Intermittent Fasting: Apa Itu, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Tayang 13 Mei 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu mendengar tentang intermittent fasting? Intermittent fasting atau disingkat IF adalah salah satu jenis pola makan sehat yang sedang naik daun saat ini.

    Pasalnya, menurut WebMD, beberapa studi menemukan bahwa IF bisa bekerja dalam jangka waktu pendek. Adapun riset yang menyebut bahwa pola diet ini efektif menurunkan berat badan dan mengurangi peradangan.

    Sebenarnya apa itu intermittent fasting? Apakah manfaatnya untuk tubuh? Bagaimana cara melakukannya?

    Jika kamu penasaran dengan hal-hal di atas, yuk, langsung simak penjelasannya dari Glints di bawah ini!

    Apa Itu Intermittent Fasting?

    Intermittent fasting adalah jenis pola makan di mana kamu membuat siklus antara waktu puasa dan waktu makan.

    Intermittent fasting bukanlah diet yang biasanya di mana kita memperhatikan apa yang kita makanan. Dalam melakukan IF, kita memperhatikan kapan kita makan.

    Oleh karena itu, menurut Healthline, intermittent fasting lebih tepat dikatakan sebagai pola makan dibanding pola diet.

    Salah satu metode intermittent fasting yang paling banyak digunakan adalah 16/8 di mana kamu berpuasa atau tidak makan selama 16 jam dan disisakan 8 jam saja untuk mengonsumsi makanan.

    Walaupun begitu, dalam 16 jam tersebut kamu masih bisa mengonsumsi minuman seperti air putih, kopi, dan teh.

    Baca Juga: 7 Manfaat Puasa untuk Pekerja, Bisa Tingkatkan Performa!

    Cara Kerja Intermittent Fasting

    Nah, mungkin kamu bertanya, mengapa memperhatikan jadwal makan ini bisa bermanfaat untuk tubuh?

    Dilansir Hopkins Medicine, tubuh manusia sudah berevolusi untuk tetap bisa berfungsi tanpa makanan dalam waktu yang lama.

    Akan tetapi, di era modern ini, kita bisa saja makan hingga 3-4 kali sehari dan lebih sering ngemil.

    Jika ditambah dengan kurangnya olahraga, kita tentu akan kelebihan kalori. Alhasil, kita lebih berisiko terkena obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit lainnya.

    Maka itu, dengan memperhatikan waktu makan, kita bisa mengembalikan kemampuan tubuh untuk mengelola asupan kalori lebih baik.

    Nah, jika dijelaskan secara spesifik, ketika berpuasa, tingkat gula darah dan produksi insulin kita akan lebih rendah. Selain itu, terjadi juga peningkatan pada hormon pertumbuhan ujar Healthline.

    Karena adanya perubahan ini, jumlah kalori yang didapatkan tubuh bisa dibatasi dan tubuh akan mulai membakar lemak ketika semua cadangan gula dalam tubuh sudah berkurang.

    Walaupun intermittent fasting dapat dikatakan praktik yang baik, orang yang punya riwayat penyakit sebaiknya konsultasi dahulu dengan dokter sebelum melakukannya.

    Manfaat Intermittent Fasting

    Sudah ada beberapa manfaat dari IF yang disebutkan di atas. Namun, masih ada lagi manfaatnya, lho.

    Merangkum MayoClinic dan Hopkins Medicine, di bawah ini adalah beberapa manfaat dari melakukan intermittent fasting:

    • meningkatkan memori dan daya pikir
    • meningkatkan kesehatan jantung dan hal yang berhubungan seperti tekanan darah dan detak jantung.
    • meningkatkan performa fisik
    • mengurangi lemak berlebih, namun tetap mempertahankan masa otot
    • meningkatkan kesehatan jaringan tubuh
    • mencegah penyakit seperti obesitas dan diabetes tipe 2
    • mencegah penyakit yang berhubungan dengan peradangan seperti penyakit Alzheimer, arthritis, asma, multiple sclerosis, dan stroke

    Baca Juga: Suka Kerja Sambil Makan Camilan? Ketahui Dulu Plus Minusnya di Sini!

