Initial Public Offering, Saat Perusahaan Perdana Membuka Sahamnya untuk Publik

Diperbarui 20 Jan 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Initial public offering (IPO) adalah sebuah langkah besar bagi sebuah perusahaan.

    Akan tetapi, perusahaan bukanlah satu-satunya pihak yang perlu memahami tentang IPO .

    Penting bagi para investor untuk mengetahui tentang IPO juga.

    Pasalnya, ketika perusahaan “go public” dengan mengumumkan IPO, hal ini bisa menjadi peluang investasi bagi publik.

    Nah, untuk mengetahui lebih dalam tentang IPO, yuk, simak penjelasan lengkap oleh Glints di artikel berikut ini!

    Baca Juga: Kupas Tuntas 6 Mitos yang Membuatmu Ragu Investasi Saham

    Apa Itu Initial Public Offering (IPO)?

    ipo adalah

    © Freepik.com

    IPO atau initial public offering adalah tahap ketika sebuah perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya.

    Oleh karena itu, IPO juga dikenal sebagai penawaran saham perdana.

    Ketika sebuah perusahaan menawarkan sahamnya untuk dibeli publik, ia bertujuan untuk mendapat lebih banyak modal dan ekuitas dari para investor yang tertarik.

    Hal ini tentunya menguntungkan kedua belah pihak, karena investor pun akan mendapatkan keuntungan dari saham yang ia tanamkan.

    Menurut The Balance, perusahaan yang mengumumkan IPO sebelumnya adalah perusahaan privat. 

    Ketika perusahaan ini sudah bertumbuh cukup besar, ia akan mampu untuk menawarkan sahamnya pada investor publik untuk pertama kalinya.

    Biasanya, ini terjadi ketika perusahaan telah mencapai valuasi sebesar 1 miliar dolar AS.

    Akan tetapi, perusahaan dengan valuasi lebih rendah dari itu pun bisa menawarkan sahamnya.

    Keputusan ini tergantung pada pemegang kebijakan perusahaan dengan mempertimbangkan kompetisi pasar.

    Dengan mengumumkan IPO, perusahaan akan bisa bertumbuh dengan semakin pesat dan menjamin keberlangsungannya.

    Investopedia mengatakan bahwa ketika sebuah perusahaan mengumumkan IPO dan menjadi publik, saham yang tadinya dimiliki secara privat menjadi publik.

    Dengan begitu, saham para shareholder privat jadi memiliki nilai seharga pasar.

    Jenis perusahaannya pun berubah dari PT tertutup menjadi terbuka (Tbk).

    Semakin banyak perusahaan yang membuka sahamnya untuk publik, kita bisa menyimpulkan bahwa kondisi ekonomi cenderung positif.

    Pasalnya, ketika terjadi resesi, jumlah IPO menurun.

    Ketika ekonomi membaik, angka IPO biasanya bertumbuh kembali.

    Proses Initial Public Offering

    ipo adalah

    © Freepik.com

    Underwriter

    Sebelum membahas tentang proses IPO, hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah tentang underwriter.

    Underwriter memiliki peran penting dalam proses IPO.

    Dalam bahasa Indonesia, underwriter dikenal sebagai penjamin emisi.

    Biasanya, underwriter adalah pihak bank investasi, bank komersial, atau perusahaan pialang.

    Mereka bekerja untuk menjual emisi baru dengan bekerjasama dengan emiten.

    Tugas underwriter juga adalah mengevaluasi nilai perusahaan untuk menentukan nilai saham yang akan dijual.

    Menurut Investopedia, underwriter dipilih sendiri oleh perusahaan yang akan membuka sahamnya untuk publik.

    Tahap-tahap IPO

    Secara garis besar, ada dua tahap untuk melaksanakan IPO.

    Tahap pertama adalah premarketing atau pra-penawaran.

    Lalu, tahap selanjutnya dalam IPO adalah proses initial public offering-nya itu sendiri.

    Pada tahap ini, saham mulai resmi dibuka untuk publik.

