JavaScript Framework: Kelebihan, Kekurangan, dan Jenis-jenisnya

Diperbarui 19 Jan 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Apakah kamu sedang menekuni bahasa pemrograman JavaScript? Mungkin, JavaScript framework merupakan istilah yang kerap kali kamu dengar.

    Akan tetapi, apakah kamu bingung apa maksudnya? Selain itu, apa juga kegunaan dan contoh-contohnya?

    Glints sudah merangkum informasinya dari SkillCrush, BitDegree, dan Code Institute, hanya untukmu.

    Apa Itu JavaScript Framework?

    apa itu framework javascript

    © Pexels.com

    Glints akan menjelaskan melalui pengibaratan agar kamu lebih mudah dalam membayangkan.

    Apabila suatu website diibaratkan seorang manusia, JavaScript framework (JSF) merupakan tulang-tulang, yakni bagian paling dalam dan dasar dari tubuh manusia.

    Nah, apabila tulangnya sudah ada, seorang developer tinggal membuat organ, otot, pembuluh darah, kulit, dan lain-lain.

    Ia membangunnya berdasarkan panduan dari kerangka tubuh yang sudah ada.

    Nah, setelah membaca pengibaratan ini, kamu tentu lebih mudah memahami penjelasan yang lebih teknis.

    JSF merupakan kumpulan dari kode JavaScript yang bisa digunakan oleh siapa pun. Mengapa perlu ada kumpulan kode ini?

    JavaScript merupakan bahasa yang paling banyak digunakan untuk membangun website. Oleh karena itu, seorang developer akan sering membuatnya untuk beragam website yang ada.

    Nah, apabila memang penggunaannya banyak dan kodenya sangat mirip dan diulang-ulang, mengapa tidak membuat suatu sistem yang berisi banyak kode JavaScript untuk digunakan berkali-kali?

    Inilah fungsi dari JSF, membantu seorang developer agar tak perlu mengulang-ulang kode yang mirip untuk dua situs yang berbeda.

    Nantinya, developer tinggal melakukan sedikit penyesuaian sesuai dengan ketentuan website itu sendiri.

    Ada kata “framework” dalam namanya. Dalam bahasa Indonesia, framework memiliki arti kerangka.

    Seperti yang telah kamu pahami, JSF memang bekerja sebagai panduan untuk developer agar tak perlu membangun situs dari nol.

    Dengan rangka yang telah ada, developer tinggal mengisi bagian-bagian yang kosong sesuai dengan kebutuhan.

    Baca Juga: Programmer Vs. Developer, Apa Bedanya?

    Kelebihan dan Kekurangan JavaScript Framework

    kelebihan dan kekurangan

    © Pexels.com

    JavaScript Framework merupakan tempat pengambilan kerangka kode yang bersifat open-source.

    Artinya, semua orang boleh mengakses JSF, serta terus mengembangkannya agar tak ketinggalan zaman. Selain itu, JSF juga bersifat gratis.

    Dengan menggunakan JSF, kamu juga mempercepat proses pembuatan website. Pasalnya, kamu tak perlu membangunnya dari nol.

    Selain itu, karena banyak penggunanya, kamu tak perlu khawatir soal apakah JSF akan berhenti digunakan dan dikembangkan dalam waktu dekat.

    Terlepas dari itu semua, kekurangan dari JavaScript Framework adalah manfaatnya itu sendiri.

    JSF memang dapat membuat kodemu lebih rapi karena memiliki panduan yang baku. Sayangnya, ini membuat kebebasanmu untuk coding menjadi berkurang.

    Kamu harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku dalam suatu framework yang sudah kamu pilih.

    Sebagai solusi, di masa kini, ada pilihan JSF yang bersifat lebih fleksibel.

    Baca Juga: Agar Dilirik, Ikuti Panduan Menyusun Portofolio Programmer Berikut Ini

    Contoh JavaScript Framework

    contoh framework javascript

    © Freepik.com

    Jenis-jenis Javascript Framework yang ada di antaranya:

    1. Angular

    Angular merupakan JSF tertua yang ada. Ia berdiri sejak tahun 2009. Pilihan JSF ini direkomendasikan oleh Google dan Nike.

    Jumlah penggunanya yang tinggi mendorong banyaknya update dari pilihan JSF ini.

    Selain itu, Angular memiliki bahasa turunan dari JavaScript bernama TypeScript.

    2. Backbone

    Pilihan JSF selanjutnya adalah Backbone. JSF ini dibangun sejak 2010, dan digunakan oleh Twitter dan LinkedIn.

    JSF ini juga digunakan untuk membangun SoundCloud dan Pandora. Penggunanya hampir sebesar Angular.

    3. Ember

    Ember merupakan salah satu pilihan JavaScript Framework yang tergolong muda. Ia muncul sejak tahun 2011.

    Kelebihannya adalah kecepatan loading ketika digunakan untuk website.

    4. Vue

    Vue lebih muda daripada Ember. JSF ini baru muncul pada tahun 2014.

    Kelebihan JSF ini adalah, ia memberikanmu pilihan untuk menggunakan seberapa banyak code JSF yang dibutuhkan.

    Oleh karena itu, Vue tergolong JSF yang cukup fleksibel.

    JavaScript Framework vs JavaScript Library

    framework javascipt vs library javascript

    © Pexels.com

    Selain JavaScript Framework, kamu mungkin juga pernah mendengar istilah JavaScript Library (JSL).

    Dikutip dari SkillCrush, ada berbedaan di antara kedua istilah ini.

    Nah, JSF bisa diibaratkan suatu panduan yang kamu gunakan untuk membangun rumah. Sementara itu, JSL merupakan berbagai potongan furnitur yang bisa mengisi rumahmu.

    JSF merupakan struktur atau aturan yang harus kamu ikuti, bagian mana yang harus kamu isi dengan code.

    Sementara itu, JSL adalah suatu code yang memiliki fungsi tertentu, dan bisa kamu masukkan di mana saja, tergantung kebutuhanmu.

    Baca Juga: Kamu Programmer Pemula? Ketahui 3 Jenis Bahasa dalam Pemrograman Ini!

    Demikian informasi soal JavaScript Framework. Melalui penjelasan tadi, semoga kamu tak perlu kebingungan lagi, ya!

    Jika kamu adalah programmer pemula yang sedang mencari tempat belajar coding, Glints punya jawabannya.

    Yuk, gabung di Glints ExpertClass dan belajar langsung dari praktisi-praktisi di dunia IT!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait