Habit Tracker: Apa Itu, Kegunaan, dan Cara Membuatnya

Tayang 05 Feb 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Habit tracker adalah istilah mulai sering dibicarakan di media sosial. Namun, sebenarnya apa itu habit tracker? Pada kesempatan ini, Glints akan mengulasnya untukmu.

    Di era teknologi ini, kita sering melihat aplikasi-aplikasi habit tracker bereda di media sosial. Selain itu, adapun buku-buku jurnal yang dijual untuk melakukan habit tracker.

    Terlebih lagi, ada banyak buku motivasi terkenal yang juga memperkenalkan hal ini. Ada tertulis bahwa hal ini dikatakan mampu meningkatkan produktivitas seseorang.

    Hal ini sungguh menarik, bukan? Jika kamu ingin tahu lebih lanjut, yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

    Apa Itu Habit Tracker

    Frasa “habit tracker” jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti melacak kebiasaan.

    Menurut Malpaper, secara sederhana, habit tracker adalah alat seperti daftar kebiasaan yang kamu lacak secara harian atau dalam rentang waktu tertentu yang ditentukan.

    Tujuan dari kegiatan ini adalah agar seseorang bisa mengukur apakah ia sudah secara konsisten melakukan suatu kegiatan sehingga kegiatan tersebut menjadi kebiasaan.

    Secara praktiknya, habit tracker bisa digunakan untuk membangun kebiasaan baik seperti melacak asupan air putih harian atau membaca buku. Sebaliknya, hal ini bisa digunakan untuk merubah kebiasan buruk juga ujar SilkandSonder.

    Nah, habit tracker sendiri dapat dilakukan dengan banyak cara dan bentuk, mulai dari secara tertulis seperti menulis di buku hingga menggunakan aplikasi digital.

    Secara tertulis, habit tracker bisa berbentuk kalender, daftar kegiatan harian, dan bullet points atau bentuk visual lainnya yang dapat memberikan tanda bahwa kamu sudah melakukan sebuah kegiatan secara berulang-ulang.

    Baca Juga: 4 Tips Mengubah Rasa Cemas Jadi Produktif di Kantor

    Kegunaan Habit Tracker

    Menurut JamesClear, ada 3 kegunaan dari habit tracker, yaitu:

    1. Terdorong untuk melakukan kegiatan

    Jika membuat habit tracker, kamu akan bisa lebih membayangkan kegiatan harian yang harus dilakukan dan merasa terdorong untuk melakukannya.

    Dengan begitu, kamu bisa secara lebih mengatur pola hidup dan kegiatan harian agar menjadi lebih produktif.

    Misalnya, setelah bangun pagi, kamu melihat kalender fisik atau notifikasi dari aplikasi habit tracker-mu. Secara langsung kamu akan teringat dengan kegiatan yang tertulis dan terdorong untuk melakukannya.

    Nah, dengan melacak rutinitasmu, kamu juga menjadi lebih tahu kebiasaan buruk yang dilakukan sehingga bisa segera mencari solusi terbaik untuk merubahnya.

    2. Memotivasimu untuk terus berusaha

    Salah satu cara efektif yang bisa memotivasi dirimu untuk membuat kebiasaan adalah adanya kemajuan konsisten.

    Nah, untungnya, habit tracker adalah alat yang paling mudah untuk mencatat dan menampilkan kemajuan konsisten tersebut.

    Jika ada satu hari kamu merasa malas melakukan kegiatan yang ingin dijadikan kebiasaan, coba lihat habit tracker-mu.

    Lihat seberapa jauh perjuangan dan kemajuan yang sudah dilakukan. Kamu pasti akan merasa termotivasi kembali.

    3. Memberikan kepuasan setelah berusaha

    Terakhir, kamu juga akan merasa puas sesudah mencapai target atau konsisten membiasakan diri dengan sebuah kegiatan.

    Karena merasa puas, kamu bisa semakin termotivasi untuk membuat kebiasaan baik atau merubah kebiasaan buruk lainnya.

    Selain itu, membuat habit tracker belajar fokus pada proses untuk mencapai target.

    Target memang penting, tapi kamu juga harus melihat seberapa jauh usaha yang dikeluarkan dan langkah-langkah yang ditempuh.

    Baca Juga: 5 Tips Motivasi Bekerja Agar Selalu Produktif

    Cara Membuat Habit Tracker

    featured image jurnalisme data atau data journalism adalah healthjournalism org

    © Healthjournalism.org

    Habit tracker adalah hal sederhana yang bisa kamu di mana saja dan kapan saja.

