Free Trial: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya
Isi Artikel
Sebelum maraknya strategi freemium, free trial adalah salah satu strategi yang memungkinkan user untuk mencoba produk, terutama software, sebelum membelinya.
Hal ini karena kebanyakan user tidak ingin mengeluarkan uangnya untuk produk yang belum tentu sesuai dengan kebutuhannya.
Nah, baik free trial atau freemium memungkinkan hal tersebut, yang membantu user untuk mengetahui apakah kebutuhannya bisa terpenuhi dengan produk yang dicoba.
Di artikel ini, Glints akan memberikan penjelasan lengkap seputar strategi free trial untukmu. Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Apa Itu Free Trial?
Menurut Chargebee, free trial adalah model akuisisi konsumen di mana sebuah produk atau layanan ditawarkan ke konsumen secara gratis untuk jangka waktu tertentu.
Tujuan dari free trial sendiri yaitu memberikan waktu bagi konsumen mempelajari produk atau layanan.
Setelah itu, konsumen akan menentukan apakah produk atau layanan tersebut cocok untuknya sebelum benar-benar melakukan pembelian.
Tidak hanya itu, free trial juga membatasi beragam fitur yang dimiliki suatu produk untuk konsumen.
Sehingga, konsumen hanya dapat mencoba beberapa fitur yang ada dalam produk tersebut.
Apabila kamu ingin menawarkan produk free trial pada konsumen, ada beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan, mengutip dari Cox Blue, antara lain:
- berapa lama konsumen dapat mengetahui seluruh manfaat dari produkmu?
- apakah fitur-fitur dasar dari produk sudah cukup untuk konsumen dalam mengetahui apakah produk ini cocok untuknya atau tidak?
- berapa lama jangka waktu yang diperlukan untuk memberikan free trial?
- berapa lama kamu atau perusahaan dapat mendukung dari sisi finansial terhadap program free trial?
- apa efek jangka waktu free trial terhadap siklus penjualanmu?
- berapa lama kamu harus menunggu para konsumen yang melakukan free trial untuk membeli produkmu?
Perbedaan Free Trial dengan Freemium
Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini, freemium adalah strategi yang lebih sering digunakan oleh perusahaan ketimbang free trial.
Padahal, keduanya sama-sama menawarkan produk secara gratis untuk dicoba oleh konsumen.
Lalu, apa saja perbedaan antara free trial dan freemium itu? Kata Profit Well, perbedaan di antara keduanya hanya terletak pada perihal waktu dan fitur yang bisa dicoba user.
Dalam free trial, produk yang ditawarkan akan ‘dibatasi’ waktu penggunaan dan beragam fiturnya, yang membuat produk tersebut tidak dapat digunakan sepenuhnya.
Sehingga, seorang konsumen hanya bisa mencoba fitur-fitur utama dari suatu produk atau layanan saja untuk jangka waktu tertentu.
Sedangkan, freemium akan menawarkan konsumen produk yang bisa mereka gunakan sepenuhnya tanpa batasan waktu dengan pengecualian terhadap fitur-fitur premium yang dimiliki produk.
Manfaat Free Trial
Meskipun free trial membatasi konsumen dalam mencoba suatu produk, bukan berarti tidak ada manfaat yang bisa didapatkan perusahaan dari strategi ini.
Mengutip dari Profit Well dan Cox Blue, berikut adalah beberapa manfaat dari strategi free trial untuk produkmu.
1. Meningkatkan conversion rate
Menunjukkan ke calon konsumen bahwa produkmu dapat memenuhi kebutuhannya dapat mengurangi keraguannya untuk melakukan pembelian.
Sehingga, hal ini pun dapat meningkatkan conversion rate-mu.
2. Meningkatkan kepuasan konsumen
Konsumen akan lebih merasa puas jika mereka dapat mengetahui apakah produk yang akan dibelinya bisa untuk memenuhi kebutuhannya.
Free trial yang memungkinkan konsumen mencoba produk terlebih dahulu sebelum membelinya, tentu akan memastikan kepuasan mereka nantinya.
3. Memungkinkan konsumen untuk mencoba sebelum membeli
Saat ini, terdapat banyak pilihan produk yang membuat konsumen sulit membuat keputusan ketika ingin membeli suatu produk.
Dengan free trial yang memungkinkan konsumen untuk mencoba produk sebelum membelinya, hal ini dapat memudahkan konsumen dalam membuat keputusan pembelian.
4. Menunjukkan kepercayaan dirimu terhadap produk
Manfaat lain dari free trial adalah menunjukkan bahwa kamu percaya diri dengan produkmu.
Jika kamu tahu bahwa produkmu dapat mengatasi masalah target audience-mu, maka tunjukkan hal tersebut ke mereka.
Dengan free trial yang mengomunikasikan kepercayaan dirimu ke audiens pun, hal ini dapat meningkatkan rasa percaya mereka terhadapmu.
5. Kesempatan untuk mendapatkan feedback
Free trial juga dapat menjadi kesempatan untuk mendapatkan feedback secara langsung dari user.
Tentunya, feedback ini merupakan hal yang berharga dalam mengembangkan produkmu dari waktu ke waktu.
Meskipun konsumen yang melakukan free trial belum tentu membeli produkmu, insight dari feedback tersebut dapat membuat produkmu menjadi lebih baik lagi.
Tips Melakukan Free Trial
Lalu, bagaimana supaya kamu bisa mengaplikasikan strategi free trial dengan baik?
Nah, melansir dari Wrike, berikut adalah beberapa tips untuk melakukan free trial.
- tunjukkan dan biarkan konsumen mencoba fitur-fitur unggulan dari produkmu yang dapat memenuhi kebutuhannya
- pertimbangkan batasan yang akan diberikan bagi konsumen selama masa free trial, mulai dari jangka waktu hingga fitur yang digunakan
- perhatikan berapa lama waktu yang dibutuhkan konsumen untuk dapat mempelajari produkmu, hal ini dapat membantumu menentukan masa free trial yang diberikan
- cantumkan informasi pembayaran produkmu dengan jelas supaya konsumen tahu kapan mereka harus membayar produkmu untuk terus menggunakannya
Nah, itu adalah beberapa hal seputar free trial yang bisa kamu pelajari.
Intinya, meski freemium sedang marak, free trial juga bisa menjadi strategi yang tepat untuk produkmu.
Selain free trial, masih banyak hal lain yang bisa kamu gunakan untuk kepentingan produkmu.
Untungnya, kamu bisa mempelajari itu semua dengan membaca ragam artikel terkait pengembangan dan strategi memasarkan produk di Glints Blog.
Menarik bukan? Tunggu apa lagi, klik di sini sekarang untuk tambah wawasanmu, yuk!