    Metode Intermittent Fasting

    Nah, ada beberapa metode atau cara populer untuk melakukan intermittent fasting. Berikut Glints berikan rangkumannya berdasarkan paparan dari Cleveland Clinic.

    1. Makan di waktu tertentu (metode 16/8 atau 14/10)

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, salah satu metode yang populer saat ini adalah membatasi waktu makan seperti 16/8 atau 16 jam puasa dan 8 jam untuk makan.

    Metode ini menjadi populer karena lebih mudah dan aman dilakukan oleh pemula.

    Faktanya, kita sudah tidak mengonsumsi makanan saat tidur, sehingga kamu hanya perlu menambah beberapa waktu saja untuk memenuhi 16 jam tersebut.

    Selain pembagian tersebut, ada juga yang menerapkan aturan 14/10 di mana kamu hanya berpuasa selama 14 jam dan makan dalam rentang waktu 10 jam.

    Kamu bisa lakukan kedua metode ini berkali-kali dalam seminggu. Namun, untuk para pemula kamu bisa mulai dengan 1 atau 2 hari seminggu dahulu.

    2. Dua kali seminggu (metode 5:2)

    Metode lain untuk melakukan intermittent fasting adalah berpuasa membatasi kalori di 2 hari dalam seminggu. Pada 5 hari lainnya, kamu bisa makan dan minum seperti biasanya.

    Dalam 2 hari tersebut, kamu hanya mengonsumsi makanan hingga 500 kalori saja. Biasanya, orang akan membagi makanannya menjadi 2 porsi yaitu makanan dengan 200 kalori dan 300 kalori.

    Jika kamu melakukan metode ini, sebaiknya makanan yang dikonsumsi mengandung tinggi protein dan serat agar kamu tetap merasa kenyang saat berpuasa.

    Hari yang dipilih bisa kapan saja asalkan kamu memberi waktu tidak berpuasa di antaranya. Contohnya, kamu memilih hari Senin dan Kamis.

    3. Puasa selang hari

    Variasi metode lain yang bisa dilakukan adalah berpuasa selang hari dalam seminggu.

    Aturannya cukup mirip dengan metode sebelumnya di mana kamu membatasi kalori hingga 25% dari biasanya di saat kamu berpuasa.

    Untuk hari yang tidak dijadwalkan berpuasa, kamu bisa makan dan minum seperti biasa.

    4. Puasa 24 jam

    Cara yang satu ini mungkin cukup menantang dan sulit untuk dilakukan. Dalam metode ini, kamu benar-benar berpuasa selama 24 jam sekali atau dua kali dalam seminggu.

    Kebanyakan orang mematok waktu puasanya dimulai dari waktu sarapan hingga sarapan hari berikutnya, dari makan siang hingga makan siang berikutnya, dan seterusnya.

    Tentu, akan ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi seperti kelelahan, pusing, dan menjadi gampang marah.

    Baca Juga: 4 Tips Jaga Pola Makan saat Work From Home

    Itulah dia informasi dari Glints mengenai intermittent fasting, manfaatnya, dan cara melakukannya.

    Intinya, intermittent fasting adalah metode mengatur siklus pola makan di antara waktu puasa dan mengonsumsi makan. Apa kamu sendiri tertarik untuk melakukannya?

    Nah, jika kamu tertarik dengan informasi seputar kesehatan lainnya, kamu bisa coba kunjungi artikel lain di Glints Blog.

    Di sini, ada beragam kumpulan artikel mulai dari tips mengatur pola makan, tips pertolongan pertama saat sakit di kantor, dan masih banyak lagi.

    Yuk, temukan satu per satu informasinya secara gratis dengan klik di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait