Groupthink: Arti, Karakteristik, Pro Kontra, dan Cara Menghindarinya

Tayang 02 Jun 2022 - Dibaca 8 mnt

Groupthink adalah salah satu fenomena psikologis yang kerap menimbulkan efek negatif bagi banyak orang.

Mengutip Master Class, salah satu contoh groupthink adalah terjadinya kesalahan pengambilan keputusan dalam rapat, yang justru merugikan perusahaan.

Meski begitu, fenomena ini dilakukan untuk kenyaman bersama agar setiap individu di dalam kelompok tidak saling terlibat konflik. 

Nah, apabila kamu masih merasa asing dengan topik ini, simak terus rangkuman serba-serbi groupthink yang sudah Glints siapkan di bawah ini.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku untuk Kamu yang Tertarik dengan Psikologi

Apa Itu Groupthink?

groupthink adalah

© Freepik.com

Groupthink adalah fenomena psikologis ketika anggota kelompok membuat keputusan untuk kebutuhan dan kenyamanan bersama.

Ini juga dilakukan untuk menghindari konflik, menyesuaikan diri, dan meningkatkan kekompakan.

Sayangnya, groupthink kerap mengabaikan kemampuan berpikir kritis dan menghilangkan keraguan hanya untuk mencapai keputusan bersama atau mufakat.

Groupthink akan mengeliminasi kreativitas, etika kelompok, dan kerap menghasilkan keputusan di bawah standar.

Fenomena psikologi sosial ini tidak hanya menunjukkan interaksi individu dengan kelompok secara alami saja. Namun, juga sengaja dibuat dalam bentuk skenario untuk politik hingga bisnis.

Baca Juga: Social Engineering, Teknik Data Breaching yang Manfaatkan Serangan Psikologis

Karakteristik Groupthink

Groupthink adalah fenomena yang sering terjadi meski skalanya tidak selalu besar. Misal pengambilan keputusan anggota tim dalam pekerjaan.

Semua orang setuju saja tanpa memberikan pendapat kritis hanya karena merasa tidak enak, kurang memiliki power, atau main aman agar terhindar dari konflik.

Untuk lebih mengenal groupthink dan memahami apakah fenomena ini sering terjadi atau tidak, simak karakteristiknya seperti yang disadur dari Very Well Mind berikut ini.

Baca Juga :  6 Cara Efektif Mengatasi Hidung Tersumbat saat Kerja

1. Ilusi kebulatan suara (mufakat)

Ilusi kebulatan suara membuat kita merasa yakin semua orang di grup menyetujui keputusan yang dibuat.

Kondisi ini membuat kita enggan atau takut untuk mengungkapkan pendapat. 

Akhirnya kita memilih diam dan menahan diri meski mungkin tidak setuju atau ada yang diungkapkan.

2. Tidak ada keraguan

Karena dianggap sudah setuju, semua orang mengabaikan kemungkinan adanya masalah moral akibat keputusan yang dibuat.

Bahkan mereka tidak mempertimbangkan berbagai konsekuensi yang juga bisa muncul di kemudian hari.

3. Stereotyping

groupthink adalah

© Freepik.com

Stereotyping akan membagi grup menjadi dua. Pertama adalah kelompok yang menyetujui ide dan kedua kelompok yang menentang,

Umumnya kelompok yang menyetujui menganggap ide atau gagasan dari kelompok lain tidak tepat.

Dampaknya, berbagai informasi penting dan ide terkait keputusan diabaikan. Padahal bisa saja lebih baik dan minim risiko.

4. Rasionalisasi

Karakteristik ini menyebabkan kita tidak memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan keputusan.

Rasionalisasi menghilangkan adanya rasa curiga atau mempertanyakan keputusan yang akan dibuat.

5. Self-censorship

Keraguan yang dimiliki anggota kelompok sudah disensor terlebih dahulu sebelum diutarakan.

Daripada dianggap “membangkang”, lebih baik diam dan menganggap anggota kelompok lainnya jauh lebih memahami situasi.

6. Ilusi kekebalan

Anggota kelompok optimis dari pengambilan keputusan yang sudah dilakukan. Bahkan mereka rela ikut menanggung risiko.

Padahal keputusan bersama tidak selalu memberikan dampak baik.

7. Tekanan langsung

Tidak setuju atau mempertanyakan keputusan dianggap tidak loyal.

Kondisi ini membuat banyak anggota pura-pura patuh agar tetap dianggap sebagai bagian tim atau kelompok.

Pro Kontra

groupthink adalah

© Freepik.com

Groupthink tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Kamu juga harus melihat sisi lain yang mungkin masih memberikan hal positif.

Baca Juga :  6 Contoh Slide Presentasi Produk Terbaik dari Facebook dan Apple

Maka, berikut pro dan kontra dari groupthink dikutip dari Success Story.

Pro

  • peningkatan kekompakan
  • tidak terlalu banyak perdebatan
  • meminimalkan stres
  • pengambilan keputusan lebih cepat

Kontra

  • menurunkan kualitas dari keputusan
  • keputusan menjadi salah
  • merenggangkan hubungan dalam kelompok
Baca Juga: Focus Group Discussion (FGD): Arti, Teknis Pelaksanaan, dan Cara Menjalaninya

Cara Menghindari Groupthink

Groupthink memang bisa menyebabkan masalah, tapi bukan berarti tidak bisa dicegah.

Untuk menghindari kesalahan pengambilan keputusan, bisa mengikuti cara berikut:

  • Pemimpin tidak boleh mengungkapkan idenya terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk menghindari rasa tidak enak dari anggota lain.
  • Mempersilakan semua anggota mengungkapkan isi pikiran atau ide mereka.
  • Melakukan diskusi terkait berbagai ide yang sudah diutarakan.
  • Pemimpin mendorong semua anggota melakukan analisis dan memberikan kritik membangun.
  • Sebelum keputusan diambil, masih ada kesempatan terakhir untuk berdiskusi dan mengungkapkan keraguan.
  • Mendorong kreativitas dan ide dengan memberikan apresiasi. Ini akan membuat seluruh anggota tidak takut untuk mengungkapkan pendapat.

Itulah serba-serbi groupthink yang ternyata harus kamu hindari dan waspadai agar tak memengaruhi kinerja tim.

Selain groupthink, Glints juga punya artikel lain soal dunia kerja yang akan membantu kamu berkembang.

Temukan dan baca artikel-artikelnya dengan klik di sini, yuk!


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon