7 Perbedaan Utama Broker dan Dealer dalam Investasi

Diperbarui 20 Jan 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Saat baru terjun ke dunia investasi, kamu harus tahu perbedaan broker dan dealer.

    Keduanya punya perbedaan dari fungsi hingga aktivitas yang dilakukan.

    Nah supaya tak tertukar, yuk ketahui apa saja perbedaan broker dan dealer dalam rangkuman Glints berikut ini.

    Baca Juga: Fresh Graduate, Ini Panduan Pilih Menabung atau Investasi

    Perbedaan Broker dan Dealer

    1. Julukan di pasar

    Seorang broker bertindak sebagai jembatan antara seller dan buyer. Itulah kenapa mereka sering disebut sebagai seorang agen.

    Jembatan yang dibuat ini akan memudahkan proses transaksi berjalan dengan baik setiap harinya.

    Dalam dunia investasi atau sekuritas, seorang dealer sering disebut sebagai market maker.

    Ini dilakukan untuk dirinya sendiri sehingga segala keputusan tidak akan ada campur tangan dari orang lain.

    2. Aktivitas yang dilakukan

    Menurut Management Note, seorang broker akan bertindak sebagai perantara keuangan pada secondary market atau pasar sekunder.

    Mereka akan menjual atau membeli sekuritas di pasar itu untuk kliennya.

    Sementara dealer melakukan aktivitas trading apa pun untuk dirinya sendiri.

    3. Komisi

    Seorang broker mendapatkan uang atau penghasilan dari nilai investasi yang dilakukan oleh klien.

    Semakin besar nilai investasi, pendapatan yang diperoleh akan semakin tinggi.

    Komisi yang didapatkan ini tidak dipengaruhi oleh naik atau turunnya investasi saham.

    Dealer tidak akan mendapatkan komisi karena mereka melakukan itu untuk dirinya sendiri.

    Jadi, semakin besar profit yang didapatkan, penghasilan yang dimiliki juga besar. Sebaliknya jika rugi, dealer juga harus menanggungnya sendiri.

    4. Kebebasan bertransaksi

    Ask Any Different menjabarkan jika kebebasan atau freedom dari seorang broker atau dealer berbeda.

    Broker melakukan apa pun sesuai dengan apa yang diinginkan oleh klien mereka atau aturan yang berlaku.

    Sementara itu, seorang dealer bebas melakukan apa pun yang mereka inginkan selama itu bisa mendatangkan profit dalam jumlah besar untuknya.

    Apa pun pilihan atau keputusan yang diambil tidak akan dipengaruhi oleh orang lain.

    Baca Juga: Asuransi vs Investasi: Mana yang Lebih Baik dan Didahulukan?

    5. Kecakapan dalam investasi

    Seorang broker harus memiliki kecakapan yang baik di bidang investasi. Karena mereka akan melakukan investasi untuk klien yang jumlahnya banyak.

    Umumnya broker harus lulusan di bidang terkait dan melakukan banyak setifikasi agar memiliki standar tinggi.

    Sementara itu seorang dealer tidak ada syarat yang mengikat harus dari lulusan spesifik.

    Namun, Indeed menyarankan agar seorang dealer merupakan sarjana di bidang bisnis dan administrasi.

    6. Kepatuhan pada aturan

    Sebenarnya baik seorang broker atau dealer sama-sama harus mengikuti aturan perbankan yang berlaku di Indonesia.

    Namun, seorang dealer memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi dan harus menanggung segala hal untuk dirinya sendiri.

    7. Hubungan dengan investor

    Seorang broker merupakan representasi investor. Jadi, apa yang dilakukan memang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

    Sementara itu seorang dealer adalah lawan dari investor lain dan akan bersaing di pasar modal.

    Baca Juga: 5 Langkah Menghindari FOMO dalam Investasi agar Tak Rugi

    Itulah perbedaan broker dan dealer agar kamu dapat mendalami dunia investasi saham.

    Jadi, kamu bisa menggunakan layanan dari broker yang sudah ada atau lebih memilih menjadi seorang dealer.

    Jika kamu menyukai hal-hal yang berhubungan dengan investasi dan ingin belajar lebih jauh, Glints punya kumpulan artikelnya untuk kamu.

    Ada ragam artikel terkait istilah dalam investasi hingga strategi agar untung yang bisa kamu ketahui.

    Yuk, temukan dan baca artikel-artikelnya dengan klik di sini.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait