Self Advocacy: Saat Pekerja Berani Utarakan Pendapat dan Kritik

Diperbarui 16 Feb 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Tahukah kamu? Bahwa self advocacy adalah sebuah kemampuan yang perlu pekerja miliki di tempat kerja?

    Ya, soft skill satu ini bisa membantu pekerja dalam menciptakan lingkungan profesional yang sehat dan nyaman untuk diri mereka sendiri.

    Meskipun terkadang sulit untuk dilakukan, self advocacy bisa menjadi celah bagi pekerja untuk memastikan kehidupan karier yang stabil.

    Nah, melihat sifatnya yang penting, kali ini, Glints akan memaparkan serba-serbi self advocacy dan fungsinya di dalam lingkungan kerja. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

    Baca Juga: Pentingnya Memiliki Skill Decision Making dan Cara Meningkatkannya

    Apa Itu Self Advocacy

    self advocacy adalah

    © Freepik.com

    Melansir laman Self Advocate Net, self advocacy adalah kemampuan seseorang untuk mengutarakan pendapatnya mengenai hal-hal yang penting.

    Dalam kasus ini, hal-hal yang penting bagi kesejahteraan dirinya sendiri, dan bukan orang lain.

    Self advocacy juga bisa diartikan sebagai kemampuan untuk menuntut hak-hak yang kamu miliki, sambil menjadi pribadi yang lebih terbuka.

    Seorang self advocate tak akan ragu untuk membuka diri dan menceritakan perasaan serta pikirannya kepada orang lain.

    Tujuan dari self advocacy sebenarnya cukup sederhana, yakni untuk membantu diri sendiri dalam meraih cita-cita yang sebelumnya sudah direncanakan.

    Meskipun inti dari self advocacy merupakan rasa percaya diri dan sifat independen, bukan berarti kamu tidak boleh mencari pertolongan, lho.

    Self advocacy hanya mendorong dirimu untuk lebih bertanggung jawab dan berani dalam mengambil keputusan yang penting.

    Mengapa Self Advocacy Penting?

    self advocacy adalah

    © Freepik.com

    Setelah memahami definisinya, kira-kira, apa yang membuat self advocacy menjadi sangat penting, terutama di tempat kerja?

    Nah, menurut Huffpost, sama halnya dengan rasa haus akan umpan balik, self advocacy adalah sebuah skill yang sangat berguna untuk keperluan career management para pekerja.

    Mengapa demikian? Karena, dalam setiap perjalanan karier, orang-orang yang mampu menyuarakan pendapat dan haknya lah yang akan unggul.

    Pada dasarnya, struktur manajemen dalam sebuah institusi sudah pasti terstruktur. Namun, aspirasi dan hak-hakmu sebagai karyawan tetap perlu disuarakan.

    Skill satu ini juga bisa membantumu dalam menentukan cita-cita dalam karier. Tak sedikit, lho, self advocate yang mampu meraih keinginan mereka di kantor.

    Intinya, skill ini bisa memberdayakanmu di lingkungan kerja. Detailnya, self advocacy bisa berguna dalam hal-hal seperti berikut:

    • Ketika pendapatmu ingin lebih didengarkan
    • Saat kamu sedang dinilai oleh atasan
    • Ketika kamu akan mengajukan keluhan 
    • Saat kamu sedang menuntut hak sebagai pekerja
    Baca Juga: Self Leadership, Skill Dasar Kepemimpinan yang Perlu Dimiliki Setiap Pekerja

    Contoh Self Advocacy di Tempat Kerja

    self advocacy adalah

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, mempraktikkan self advocacy di tempat kerja adalah sebuah hal yang sangat penting bagi perkembangan karier.

    Bila kamu benar-benar ingin meraih cita-citamu, maka, inisiatif ini bisa menjadi cara yang ampuh.

    Nah, kira-kira, seperti apa, sih, contoh self advocacy di dalam tempat kerja? Berikut penjelasannya:

    1. Meminta pertolongan

    Contoh pertama self advocacy dalam tempat kerja adalah meminta pertolongan. 

    Ya, hal sesederhana ini merupakan contoh self advocacy. Mengapa? Karena kamu berani mengambil langkah dalam meringankan beban kerjamu.

    2. Menyampaikan kritik

    Menurut Bestow, berani menyampaikan kritik merupakan salah satu contoh advocacy.

    Bukan hanya pada rekan kerja, tetapi, seorang self advocate juga mampu menegur atasan mereka.

    Menyampaikan kritik bukan berarti merasa paling benar, lho. Namun, yang menjadi poin utama adalah membenahi situasi kerja yang sedang kurang baik.

    3. Mengajukan promosi dan naik gaji

    Contoh self advocacy di tempat kerja berikutnya adalah berani mengajukan promosi dan naik gaji.

    Hal ini merupakan bukti bahwa seseorang berani menuntut haknya sebagai seorang pekerja.

    Namun, menurut Masterclass, seorang self advocate mampu meletakkan dirinya dalam posisi sang atasan.

    Bila ingin meminta promosi, baiknya pertimbangkan dulu waktu dan tempat terbaik untuk mengajukannya. 

    Lalu, coba telisik kembali apakah kewajibanmu sudah terpenuhi semua atau belum. Karena sejatinya, self advocate merupakan orang-orang yang bertanggung jawab.

    4. Menyampaikan pendapat

    Contoh terakhir dari self advocacy di tempat kerja merupakan berani menyampaikan pendapat.

    Hal ini cukup penting, karena tujuan utama dari self advocacy adalah untuk membantumu meraih semua hak dan cita-cita.

    Baca Juga: 10 Soft Skill yang Perlu Dimiliki oleh Semua Profesional Muda

    Itu dia serba-serbi self advocacy di tempat kerja yang perlu kamu pahami.

    Intinya, self advocacy adalah salah satu skill yang akan sangat berguna bagi perkembangan kariermu.M

    aka dari itu, mulai dari sekarang, beranilah untuk melangkah dan raih cita-cita kariermu.

    Nah, tetapi, self advocacy bukanlah satu-satunya skill yang kamu perlukan di tempat kerja.

    Masih banyak, lho skill lainnya yang bisa membantumu. Bila penasaran, kamu bisa temukan skill profesional lainnya yang dapat membantumu dalam perjalanan karier.

    Baca kumpulan artikelnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait