitar, kamu akan memiliki pendapat juga opini tentang lingkungan kerjamu.

Salah satu elemen kunci untuk mengembangkan kemampuan inisiatif adalah terlibat dalam diskusi, beraprtisipasi, dan memberi opini tentang bagaimana lingkungan kerja ataupun pekerjaan kamu bisa ditingkatkan.

Contoh Penerapan Kemampuan Inisiatif

Inisiatif adalah hal yang bagus kalau kamu bisa menerapkannya secara bijak. Mari kita lihat contoh penerapannya di bawah ini.

1. Mengerjakan tugas tambahan tanpa disuruh

Saat melihat rekan kerja kewalahan atau ada pekerjaan yang tertunda, kamu langsung menawarkan bantuan tanpa menunggu perintah atasan.

Contoh:
“Kemarin saya lihat tim customer service lagi overload, jadi saya bantu jawab beberapa pertanyaan dasar dari pelanggan sambil tetap menyelesaikan tugas utama saya.”

2. Memberikan ide atau saran peningkatan proses

Aktif memberi saran untuk memperbaiki cara kerja tim agar lebih efisien, meskipun tidak diminta.

Contoh:
“Saya usul agar kita mulai pakai template standar untuk laporan bulanan agar lebih cepat dan seragam.”

3. Belajar hal baru secara mandiri

Kamu mencari tahu sendiri keterampilan baru yang mendukung pekerjaan tanpa harus disuruh ikut pelatihan.

Contoh:
“Saya mulai belajar dasar-dasar desain di Canva agar bisa bantu buat konten visual tim marketing.”

4. Mempersiapkan lebih awal dari deadline

Kamu tidak menunggu tenggat waktu mendesak, tapi memilih menyelesaikan tugas lebih awal agar punya waktu untuk revisi.

Contoh:
“Saya selesaikan laporan mingguan di hari Rabu, meskipun deadline-nya hari Jumat, supaya atasan bisa review lebih cepat.”

5. Menawarkan diri menjadi PIC atau koordinator kecil

Ketika ada proyek tim atau acara kantor, kamu langsung bersedia jadi penanggung jawab bagian tertentu.

Contoh:
“Saya inisiatif jadi koordinator logistik untuk acara team building agar semuanya lebih tertata.”

6. Mencari solusi sebelum melapor masalah

Alih-alih hanya melaporkan masalah, kamu juga langsung menawarkan alternatif solusi yang mungkin bisa dicoba.

Contoh:
“File laporan tidak bisa diakses karena error di sistem. Saya sudah backup ke Google Drive dan kirimkan link-nya ke tim.”

7. Mengisi kekosongan peran saat dibutuhkan

Ketika ada rekan yang cuti atau posisi kosong, kamu menawarkan diri untuk membantu sementara.

Contoh:
“Admin sedang cuti seminggu, jadi saya bantu mengatur jadwal meeting dan mengarsipkan dokumen penting.”

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Manfaatnya di Dunia Kerja

Demikian penjelasan singkat tentang pentingnya kemampuan inisiatif beserta cara meningkatkannya dalam dunia kerja.

Nah, selain informasi di atas, kamu masih bisa mendapatkan informasi menarik lainnya seputar dunia kerja serta tips-tips menghadapinya dari Glints.

Bagaimana cara mendapatkannya? Kamu hanya perlu mendaftarkan diri ke newsletter blog dari Glints sekarang juga secara gratis.

Mudah, kan? Jadi, tunggu apa lagi? Yuk segera sign up dan dapatkan informasi menarik lainnya!


Comments are closed.

Artikel Terkait