    Saat ini, ada banyak aplikasi untuk membantu melacak rutinitasmu, tapi kamu sendiri juga bisa membuat habit tracker secara manual seperti menggunakan kalender atau notebook.

    Terlepas dari itu, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan agar habit tracker-mu bisa efektif dan teratur digunakan.

    Berikut hal yang harus diperhatikan saat membuat habit tracker:

    1. Buat kebiasaan yang terukur

    Agar kegiatan yang ingin dibiasakan lebih terbayang, kamu harus buat rencana dengan hal-hal yang bisa diukur. Dengan begitu, kamu bisa melacaknya dengan efektif.

    Maksudnya, kamu harus tahu kegiatan apa yang harus kamu lakukan dan berapa kali kamu harus melakukannnya

    Sebagai contoh, misalnya kamu ingin membuat kebisaan minum air putih lebih banyak.

    Daripada menulis target kebiasaan “minum air putih lebih banyak” saja, kamu bisa berikan ukuran seperti “minum air putih 2 liter” agar lebih jelas.

    2. Mulai dari hal kecil

    Jika kamu membuat banyak kebiasaan baru, mulai dari hal-hal kecil dulu. Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus dan termotivasi untuk mencapainya.

    Misalnya, kamu ingin membuat kebiasaan berolahraga 2 jam setiap hari. Namun, kamu belum bisa menyisihkan waktu dan memiliki tenaga untuk berolahraga selama itu.

    Nah, kamu bisa mulai dulu dengan ukuran yang lebih kecil seperti 15 atau 30 menit. Setelah mulai terbiasa, kamu bisa naikkan intensitasnya secara berkala.

    Selain itu, Malpaper menyarankan agar kamu tidak membuat banyak target sekaligus. Sebaiknya, untuk pemula, coba lacak 3 hingga 5 target kebiasaan dulu.

    Tujuannya adalah agar kamu tidak kewalahan dan menjadi stres untuk mencapai semua target kebiasaan sekaligus.

    3. Tentukan kurun waktu

    Selain ukuran jumlah, kamu juga bisa berikan rentang waktu seberapa lama kamu akan lakukan kegiatan agar menjadi kebiasaan.

    Menurut Healthline, suatu kegiatan bisa menjadi kebiasaan jika konsisten dilakukan dalam waktu 18 hingga 254 hari. Secara garis besar, kegiatan akan dilakukan secara otomatis oleh tubuh setelah 66 hari.

    Meski demikian, tetap ditekankan bahwa rentang waktu setiap orang berbeda-beda. Jadi, kamu bisa gunakan rentang waktu spesifik sesuai dengan kemampuan dan kebutuhanmu.

    Nah, rentang waktu yang paling sering digunakan untuk habit tracking adalah 1 bulan. Jika melewatinya dan mungkin belum merasa terbiasa, kamu bisa tambah rentang waktunya.

    4. Tuliskan target yang dicapai

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, jika sudah mengetahui ukuran kegiatan dan rentang waktu yang jelas, kamu bisa langsung mencatatnya di habit tracker-mu.

    Walau terdengar sepele, hal kecil bisa membuatmu untuk tetap termotivasi untuk membangun kebiasaan.

    Dengan begitu, setiap kali menyelesaikan kegiatan tersebut dan memberi tanda, kamu bisa melihat seberapa jauh usahamu.

    Sekian ulasan Glints mengenai apa itu habit tracker, kegunaannya, dan cara membuatnya.

    Intinya, habit tracker adalah alat yang bisa kamu gunakan untuk melacak kegiatan-kegiatan yang ingin dijadikan kebiasaan.

    Jika dilakukan dengan benar dan konsisten, kegiatan-kegiatan positif bisa perlahan kamu jadikan ritunitas dalam hidupmu dengan cara ini.

    Nah, tentu saja masih ada banyak cara agar kamu bisa tetap produktif saat bekerja maupun ketika di rumah.

    Jika tertarik membaca informasi seputar tips dan trik seperti artikel ini, kamu bisa selengkapnya di Glints Blog.

    Di Glints Blog, ada berbagai informasi penting yang bisa membantumu menjaga dan meningkatkan produktivitas.

    Yuk, segera tingkatkan produktivitasmu dengan membaca dan mengikuti tips dan trik dari Glints di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait