Web Designer: Apa Itu, Tanggung Jawab, Skill, Jenjang Karier
Isi Artikel
Jika kamu adalah orang yang senang akan dunia desain, ada satu pekerjaan yang bisa kamu coba sekarang ini yaitu web designer.
Secara sederhana, web designer bisa diartikan sebagai orang yang mendesain sebuah web.
Ia masih memilki kaitan dengan bidang-bidang lain yang juga tidak jauh dari dunia desain, seperti desain grafis atau arsitektur.
Namun, web designer nyatanya memiliki keunikan tersendiri, yang membedakannya dari pekerjaan desain yang lain.
Nah, Glints akan menjelaskan kepadamu tentang apa itu web designer, skill dan kualifikasi yang diperlukan hingga jenjang kariernya.
Apa Itu Web Designer?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, web designer sederhananya adalah orang yang mendesain web. Tetapi, pada kenyataannya, pekerjaan ini tidaklah sesederhana itu.
Menurut Career Explorer, posisi ini diperankan oleh seseorang yang kreatif dan cerdas secara teknis.
Nah, mereka memanfaatkan kreativitas dan kecerdasan teknis yang dimiliki untuk membangun atau mendesain sebuah web.
Jadi, seorang web designer minimal harus punya dua hal di atas.
Kenapa? Pasalnya, mereka kelak akan membuat web yang tidak hanya mudah digunakan dan diakses, tapi juga mampu menarik perhatian orang-orang.
Secara industri, pekerjaan ini memang terbilang baru. Pekerjaan ini mulai marak seiring meluasnya penggunaan internet.
Banyak kegiatan sehari-hari yang menggunakan internet dan web sebagai medianya.
Kegiatan seperti komunikasi antar orang, arus informasi/berita, belanja, serta sosialisasi, sekarang ini menggunakan internet dan web.
Hasilnya, hal tersebut membuat pekerjaan ini menjadi digandrungi. Pekerjaan ini dianggap memiliki prospek dan pertumbuhan yang baik.
Apa Bedanya Web Designer dan Web Developer?
Untuk bisa membedakan antara web designer dan web developer, Career Foundry memberikan contoh yang baik lewat perumpamaan sebuah mobil.
Singkat cerita, ada seseorang yang ingin membuat sebuah mobil.
Tugas membuat mobil ini diserahkan kepada dua orang. Satu orang mengurusi komponen mesin mobil, seperti transmisi, roda, pembakaran, radiator, aki, dan lain sebagainya.
Intinya, ia bertugas menciptakan mesin yang tidak mudah mogok.
Sedangkan satu orang yang lain mengurusi interior mobil, seperti jok, warna cat mobil, model lampu, layout dari dashboard, serta model setir yang digunakan.
Intinya, ia harus membuat interior mobil senyaman mungkin.
Web developer memiliki pekerjaan yang sama seperti orang pertama, mengurusi komponen dalam mesin.
Di sisi lain, web designer memiliki pekerjaan yang sama dengan orang kedua, mengurusi interior serta arsitektur mobil.
Jika dikaitkan dengan web, maka web developer mengurusi mesin di balik berjalannya sebuah web.
Ia mesti paham kode-kode di balik web. Sedangkan web designer, ia lebih kepada mengurusi tampilan dari web.
Namun, sejatinya, kedua pekerjaan ini saling berkesinambungan.
Mereka juga saling mendukung satu sama lain, karena jika salah satu tidak maksimal, maka web tidak akan hadir dengan baik di depan pengguna.
Job Desc Web Designer
Tugas utama dari web designer adalah mendesain halaman-halaman di dalam web.
Tetapi, jika dirunut lagi, mendesain halaman-halaman di dalam ternyata membutuhkan keterampilan tersendiri.
Keterampilan inilah yang mesti dimiliki. Orang yang bergelut di pekerjaan ini meski memiliki rasa estetika yang bagus.
Ia mesti bisa memadukan dan memilih warna, font, layout, serta gambar yang cocok untuk ditaruh di halaman web.
Contohnya seperti ini. Jika sebuah halaman web ditujukan untuk anak-anak, maka mereka dituntut untuk bisa membuat halaman yang penuh warna.
