Mengenal Gantt Chart, Obat Antimolor untuk Proyek Kantormu

Diperbarui 23 Jun 2021 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Proyek di kantormu sering molor? Sudah coba berbagai metode, namun tetap lewat deadline? Mungkin, Gantt chart adalah solusi yang pas untukmu.

    Sudahkah kamu mengenal metode manajemen proyek ini? Mengapa ia bisa mencegah terlambatnya proyek selesai?

    Jawaban lengkapnya ada di bawah. Simak semuanya, yuk!

    Apa Itu Gantt Chart?

    pengertian

    © Pexels.com

    Kita mulai bahasan dari pengertian. Gantt chart adalah salah satu metode manajemen proyek. 

    Grafik ini berguna untuk merencanakan dan menjadwalkan tugas. Hal ini disampaikan oleh Association for Project Management.

    Gantt chart punya keterangan waktu. Inilah yang menjadi salah satu keunggulannya.

    Meski bernama chart alias grafik, bentuk Gantt chart lebih mirip tabel. Contohnya ada di bawah ini:

    contoh gantt chart

    © Productplan.com

    Project Manager menambahkan, Gantt chart merupakan daftar tugas dan deadline-nya. Akan tetapi, informasi ini dikemas secara visual.

    Tugas-tugas ini dituliskan satu demi satu. Pada akhirnya, perkembangan proyek pun bisa terlihat dengan jelas.

    Sejatinya, Gantt chart adalah salah satu metode yang relatif tua, lho.

    Grafik ini muncul pada Abad ke-19. Hal ini disampaikan oleh Association for Project Management.

    Orang yang ada di baliknya bernama Henry L. Gantt. Gantt dibantu dengan rekannya yang bernama Frederick Taylor. 

    Pada saat itu, tabel ini hanya ditulis tangan. Alternatif penulisan lainnya adalah lewat mesin tik. Contohnya ada di bawah ini:

    gantt chart zaman dulu

    © Apm.org.uk

    Di masa kini, Gantt chart dituliskan secara digital. Biasanya, ada aplikasi atau tools project management untuk membantu penulisannya.

    Baca Juga: 6 Tips Kerja Sama Tim di Kantor untuk Kamu yang Penyendiri

    Mengapa Gantt Chart Penting?

    mengapa penting

    © Freepik.com

    Kamu telah memahami apa itu Gantt chart. Lantas, mengapa grafik ini begitu penting?

    Kata Investopedia, Gantt chart punya banyak sekali manfaat. Salah satunya telah disebutkan di atas, yakni memudahkan pengelolaan proyek.

    Lewat gambaran nyata, tugas-tugas kecil pun bisa terlihat. Terlebih lagi, tugas tersebut ditambahkan dengan informasi waktu.

    Dengan begini, deadline pekerjaan bisa terlihat jelas. Pekerjaan apa yang harus selesai saat ini juga?

    Hal memabantu agar kejadian molor bisa dihindari.

    Penulisan waktu juga bisa memudahkan deteksi masalah secepatnya. Tak perlu menunggu hingga proyek selesai, hambatan bisa terlihat sedini mungkin.

    Tabel ini juga memudahkan komunikasi, lho. Bagaimana cara menjelaskan proyek kepada orang di luar tim? Gantt chart adalah salah satu solusinya.

    Komponen Gantt Chart

    komponen

    © Freepik.com

    Kamu telah melihat contoh dari diagram Gantt. Akan tetapi, apakah kamu masih bingung dengan teknis penggunaannya?

    Memang, diagram tadi belum dilengkapi dengan keterangan. Oleh karena itu, wajar jika kamu masih merasa bingung. 

    Namun, tenang saja, Glints akan menjelaskan tiap elemen di sana. Dirangkum dari Team Gantt, komponen Gantt chart itu adalah:

    komponen gantt chart

    © Teamgantt.com

    1. Task list

    Task list merupakan daftar tugas. Ia ditulis dari atas ke bawah. Pekerjaan apa saja yang harus diselesaikan?

    Tugas-tugas ini juga bisa dikelompokkan. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah mengaturnya.

    2. Timeline

    Penunjuk waktu juga ada di dalam Gantt chart. Keterangan ini ditulis dari kiri ke kanan.

    Periode yang bisa digunakan juga fleksibel, lho. Kamu bisa memilih hari, minggu, bulan, hingga tahun.

    Baca Juga: Mana yang Lebih Unggul untuk Manajemen Proyekmu, Trello atau Jira?

    3. Dateline

    Dateline adalah garis penunjuk waktu saat ini. Ia muncul di tengah-tengah timeline.

    Pekerjaan apa yang harus selesai saat ini? Tugas apa yang akan dikerjakan di masa depan? Pertanyaan ini mudah terjawab dengan adanya dateline.

    4. Bars

    Komponen Gantt chart selanjutnya adalah bars. Ia menunjukkan seberapa jauh tugas telah diselesaikan.

    Ada juga bar yang menunjukkan tenggat waktu. Jika dibandingkan dengan deadline, berapa sisa waktu yang kamu punya?

    5. Progress

    Sejatinya, progress mirip dengan bar. Akan tetapi, ada sedikit perbedaan di antara keduanya.

    Bars tergambar lewat diagram batang. Hal ini berbeda dengan progress yang ditulis dengan persentase.

    6. Milestones

    Ada juga penanda bernama milestones. Milestones merupakan penanda waktu dari agenda yang penting.

    Misalnya, pada tanggal tertentu, rapat progres dilakukan. Di Gantt chart, ada milestone yang muncul pada tanggal tersebut.

    7. Dependencies

    Sebuah pekerjaan kadang harus selesai sebelum pekerjaan lainnya bisa dimulai. 

    Misalnya, saat membangun aplikasi, proses riset pengguna tentu harus dilakukan lebih dulu. Setelah itu, aplikasi baru bisa didesain.

    Nah, dalam Gantt chart, dua tugas ini bisa dihubungkan melalui garis. Dengan begitu, ada keterangan soal dua tugas yang saling bergantung.

    8. Resource assigned

    Daftar tugas telah tertuang lengkap. Tenggat waktu juga sudah tertulis jelas. 

    Akan tetapi, masih ada yang kurang. Siapa yang bertanggung jawab atas tugas yang ada?

    Dalam Gantt chart, penyebutan untuk ini adalah resource assigned. Lewat resource assigned, lengkap sudah tabel Gantt yang kamu buat.

    Baca Juga: Sering Tertukar, Ini Beda Product Manager dan Project Manager

    Demikian informasi dari Glints soal Gantt chart. Bagaimana, apakah kamu tertarik menggunakannya untuk manajemen proyek?

    Jangan-jangan, kamu masih butuh informasi tambahan soal project management? Tenang saja, kamu bisa mendapatkannya lewat newsletter blog Glints.

    Di sana, ada juga kabar terbaru dan terpercaya soal dunia kerja. Semuanya siap meluncur ke kotak masuk emailmu.

    Jadi, tunggu apa lagi? Langganan sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 8

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait