Grit, Skill Kunci untuk Jadi Kandidat Idaman Perusahaan Impian
Isi Artikel
Tahukah kamu bahwa rekruter kini tak hanya mencari kandidat yang pintar saja, tetapi juga yang memiliki grit.
Mungkin kamu belum pernah mendengar tentang istilah ini.
Pasalnya, hal ini memang belum lama diperkenalkan pada dunia profesional.
Orang-orang dengan level grit yang tinggi akan lebih disenangi perusahaan.
Tak hanya itu, orang-orang ini pun akan lebih gigih dalam mencapai tujuannya.
Dengan begitu, mereka akan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk berhasil dibanding individu yang IQ-nya tinggi saja.
Nah, apakah kamu sudah memilikinya dalam dirimu?
Untuk mengetahuinya, yuk, simak penjelasan Glints tentang hal tersebut di artikel ini!
Apa Itu Grit?
Mengutip Scroro, grit adalah istilah yang diartikan sebagai ketekunan dan semangat untuk mencapai tujuan dalam jangka panjang.
Istilah ini pertama dicetuskan oleh seorang psikolog bernama Angela Duckworth.
Pada tahun 2016, ia menerbitkan buku Grit: The Power of Passion and Perseverance yang menjadi bestseller.
Menurutnya, ketekunan dan semangat ini sangat penting untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam hidup seseorang.
Hal ini terlebih lagi penting untuk orang-orang yang bercita-cita tinggi.
Angela Duckworth percaya bahwa modal ini tak kalah penting dari kemampuan alami yang sudah dimiliki seorang individu dari lahir.
Seseorang dengan pola pikir ini akan lebih kuat menghadapi kegagalan dan kesulitan yang ada dalam karier maupun perjalanannya menuju kesuksesan.
Oleh karena itu, tak heran jika grit menjadi salah satu pertimbangan rekruter saat menilai seorang kandidat yang akan dipekerjakan.
Linda Kaplan Thayer dan Robin Koval, penulis buku Grit to Great menjabarkan grit menjadi singkatan dari:
- guts (keberanian)
- resilience (ketangguhan)
- initiative (inisiatif)
- tenacity (kegigihan)
Keempat aspek dalam diri inilah yang dianggap menyusun pribadi ideal yang mampu mencapai target-target tinggi dalam hidup.
Kenapa Grit Penting untuk Karier?
Kenapa grit dianggap begitu penting?
Glints sudah sedikit mengungkapkan bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada talenta seseorang.
Nah, ini dia penjelasan lebih dalam serta alasan lainnya yang perlu kamu ketahui.
1. Talenta tidak menjamin kesuksesan
Menurut Ladders, grit adalah sebuah pola pikir yang jika dimiliki akan membuatmu berani dan kuat untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai kesuksesan.
Tak hanya dalam bisnis, tetapi juga dalam kehidupan, lho.
Menurut Angela Duckworth, talenta x usaha = skill.
Lalu, skill x usaha = pencapaian.
Tanpa usaha, orang yang paling berbakat sekalipun tidak akan bisa mencapai apa yang diinginkan.
Jadi, growth mindset adalah pola pikir yang bisa membantumu mengasah grit.
2. Memberikan sense of purpose
Sense of purpose adalah rasa bahwa apa yang kita lakukan punya suatu tujuan yang bermakna.
Jadi, saat bekerja, kamu tidak hanya merasa harus menyelesaikan suatu tugas karena itu adalah kewajiban.
Dengan sense of purpose, kamu akan merasa ingin melakukannya dengan sebaik mungkin agar hasilnya bermanfaat dan sesuai dengan tujuan atau cita-cita yang ingin diraih.
Untuk mendapatkan sense of purpose ini, kamu harus memahami nilai-nilai dalam diri dan bagaimana kamu bisa bisa berkontribusi maksimal sesuai dengan pekerjaan pada orang lain berdasarkan hal itu.
3. Skill terus meningkat
Grit adalah pola pikir yang selalu berusaha menjadi lebih baik.
Selain itu, orang-orang dengan pola pikir ini dapat melihat kesempatan untuk berkembang dari waktu ke waktu.
4. Belajar menghadapi kegagalan
Seperti poin sebelumnya, kamu akan bisa menganggap kegagalan sebagai kesempatan untuk berkembang.
Dengan kegagalan yang terjadi, ada banyak pelajaran yang bisa diambil.
Cara Menumbuhkan Grit dalam Diri
1. Jangan takut
Sebenarnya, ketakutan pasti dirasakan semua orang.
Akan tetapi, untuk bisa menjadi pribadi dengan grit yang kuat, kamu harus belajar untuk bersahabat dengan rasa takut tersebut.
Kalau terus-terusan merasa takut, justru kamu tidak akan berani mencoba apapun dan sulit berkembang.
2. Fokus pada visi jangka panjang
Skill ini perlu diasah dalam jangka waktu yang panjang.
Tak mungkin kamu langsung menguasainya dalam semalam saja.
Angela Duckworth sendiri berkata bahwa grit bisa diibaratkan sebagai maraton, bukan lomba lari.
Proses yang lama ini kadang membuatmu lupa apa tujuan utamamu.
Akan tetapi, selalu catat dan ingat dalam hati sehingga kamu tetap semangat dalam melakukannya.
3. Terus mencoba
Jangan menyerah dalam menemukan dan mengasah grit dalam diri.
Terus berusaha lagi dan lagi meskipun sulit.
Dengan begitu, kamu akan mampu membangun kebiasaan dan pola pikir yang sesuai untuk menjadi pribadi dengan level grit tinggi.
Itulah serba-serbi grit yang bisa Glints sampaikan.
Jika merasa belum memiliki skill atau pola pikir ini dalam dirimu, mulailah untuk mengasahnya dari sekarang, ya!
Salah satu caranya dalah dengan belajar dari profesional-profesional inspiratif yang ada di Glints ExpertClass.
Yuk, klik tombol di bawah ini untuk ikut kelas yang sesuai dengan kebutuhanmu!