Halaman juga mesti dipadukan dengan font yang memanjakan mata, serta banyak gambar.
Selain itu, layout dan struktur dari web sendiri tidak boleh rumit. Setiap halaman mesti bisa diakses dengan mudah oleh anak-anak.
Intinya, halaman web mesti penuh dengan keceriaan dan kemudahan.
Lain hal dengan halaman web bagi orang-orang yang lebih profesional.
Halaman memang tetap harus mudah diakses, dengan font yang tentunya juga mudah dibaca. Namun, halamannya tidak boleh semeriah halaman web anak-anak.
Halaman web profesional harus lebih simpel dan terlihat lebih kasual.
Perpaduan warna dan gambar yang ditampilkan juga tidak boleh terlalu berwarna-warni, serta harus memiliki pengaturan akses informasi yang baik.
Aspek estetika seperti itulah yang mesti dimiliki. Aspek ini akan mempengaruhi pekerjaan mereka dalam mendesain web.
Mereka memiliki kontrol penuh terhadap desain dari halaman sebuah web.
Kontrol penuh inilah yang menjadikan seorang web designer harus paham banyak hal. Mereka harus paham bagaimana menyesuaikan web dengan calon pengakses.
Selain itu, mereka juga harus paham bagaimana agar tampilan web mudah digunakan pengguna.
Skill dan Kualifikasi yang Diperlukan
Agar bisa menjadi seorang web designer, minimal, kamu harus tahu tentang desain.
Itu artinya, kamu harus bisa menggunakan beberapa tool atau software yang berkaitan dengan desain. Tool apa sajakah itu?
Untuk duduk di posisi ini, seseorang harus bisa memakai Adobe Photoshop, Illustrator, Inkscape (sebagai alternatif dari Photoshop), serta GIMP.
Semua tool ini akan membantu mereka dalam mengatur layout serta alur dari web.
Untuk menguasai tool ini, kamu tidak mesti masuk jurusan desain ketika kuliah. Kamu bisa mempelajari alat-alat ini sendiri di rumah, atau mengikuti berbagai kursus yang ada.
Meski demikian, jika ingin bekerja di bidang ini, beberapa perusahaan mungkin tetap akan mengutamakan lulusan pendidikan formal di bidang desain.
Di luar itu, web designer tidak mesti memahami kode-kode di dalam web, karena itu merupakan bagian dari web developer.
Namun, jika bisa memahami kode dalam web, itu akan jadi nilai lebih.
Mengapa demikian? Pasalnya, ketika web memiliki masalah minor, setidaknya mereka bisa memperbaikinya tanpa perlu melapor ke bagian web developer.
Hal ini tentu tidak berlaku jika ada masalah besar dalam program web. Kondisi semacam itu tetap jadi tanggung jawab web developer.
Sebagai web designer, kamu juga harus jadi pribadi yang kreatif, terbuka akan setiap hal, peduli detail, dan berani mengungkapkan pendapat.
Kamu juga harus jadi orang yang inovatif, dan jangan ragu mengeksplorasi diri untuk mendapatkan ide.
Career Explorer menyebut setidaknya ada tiga hal yang mesti dimiliki web designer: mata yang kreatif, memiliki ketertarikan akan komputer, pemrograman, dan teknologi, serta memiliki disiplin dan motivasi tinggi dalam bekerja.
Jenjang Karier Web Designer
Untuk jenjang karier seorang web designer, sebenarnya tergantung kepada masing-masing pribadi dan perusahaan.
Pasalnya, dengan terjun ke dunia web, maka kamu juga membuka peluang mengetahui pekerjaan lain yang berkaitan dengan web.
Sebagai contoh, ada yang memiliki jenjang seperti ini, dari seorang web designer, kamu bisa diangkat sebagai seorang senior.
Di sini, ada kemungkinan kamu bisa diangkat menjadi art director atau head of user experience.
Intinya, banyak pilihan dan jenjang karier yang bisa kamu pilih jika menjadi seorang web designer.
Jadi, tertarik mencoba untuk mengkreasikan sebuah halaman web sekarang? Yuk cek Glints untuk mendapatkan lowongan di posisi web designer!