    Awalnya, perusahaan yang telah berencana untuk melakukan IPO harus mencari underwriter untuk kerjasama.

    Kemudian, underwriter akan membuat proposal dan valuasi serta jenis sekuritas yang paling baik untuk dikeluarkan.

    Selain itu, underwriter juga mulai mempertimbangkan harga yang ideal untuk ditawarkan serta jumlah saham yang dibuka untuk publik.

    Setelah ada persetujuan dua pihak, tim pelaksanaan IPO dibuat.

    Dalam tahap ini, underwriter, pengacara, CPA, dan SEC yang berpengalaman akan bergabung untuk memproses segala hal yang diperlukan agar IPO berjalan lancar.

    Lalu, board of directors atau dewan komisaris perusahaan dibuat.

    Setelah itu, tanggal pengumuman IPO akan ditetapkan.

    Singkatnya, IPO sudah bisa dilaksanakan.

    Akan tetapi, masih ada hal-hal yang perlu dipantau oleh para underwriter bahkan pasca IPO.

    Baca Juga: Intip 7 Situs Simulasi Jual-beli Saham Ini agar Kamu Semakin Mahir

    Keuntungan, Risiko, dan Tips Membeli Saham IPO

    ipo adalah

    © Freepik.com

    Membeli saham saat IPO adalah hal yang cukup berisiko.

    Memang, harga beli saham yang baru dibuka tentunya relatif murah.

    Ketika membeli saham perdana perusahaan, kita tentu berharap saham tersebut akan naik nilainya dari waktu ke waktu.

    Akan tetapi, kenyataannya tidak selalu semulus itu.

    Oleh karena itu, kita perlu benar-benar berhati-hati sebelum melakukannya.

    Meskipun sebuah perusahaan terlihat meyakinkan, harga sahamnya tentu bisa turun secara tiba-tiba.

    Bahkan, perusahaan besar seperti Twitter, Spotify, dan bahkan Facebook mengalami penurunan harga saham setelah mengumumkan IPO.

    Statistik yang ditampilkan oleh Fidelity di bawah ini menunjukkan bahwa tidak ada jaminan bahwa saham IPO kemungkinan besar akan meningkat.

    © Fidelity

    Dari bagan tersebut, yang bisa disimpulkan adalah adanya fluktuasi yang tidak menentu.

    Investasi saham IPO adalah hal yang bisa saja menguntungkan, tapi juga bisa jadi malah merugikan.

    Jika kamu tertarik untuk mencoba membeli saham perdana sebuah perusahaan, riset adalah hal yang penting untuk dilakukan.

    Perkirakanlah matang-matang apakah perusahaan itu bisa terus berkembang dan bertahan untuk waktu yang lama.

    Sebelum berinvestasi saham IPO, kamu juga harus berkonsultasi pada pialang yang berpengalaman.

    Pialang ini juga harus memiliki akses ke saham IPO tersebut dan benar-benar memahami persyaratan yang diperlukan.

    Sebagai investor, kamu tentunya memiliki hak untuk menjual asetmu kapan saja.

    Akan tetapi, jika terlalu cepat menjual IPO yang dimiliki, ada beberapa pialang yang kemudian akan membatasi kemampuanmu untuk melakukan investasi serupa di waktu yang akan datang.

    Baca Juga: Coba 6 Aplikasi Saham Ini untuk Kamu yang Pemula

    Demikianlah penjelasan Glints soal initial public offering (IPO).

    Tertarikkah kamu untuk mencoba berinvestasi dengan membeli saham perdana sebuah perusahaan?

    Selain berinvestasi secara finansial, penting juga berinvestasi untuk skill-mu, lho.

    Nah, kamu bisa cek kelas-kelas yang Glints punya di ExpertClass.

    Di sana, terdapat webinar dan workshop dengan berbagai tema yang bisa kamu ikuti untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuanmu.

    Yuk, cek banner di bawah ini untuk tahu kelas-kelas dan subscription plan-nya!

    © Glints.com

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait